Mamapapa.id
  • Home
  • Siap Nikah?
  • MAMA PAPA
  • Baby
    • 0 – 6 Months
    • 7-12 Months
    • Nama-nama bayi
  • Junior Kids
    • 1-3 Years Old
    • 4-5 Years Old
  • Senior Kids
    • 6-10 Years Old
  • Infografis
  • Video
  • Contact Us
    • Send Inquiry
    • About MamaPapa.id
    • Redaksi
    • Join As Contributor
No Result
View All Result
  • Home
  • Siap Nikah?
  • MAMA PAPA
  • Baby
    • 0 – 6 Months
    • 7-12 Months
    • Nama-nama bayi
  • Junior Kids
    • 1-3 Years Old
    • 4-5 Years Old
  • Senior Kids
    • 6-10 Years Old
  • Infografis
  • Video
  • Contact Us
    • Send Inquiry
    • About MamaPapa.id
    • Redaksi
    • Join As Contributor
No Result
View All Result
Mamapapa.id
No Result
View All Result

Wajib Tahu! Kenali 3 Fase Demam Berdarah ini Mampaps!

Mengetahui Gejala dan Cara Mencegah Demam Berdarah Terutama Pada Anak

phanie fauziah by phanie fauziah
Februari 2, 2019
in 0 - 6 Months, 1-3 Years Old, 4-5 Years Old, 6-10 Years Old, 7-12 Months, Baby, BAYI DAN ANAK, Junior Kids, penyakit, Senior Kids
0
Wajib Tahu! Kenali 3 Fase Demam Berdarah ini Mampaps!

(sumber gambar: https://cdn.hellosehat.com/)

21
SHARES
297
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsappShare on line

Demam berdarah seringkali terlambat ditangani karena gejala demam pada DBD sering dianggap hanya gejala batuk pilek biasa. Apalagi setelah beberapa hari, panas si kecil biasanya turun sehingga dianggap sudah sembuh. Padahal ini merupakan salah satu fase dari demam berdarah.

Demam berdarah ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti dan Aedes albopictusyang terinfeksi virus dengue. Penyakit ini tidak dapat ditularkan langsung dari orang ke orang. Virus ini biasanya disebarkan oleh nyamuk betina. Dimana nyamuk orang yang terjangkit demam berdarah sebelumnya atau orang yang tidak sakit, tetapi dalam darahnya terdapat virus demam berdarah. Lalu virus demam berdarah ini dibawa dalam tubuh nyamuk betina tersebut hingga virus tersebut berkembang dalam tubuh nyamuk. Nah, jika nyamuk pembawa virus demam berdarah ini menggigit orang yang tidak sakit, maka ia akan terjangkit virus yang ditularkan lewat liur nyamuk tersebut.

Agar Mama tetap waspada ketahui fase dan gejala DBD yang wajib kita ketahui yuk Mams.

Fase dan gejala demam berdarah

1. Fase demam

Gejala awal pada penyakit demam berdarah ini sangatlah khas, yaitu demam tinggi. Saat berada di fase ini biasanya penderita akan mengalami demam yang timbul tiba-tiba dan sangat tinggi hingga bisa mencapai 40 derajat celcius dengan rentan waktu yang cukup lama yaitu 2 hingga 7 hari.

Gejala pada fase ini biasanya ditandai dengan muka kemerahan, kulit memerah, nyeri seluruh tubuh, nyeri otot, dan sakit kepala. Gejala ini biasanya membuat anak sangat lemah untuk melakukan berbagai aktivitas, apalagi dalam beberapa kondisi ada yang mengalami infeksi tenggorokan, sakit di sekitar bola mata, anoreksia, hingga mual dan muntah.

Dalam fase ini pastikan untuk banyak mengonsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi maupun hal negatif lainnya yang bisa memperparah fase ini. Banyak meminum air putih juga bisa menurunkan suhu badan.

2. Fase Kritis

Hati-hati dengan fase ini Mams, karena sering disebut juga fase ‘pengecoh’. Pada fase ini biasanya demam sudah turun sehingga sering dianggap sudah sehat dan mulai mampu melakukan aktivitas. Padahal, jika fase ini diabaikan maka trombosit akan terus menurun. Fatalnya akan mengakibatkan pendarahan secara tiba-tiba tanpa kita sadari. Jika kita abaikan maka akan mengalami pecah pembuluh darah yang ditandai dengan muntah secara terus menerus, mimisan, pembesaran organ hati, atau nyeri perut yang tak tertahankan.

Bila dilakukan tes darah, pada fase ini akan menunjukkan penurunan jumlah sel darah putih/leukosit sampai dibawah angka normal, yaitu dibawah 5.000 sel/mm³. Selain itu juga akan mengalami penurunan trombosit ≤100.000 sel/mm³ dan kenaikan hematokrit (perbandingan sel darah merah dengan volume darah)

3. Fase penyembuhan

Setelah melewati fase kritisnya, penderita demam berdarah akan kembali merasakan demam. Tapi, pada fase ini kita tidak perlu khawatir Mams karena justru saat demam trombosit akan membaik atau perlahan normal kembali. Kembalinya cairan tubuh secara perlahan-lahan akan terjadi pada 48 hingga 72 jam setelahnya. Gejala pada fase penyembuhan ini ditandai dengan meningkatnya nafsu makan, menurunnya gejala nyeri perut, dan fungsi diuretik yang membaik. Kemudian jumlah sel darah putih (leukosit) akan kembali normal dan diikuti dengan pemulihan jumlah trombosit yang meningkat menuju normal.

