Sedang menanti kelahiran si kecil? Menghitung hari terasa lebih lama daripada menghitung bulan kehamilan ya Mams? Mampaps pastinya sudah nggak sabar lagi nih untuk bertemu si kecil. Persiapan apa saja sih yang harus dilakukan? Apa aja ya yang harus diketahui sebelum proses melahirkan pertama kali?
Nah, ada beberapa pertanyaan yang mungkin akan terlintas dari Mama yang baru saja melahirkan pertama kali nih. Apa saja itu? Yuk, simak pertanyaan serta jawaban-jawaban yang nggak akan membuat Mama ragu saat melahirkan pertama kali.
Mama Papa Harus Tahu nih, bahwa proses melahirkan adalah proses yang indah dan sebuah perjuangan antara buah hati dan Mama. Rasa sakit akan hilang, jika sudah mendengar suara tangis dari mulut si kecil.
1. Sebaiknya melahirkan itu dengan metode apa sih?
Semakin berkembangnya ilmu kesehatan, maka banyak metode melahirkan yang ditawarkan oleh ahli medis. Hal ini berguna untuk membuat new Mama tidak takut untuk melahirkan pertama kali. Beberapa metode melahirkan berikut mungkin sering Mama dengar atau asing sama sekali. Simak penjelasannya di poin-poin berikut:
Home Birthing
Home birthing, yaitu melahirkan di rumah. Metode ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, terlebih yang berada di daerah yang terbilang masih cukup sulit untuk mendapatkan atau menjangkau pelayanan kesehatan. Biasanya metode kelahiran ini dibantu oleh bidan. Metode ini disarankan untuk Mama yang tidak mengandung anak kembar, tidak memiliki riwayat penyakit tertentu (diabetes, darah tinggi), tidak melahirkan caesar sebelumnya dan sudah melahirkan normal dengan lancar sebelumnya.
Water birth
Water birth, yaitu proses melahirkan di dalam air. Metode ini dapat mempermudah Mama untuk melakukan proses melahirkan pertama kali. Selain itu berada di dalam air hangat dapat meringankan rasa sakit akibat kontraksi, layaknya mandi air hangat membantu meringankan sakit perut atau nyeri punggung.
Hypno birth
Hypno birth, yaitu metode yang melatih calon Mama untuk meraih tahap relaksasi saat persalinan. Metode ini membutuhkan seorang terapis hypno birth. Mama akan dilatih bagaimana mengeliminasi rasa sakit dan stres selama persalinan berlangsung. Caranya dengan memusatkan konsentrasi penuh dan kontrol atas tubuh sendiri.
Lotus Birth
Lotus birth, merupakan metode melahirkan dengan membiarkan tali pusar bayi masih terhubung dengan plasenta. Pertimbangannya agar ada transisi setelah bayi terhubung dengan plasenta selama 9 bulan dan setelah lahir. Namun Lotus Birth ini memiliki resiko ya, Mams, karena rentan terkena infeksi.
Melahirkan Berdiri
Melahirkan Berdiri, merupakan cara bagaimana calon Mama memposisikan tubuh saat persalinan dan kelahiran. Dengan mengambil posisi berdiri atau gak condong ke depan, berguna untuk mengurangi rasa sakit dan nyeri. Metode ini memberikan Mama untuk memegang kendali sendiri selama proses melahirkan dengan bantuan gravitasi.
Banyaknya metode persalinan mungkin akan membuat Mama bingung. Apapun metode yang akan Mama pilih, terutama untuk melahirkan pertama kali, pastikan Mama berkonsultasi pada ahli medis ya untuk kesehatan Mama dan si kecil.
2. Mendingan mana melahirkan ditolong bidan atau dokter?
Ingin melahirkan dengan pertolongan bidan dan dokter tentu sama saja, karena mereka adalah orang yang akan menolong Mama saat melahirkan. Pertimbangan dpkter atau bidan biasanya berdasarkan lokasi tempat tinggal Mama, metode melahirkan yang dipilih, biaya serta kenyamanan Mama.
Baca Juga: Pilih Dokter Kandungan atau Bidan untuk Melahirkan?
3. Barang apa saja sih yang harus dibawa saat bersalin di rumah sakit?
Melahirkan pertama kali sering membuat panik ya, Mam. Dilema Mama saat ingin menyiapkan barang-barang yang akan dibawa selama di tempat persalinan biasanya akan muncul nih. Mama akan beranggapan semua penting untuk dibawa. Nah, barang apa aja sih yang wajib dibawa saat bersalin? Berikut poin-poinnya:
Untuk Mama
- 1 baju kancing depan untuk Mama
- 1 baju untuk pulang ke rumah
- 3 pakaian dalam (bra dan celana dalam)
- Pembalut
- Korset atau bengkung
Untuk si Kecil
- Kain bedong
- Baju si kecil saat pulang ke rumah lengkap dengan sarung tangan dan kaki
- Popok
Nggak perlu ribet dan banyak membawa barang kan? Karena rumah sakit atau layanan persalinan juga akan meminjamkan nya kepada Mama dan si kecil.
Baca Juga: Mau Melahirkan? Jangan Sampai Ketinggalan Perlengkapan Melahirkan Ini Penting Mams
4. Apa saja tanda-tanda saat ingin melahirkan?
Ada beberapa tanda-tanda bahwa Mama akan melahirkan, diantaranya keluar lendir darah atau mucous plug, bayi sudah turun, durasi kontraksi yang menjadi lama, lebih kuat, dan lebih dekat dalam satu waktu. Awal kontraksi Mama tidak akan merasakan sakit, namun semakin lama akan menjadi semakin kuat yang biasa berlangsung sekitar 45-90 detik pada akhir persalinan.
