Secara sadar, pasti Mama bertanya-tanya mengapa si kecil sangat senang bermain dengan Papa. Mereka bisa lepas tertawa dan beraksi saat Papa mengasuh si kecil! Jangan cemburu ya Mama, karena memang pada dasarnya gaya pengasuhan Papa berbeda dengan gaya pengasuhan Mama.
Seperti saat mengajar si Kecil naik sepeda, Mama sudah mencoba mengajarinya berkali-kali namun tidak berhasil. Eh, kok dengan Papa si Kecil langsung bisa ya?
Ya, meski Mama menginginkan gaya pengasuhan yang sama untuk mendidik si kecil. Namun, gaya pengasuhan Papa seringkali lebih berhasil ya, Mams? Ya, ini terkadang karena Papa sering menggunakan teknik lucu dan konyol yang membuat si kecil juga mengikuti gaya sang papa. Jadi tidak ada salahnya jika Mama menghargai cara pengasuhan Papa pada si kecil. Eits bukan berarti gaya pengasuhan Mama lebih buruk, namun ini ada porsinya.
Yuk Mama intip sedikit cara pengasuhan Papa pada si kecil berikut ini:
Membuat si kecil berani mengambil risiko
sumber gambar: www.psychologies.co.uk
Pasti semua Mama pernah mengalami masa di mana si kecil berani untuk memanjat kursi agar mendapatkan barang yang diinginkannya. Sebagian Mama tentu akan melarangnya dan segera menurunkan si kecil dari kursi tersebut. Berbeda dengan Papa, biasanya ia akan membiarkannya terlebih dahulu. Di pikiran seorang Papa, si kecil dapat belajar keseimbangan dari tubuhnya dan akan bersiap-siap menyambut jika si kecil akan terjatuh.
Mengapa cara pengasuhan Mama dan Papa ini berbeda? Nah, seorang ahli mengatakan bahwa naluri ibu telah terbentuk sebagai perlindungan untuk si kecil sejak ia masih dalam kandungan. Dimana ibu fokus agar si kecil selalu sehat, aman dan menjauhkan nya dari segala hal dan perilaku yang berisiko pada si kecil.
Namun, bukan berarti cara pengasuhan Papa salah yang membiarkan anaknya terluka. Seorang profesor klinis psikiater anak di Yale Universitas, Kyle Pruett, Ph.D., mengatakan cara pengasuhan Papa pada si kecil ini bertujuan agar si kecil berani mengambil risiko dari yang ia lakukan, selain itu ia akan mulai berhati-hati dan tidak ingin mencobanya hal yang membuatnya terluka.
Cara menghadapi perbedaan Mama pada Papa: Ada benarnya risiko yang dihadapi si kecil akan berbahaya untuk dirinya, namun Mama nggak perlu takut si kecil sedang bermain dengan Papa. Ayo bangun rasa percaya Mama, bahwa risiko yang diambil si kecil yang diajarkan Papa adalah pelajaran yang baik untuk dirinya.
Baca Juga: 7 Kesalahan Mendidik Anak Laki-Laki yang Sering Tidak Disadari
Papa lebih mempercayai dirinya dibandingkan para ahli
sumber gambar: www.balletforadults.com
Saat terjadi sesuatu pada si kecil, biasanya Mama akan merasa panik dan buru-buru membawanya ke rumah sakit. Namun, sikap seorang Papa tetap tenang dan memberikan saran yang menurutnya si kecil akan lebih baik dengan tindakan yang ia lakukan tanpa harus mendengarkan orang lain.
Ini disebabkan karena wanita lebih sensitif untuk mendapatkan kebenaran. Biasanya Mama cenderung membandingkan kesehatan anaknya dengan kesehatan anak orang lain. Dan ia juga akan merasakan, jika terjadi apa-apa dengan si kecil maka ialah yang lebih bersalah.
Sedangkan Papa biasanya memiliki rasa ego bahwa Papa harus bisa menjadi orang yang diandalkan dalam keluarga. Sehingga Papa akan berusaha tenang untuk mengatasi masalah tanpa bantuan orang lain.
Cara menghadapi perbedaan Mama pada Papa: Ingat, semua ada waktu dan tempatnya untuk mendapatkan bantuan dan informasi dari orang sekitar, tetapi sebaiknya Mama memulai untuk memiliki kepercayaan diri mengandalkan insting sendiri dan jangan terburu-buru. Ingat, dokter pertama si kecil adalah Mama dan Papa yang mengerti dengan kondisinya
Baca Juga: Ajarkan Ini, Agar Anak Mandiri dan Tak Hilang Di Keramaian!
Papa lebih sering tidak memperhatikan detailnya
sumber gambar: secure.i.telegraph.co.uk
Siapa nih Mama yang pernah meminta bantuan Papa untuk memakaikan baju pada putri kecilnya? Hmm.. tidak jarang dong, melihat sang Ayah mulai bereksperimen untuk mendandani dan memakaikan pakaian meski terkadang tidak sesuai? Lalu apa sih reaksi Mama setelah melihat eksperimen Papa?
Nah, inilah yang membuat cara pengasuhan Papa yang berbeda dengan Mama. Pada dasarnya ini disebabkan oleh rutinitas standar dilakukan Mama untuk membuat si kecil menjadi lebih baik dan sempurna. Namun tidak bagi Papa dan si kecil yang bahagia meski pakaian yang digunakan tidak sesuai namun membuatnya lucu dan tertawa.
