Hai Mams, bagi kalian yang tergolong mama muda dan baru berpengalaman dengan anak pertama persoalan menyusui seringkali menjadi momok menakutkan. Sebabnya tak lain karena banyak kita jumpai para mama yang tak mampu menyusui si kecil. Bukan karena ketiadaan waktu karena kesibukan sang ibu, melainkan Air Susu Ibu (ASI) yang tak kunjung keluar.
Meski menurut para mama yang sudah berpengalaman keterlambatan seorang ibu memberikan ASI adalah hal wajar, namun tetap saja ada perasaan tidak tenang yang membayang. Segala cara pun dilakukan demi memperlancar ASI, sebagian besar tentu akan bertanya kepada yang lebih berpengalaman. Tapi, jangan heran jika nanti ada banyak masukan yang membingungkan.
Berbagai saran yang akan didapat biasanya adalah petuah-petuah yang sudah lama digunakan para Ibu Rumah Tangga (IRT) dari masa ke masa. Namun jangan menelan mentah-mentah berbagai saran itu, karena beberapa ada yang menyesatkan dan tidak sesuai dengan ilmu medis.
5 Mitos Tentang Cara Memperlancar ASI
Demi menjaga kesehatan si kecil waspadai 5 mitos soal cara memperlancar ASI dibawah ini:
1. Mengonsumsi Tape Ketan
Tape ketan dianggap mampu membantu memperbanyak produksi Asi, faktanya makanan yang satu ini justru berbahaya bagi ibu menyusui loh. Menurut sebagian orang mengonsumsi tape ketan dapat memperlancar ASI mama, tapi hingga saat ini tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa pendapat ini benar.
Nah sebaliknya, justru kandungan alkohol yang terdapat didalam tape dapat menyebabkan mama kehilangan cairan tubuh atau dehidrasi yang beresiko menurunkan produksi ASI. Kandungan alkohol didalam tape ketan juga tidak main-main bahkan bisa lebih tinggi dibanding bir yakni sekitar 7 sampai 10% loh.
2. Memijat Payudara
Memijat payudara selama masa kehamilan trimester pertama, faktanya justru merangsang kontraksi dini loh Mams. Orang-orang zaman dahulu percaya bahwa lancaranya ASI ini berhubungan dengan bagaimana perawatan yang mama lakukan selama masa kehamilan.
Pijat payudara menjadi salah satu yang direkomendasikan. Namun ini tidak boleh dilakukan pada trimester awal kehamilan karena akan merangsang terjadinya kontraksi. Pijat mulai boleh dilakukan pada trimester akhir dan juga saat proses menyusui berlangsung ya Mams.
3. Jeda Ketika Ibu Menyusui
Harus ada jeda ketika menyusui untuk menjaga kuantitas ASI, padahal payudara mama dapat terus menerus memproduksi ASI. Kata mereka yang lebih berpengalaman terutama generasi yang mengalami kehamilan sebelum tahun 90-an, semakin sering bayi menghisap ASI maka kuantitas ASI akan menurun.
Padahal payudara wanita memang diciptakan untuk terus mengeluarkan ASI selama ada stimulasi yang dilakukan oleh mulut si kecil. Justru ketika si kecil semakin jarang menyusui ASI akan berkurang dengan sendirinya.
4. Stres Menurunkan Produksi ASI
Mitosnya stres dan kelelahan dapat menurunkan produkti ASI mama, Faktanya produksi ASI berkaitan dengan perlekatan yang kurang baik loh. Kadang-kadang diawal kelahiran mama akan mendapati payudara kosong tanpa ASI selama satu hingga dua hari.
Nah jangan khawatir, semua ibu menyusuipun mengalami hal yang sama kok. Menurut para orang tua stres dan kelelahan adalah penyebab utama ASI tidak keluar, namun tidak selalu demikian. Biasanya ASI yang tidak keluar juga dipengaruhi oleh perlekatan yang kurang sempurna dan jadwal menyusui yang kurang teratur.
5. Penggunaan Empeng Bayi
Penggunaan empeng bayi dapat membantu si kecil mengenali puting mama, nyatanya pemberian empeng justru membuat produksi ASI menurun. Entah karena alasan bayi yang terus merengek atau mama yang sibuk bekerja hingga tak sempat menyusui, pemberian empeng pun dianggap sebagai solusi praktis untuk membuat si kecil anteng.
Namun menurut ilmu medis justru pemberian empeng menyebabkan si kecil tidak terbiasa menghisap puting payudara. Sementara payudara hanya akan memproduksi ASI jika pelekatan dilakukan dengan benar. Nah pemberian ASI yang tidak teratur ini akan menyebabkan tersendatnya ASI loh Mams.
Baca Juga : Cara Agar ASI Melimpah Setelah Melahirkan
So, itulah tadi 5 mitos keliru cara memperlancar ASI yang sering menjadi perdebatan dikalangan orang tua. Dibanding mempercayai sebuah mitos akan lebih biak untuk berkonsultasi saja kepada bidan maupun dokter kandungan agar nutrisi ASI si kecil juga selalu terjaga. Jangan lupa selalu minta dampingan dari papa ya Mams.