Jika sudah mendapatkan tanda-tanda di atas, maka segera berkonsultasi pada dokter atau bidan untuk melakukan pengecekan pembukaan.
Hati-hati dengan kontraksi palsu juga ya Mama, karena kontraksi ini tidak membuka leher rahim dan bukan sebagai tanda untuk melahirkan. Untuk membedakan yang sedang Mama alami kontraksi palsu atau bukan adalah mengubah posisi tubuh atau mengonsumsi air putih, jika tidak ada rasa kontraksi maka hal tersebut adalah palsu.
Baca Juga: Yuk, Cari Tahu Lebih Dekat Tanda Persalinan!
5. Ketuban sudah pecah, apakah ini pertanda akan melahirkan?
Tidak selalu jika ketuban pecah menandakan Mama akan melahirkan loh! Dikutip dari hellosehat.com “Laura Dean, M.D., seorang dokter kandungan dari Stillwater Medical Group di Minnesota, mengungkap kepada Parents bahwa sekitar 85 persen wanita langsung bersalin dalam waktu 24 jam setelah ketuban pecah. Namun, 15 persen wanita lainnya membutuhkan waktu 4 sampai 5 hari menjelang waktu melahirkan.” Namun Mama wajib memeriksakan diri ke dokter apabila ketuban pecah karena habisnya air ketuban bisa berbahaya bagi janin dalam kandungan.
6. Memiliki panggul besar akan memudahkan untuk melahirkan? Benarkah?
Tidak ada yang bisa meyakinkan bahwa memiliki panggul yang besar akan membuat proses melahirkan mudah dan cepat. Mitos ini memang berkembang di masyarakat luas, namun hal ini tidak bisa menjadi jaminan ya Mama. Jalan lahir bayi dipengaruhi oleh bukaan Mama, bukan dipengaruhi ukuran panggul.
7. Kapan sebaiknya untuk ke rumah sakit?
Untuk Mama yang melahirkan pertama kali, disarankan untuk ke rumah sakit atau layanan bersalin saat sudah merasakan kontraksi sekitar 3-4 menit, selama 1 menit setiap kalinya dan polanya menetap selama satu jam (4-1-1).
Jika hanya tanda-tanda dan belum terjadi kontraksi dengan pola tersebut, biasanya dokter atau bidan akan menyuruh Mampaps untuk kembali kerumah. Perlu diketahui, bahwa melahirkan pertama kali rata-rata terjadi dalam waktu 24 jam.
8. Perlu nggak sih pakai induksi saat melahirkan?
Ada 2 induksi yang dapat Mama lakukan, yaitu induksi alami yang dapat dilakukan mendekati HPL (Hari Perkiraan Lahir) dan induksi medis. Induksi alami dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan pemancing kontraksi (durian, nanas, sate kambing, dll) dan berhubungan seksual bersama Papa. Selain itu induksi suntik atau melalui infus, namun induksi ini biasanya tidak selalu mempercepat proses persalinan bahkan Mama biasanya akan merasakan rasa sakit yang cukup lama.
Nah, untuk penggunaan Induksi sebaiknya lakukan yang alami saja ya Mama. Jangan memaksakan diri untuk menggunakan induksi, Pasalnya, setiap wanita memiliki respon yang berbeda-beda terhadap induksi.
9. Saat melahirkan, kapan sebaiknya mulai mengejan?
Saat melahirkan sudah tiba, maka dengarkan instruksi dokter atau bidan. Biasanya mereka akan menyuruh Mama untuk mengejan ketika leher rahim terbuka lebar (sekitar 10 cm). Selain itu, Mama juga bisa mengejan saat perut mulai keras atau ada pergerakan saat si kecil hendak keluar. Nah, perjuangan inilah yang dapat Mama lakukan bersama si kecil.
Agar proses mengejan efektif, lakukan langkah-langkah berikut:
- Ambil napas dalam-dalam dan menahannya di paru-paru
- Tempatkan dagu pada dada, dan tarik kaki ke arah dada saat mengejan
- Lakukan proses mengejan sama seperti saat hendak buang air besar
- Jangan ada suara atau teriakan saat mengejan agar Mama tidak kehilangan tenaga
10. Bagaimana membedakan sakit perut buang air besar dan melahirkan?
Seperti yang dikatakan pada poin di atas, proses mengejan hendak melahirkan memang sama dengan proses mengejan buang air besar. Ini dikarenakan Mama tidak mendapatkan epidural saat mengejan, namun tidak usah malu karena ini adalah hal yang wajar terjadi saat proses melahirkan terjadi. Tak jarang juga Mama melahirkan sambil mengeluarkan kotoran perut. Hal ini wajar ya, Mam.
11. Kapan sebaiknya mulai menyusui si kecil?
Setelah proses melahirkan selesai, dokter atau bidan akan melakukan pengecekan tubuh si kecil seperti uji Apgar, memotong ari-ari, mengambil ambil sampel darah barulah si kecil akan di dekap kan pada tubuh ibunya untuk melakukan proses menyusui. Tidak ada penundaan untuk menyusui si kecil, meski pertama ia akan merasakan kesulitan untuk menemukan puting dan memulai untuk menyusui. Selain itu, proses ini juga berguna untuk memancing ASI menjadi lancar.
Baca Juga: Inisiasi Menyusu Dini (IMD) untuk New Mams! Apa Sih Itu?
Bagaimana Mama? Sudah terjawab semua pertanyaan untuk melahirkan pertama kali? Atau ada pertanyaan lain yang ingin Mama tanyakan? Yuk, diskusi di sini agar mamapapa.id dapat memberikan solusinya. Semoga bermanfaat ?