Untuk menghadapi perbedaan ini, Mama tidak ada salahnya untuk membebaskan Papa dan si kecil untuk melakukan hal konyol yang membuat mereka bahagia tanpa paksaan. Ya, meski setiap Mama sangat peduli dengan penampilan si kecil, namun percayalah pada dasarnya hal ini di lakukan hanya untuk saling percaya dan bahagia tentunya.
Baca Juga: Kesulitan Mengasuh Si Kecil? Ini Kisah Mama yang Bekerja Dalam Melawan Stres!
Papa yang sering bertingkah seperti anak kecil
sumber gambar: cooldigital.photography
Jangan heran jika gaya pengasuhan Papa lebih menarik, karena mereka terkadang berusaha untuk menjadi teman seumuran si kecil sehingga ia tidak malu untuk bertingkah seperti anak kecil. Tidak jarang bukan, Mama melihat si kecil dan Papa berimajinasi menjadi seorang musisi, dengan merubah beberapa peralatan dapur sebagai alat musiknya?
Lalu mengapa cara Mama berbeda? Yap, inilah jawabannya: Karena ekspresi seorang ayah akan lebih sering terlihat dengan cara bermain, terlebih bermain dan mengenang masa kecilnya. Selain itu, dengan melihat orangtuanya bermain dengan bebas dan menjadi seorang yang aneh. Sebaliknya dengan Mama, terkadang saat bermain Mama harus mengatur waktu karena masih harus melakukan tugas lain seperti memasak, membersihkan rumah dll. Hal ini membuat Mama seringkali tidak bermain dengan bebas.
Untuk menghadapi perbedaan ini, cobalah Mama untuk ikut bersenang-senang dan menjadi teman si kecil dalam beberapa waktu. Tentu hal ini sangat menyenangkan jika dilakukan bersama bukan? Dengan begitu, si kecil juga akan ikut merasakan kekompakan dan mengajarkan si kecil rasa humor di dalam keluarganya saat bermain bersama.
Papa lebih sering menunggu tindakan si kecil
sumber gambar: www.parentmap.com
Si kecil menangis kencang saat Mama dan Papa mandi? Biasanya Mama akan buru-buru menyelesaikan mandinya dan lekas mengangkat si kecil. Bahkan sebagian ada yang tidak meyelesaikan mandinya untuk menenangkan si kecil. Berbeda dengan Papa, yang biasanya akan membiarkan anaknya menangis kencang hingga ia benar-benar selesai dari mandinya.
Mengapa demikian? Menurut pakar psikologis, Papa lebih sering membiarkan anak-anak mereka menjadi lebih frustrasi daripada Mama. Hal ini dikarenakan Papa ingin si kecil belajar untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri, agar dapat mempersiapkan mereka untuk menghadapi dunia nyata. Maksudnya di sini adalah seorang anak akan dapat meredakan tangisannya dengan sendiri, asalkan ia tidak lapar dan berada di tempat yang aman.
Untuk menghadapi perbedaan ini, Mama tidak perlu memiliki pikiran yang buruk ya terhadap Papa! Meski kelihatannya mereka tidak terlalu peduli dengan si kecil, percayalah ia lebih sangat peduli akan hal itu! Hanya saja Papa biasanya tidak mengutarakannya pada Mama. So, percayalah pada Papa dan si kecil ya Mama.
Baca Juga: Kocaknya Ringgo Agus dalam Mengasuh Anak
Papa yang tidak terlalu memaksa
sumber gambar: www.dove.com
Merasa sering memaksa si kecil untuk melakukan rutinitasnya dengan baik? Nah, biasanya Papa punya cara berbeda agar si kecil mau melakukannya tanpa harus ada paksaan dan berujung dengan jeritan dan tangisan. Seperti, melakukan permainan konyol sebelum mandi yang membuat si kecil akan mengikuti caranya.
Mengapa cara pengasuhan Papa dan Mama berbeda? Ini dikarenakan Papa ingin menghindari emosi yang sama dengan si kecil. Nah, Mama yang sifatnya memaksa cenderung memiliki pikiran ‘jika kamu mencintaiku, kamu akan melakukan apa yang aku katakan‘. Berbeda dengan pikiran seorang ayah yang mana ia akan mengalihkan si kecil untuk melakukan apa yang ia butuhkan tanpa harus membuatnya terpaksa.
Untuk menghadapi perbedaan Mama pada Papa, tidak ada salahnya bukan untuk berterimakasih kepada Papa yang telah membantu Mama untuk tidak memaksa si kecil melakukan hal yang tidak ia inginkan. Lalu tidak ada salahnya untuk mencoba melakukan hal konyol yang sering Papa lakukan pada si kecil, misal mengajak si kecil untuk menggosok gigi bersama sambil bercerita tentang kuman yang menyerang gigi.
Bagaimana Mama? Sudah cukup sadar mengapa gaya pengasuhan Papa lebih sering berhasil membuat si kecil happy? Ingat, semua ada porsinya ya! Pastikan untuk selalu menjalin kepercayaan yang erat pada pasangan untuk bersama-sama membesarkan si kecil dengan cinta dan kasih sayang. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Yuk Papa, Bikin Mama lebih Happy!