Fase ini dialami oleh penderita anak-anak maupun dewasa. Yang membedakan tingkat gejala yang diperlihatkan penderita adalah kekebalan tubuh masing-masing. Untuk penderita yang kekebalan tubuhnya baik, gejala DBD mungkin tidak separah penderita yang kondisi tubuhnya tidak sehat saat terserang.

Baca Juga: Bahaya! Kenali Gejala Demam berdarah dan Cara Pencegahannya

Bagaimana Membedakan Demam Berdarah dengan Demam Biasa?

Jika gejala pada fase-fase di atas bisa kita rasakan, bagaimana cara mengetahui apakah si kecil mengalami demam berdarah atau hanya demam biasa? Berikut tanda atau gejala yang bisa kita ketahui ya Mams.

  • Demam tinggi mencapai 40 derajat Celcius atau lebih secara tiba-tiba. Demam biasa umumnya ditandai gejala lain sebelumnya misalnya flu, batuk atau sakit tenggorokan. Pada DBD, anak terlihat sehat namun tiba-tiba demam tinggi.
  • Ruam atau bintik-bintik merah pada kulit yang sulit hilang ketika kita tekan
  • Pusing
  • Anak tampak letih dan lesu
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mimisan atau perdarahan ringan pada gusi
  • Kulit anak mudah memar
  • Anak mengeluh nyeri pada otot, sendi, dan tulang. Nyeri ini biasanya mulai terasa setelah demam muncul
  • Anak mengeluh nyeri pada belakang mata
  • Frekuensi pipis sangat berkurang, bisa sampai 4-6 jam sekali.

Gejala di atas merupakan gejala umum, jika gejala semakin memburuk bisa ditandai dengan pendarahan yang hebat, terjadi masalah pencernaan (mual, muntah, dan nyeri di bagian perut), sulit bernapas atau sesak nafas.

Baca Juga: Cara Alami Turunkan Demam Pada Anak

Memasuki musim yang tak menentu, anak rentan terkena berbagai penyakit. Selain DBD, anak juga mudah terkena penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Kita tentunya perlu waspada ya Mams, apalagi jika kita sudah memiliki si kecil yang daya tahan tubuhnya belum sekuat kita orang dewasa. Makanan sehat dan istirahat yang cukup juga bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh si kecil agar tidak mudah sakit.

Baca Juga: Anak Mudah Sakit? Kesalahan Mama Papa ini Sering Tidak Disadari menjadi penyebabnya.

Tags: DBDdbd pada anakdemam berdarahfase dbdgejala dbdvirus dbdvirus demam berdarah

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
phanie fauziah

phanie fauziah

Related Posts

Manfaat “Bertelanjang” Kaki untuk Si Kecil
7-12 Months

Manfaat “Bertelanjang” Kaki untuk Si Kecil

Februari 13, 2019
kado untuk bayi laki-laki
melahirkan

Jangan Bingung! 10 Inspirasi Kado Unik Untuk Bayi Laki-Laki

Februari 12, 2019
Jadwal Imunisasi Tidak Teratur, Apa Sih Efeknya?
0 - 6 Months

Jadwal Imunisasi Tidak Teratur, Apa Sih Efeknya?

Februari 6, 2019
Kesalahan Merawat Bayi Baru Lahir yang Wajib Diketahui!
0 - 6 Months

Kesalahan Merawat Bayi Baru Lahir yang Wajib Diketahui!

Februari 3, 2019
Kenapa Bayi Tidak Mau Menyusu? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
menyusui

Kenapa Bayi Tidak Mau Menyusu? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Februari 2, 2019
Bayi Kuning Karena ASI? Bahayakah? Simak Yuk!
0 - 6 Months

Bayi Kuning Karena ASI? Bahayakah? Simak Yuk!

Februari 3, 2019

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Subscribe channel youtube kita!

DMCA.com Protection Status
ADVERTISEMENT
Mamapapa.id

Informasi dan tips tentang new born baby, menyusui, parenting, motherhood sekaligus tempat Mama berbagi pengalaman.

Keep In Touch on Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Siap Nikah?
  • MAMA PAPA
  • Baby
    • 0 – 6 Months
    • 7-12 Months
    • Nama-nama bayi
  • Junior Kids
    • 1-3 Years Old
    • 4-5 Years Old
  • Senior Kids
    • 6-10 Years Old
  • Infografis
  • Video
  • Contact Us
    • Send Inquiry
    • About MamaPapa.id
    • Redaksi
    • Join As Contributor

Copyright © 2018, Mamapapa.id