Bagi sebagian Mama, menyusui setelah si kecil lahir bisa menjadi tantangan tersendiri. Salah satunya saat payudara bengkak karena tersumbatnya saluran ASI. Menyusui si kecil dengan payudara bengkak tentu sakit ya, Mams. Namun bila tidak segera dikeluarkan, penuhnya ASI di payudara Mama akan semakin memperparah bengkak.
Baca Juga: Mama Punya Masalah Menyusui? Mari Kita Kupas Tuntas!
PADA ARTIKEL INI DIBAHAS: |
Apa itu Sumbatan Saluran ASI?
ASI pada payudara diproduksi oleh alveoli dan dikeluarkan melalui saluran ASI. Saluran ASI pada tiap Mama bisa berbeda-beda, namun umumnya berjumlah 15-30 saluran. Saat bayi menyusui, gerakan hisapan bayi akan merangsang keluarnya ASI dari saluran ASI. Semakin banyaknya saluran ASI, tentunya akan semakin banyak ASI yang mengalir.
Sumbatan Saluran ASI yang disebut juga blocked duct menyebabkan keluaran ASI tidak lancar. Sumbatan ini bisa terjadi hanya di salah satu payudara atau kedua payudara.
Baca Juga: 22 Tips Untuk Mama Baru Saat Menjalani Bulan Awal Kelahiran Si Kecil
Penyebab Tersumbatnya Saluran ASI
Ada beberapa penyebab tersumbatnya saluran ASI, diantaranya:
- Produksi ASI berlimpah melebihi ASI yang dihisap si kecil sehingga payudara tidak dikosongkan sampai habis
- Mama berhenti menyusui karena alasan tertentu atau tidak menyusui secara teratur
- Si kecil berkurang menyusui karena sakit atau karena sudah memulai MPASI
- Proses perlekatan yang tidak benar sehingga hisapan tidak merata
- Pompa ASI yang tidak pas (bisa karena corong terlalu kecil/terlalu besar) atau tarikan pompa tidak cukup kuat untuk mengeluarkan ASI secara maksimal
- Adanya milk blister/bintik putih pada puting
- Tekanan pada payudara, misalnya karena penggunaan bra yang tidak pas atau posisi tidur yang tidak benar
- Stres dan kelelahan
Baca Juga: Posisi Menyusui Dan Perlekatan Yang Benar Agar Puting Tidak Lecet
Ciri-ciri Tersumbatnya Saluran ASI
Saat saluran ASI tersumbat, payudara terasa bengkak namun tidak sampai menyebabkan demam. Demam timbul biasanya apabila sudah terjadi infeksi/mastitis. Mama bisa mengalami gejala berikut saat saluran ASI tersumbat:
- Payudara terasa bengkak, penuh dan sakit
- Mama bisa merasakan ada gumpalan/lempengan di area tertentu payudara yang terasa keras, bahkan bisa terjadi pembengkakan di ketiak
- Kulit sekitar sumbatan bisa mengalami kemerahan
- ASI tidak selancar biasanya
- Saat Mama memerah ASI menggunakan tangan, akan terlihat pancaran ASI hanya keluar dari beberapa lubang
- Payudara terasa panas namun membaik setelah ASI dikeluarkan
Baca Juga: Apa Itu Penyakit Mastitis? Apakah Berbahaya Bagi Mama Menyusui?
Saat Saluran ASI Tersumbat, Apa yang Harus Dilakukan?
Jangan berhenti menyusui saat saluran ASI tersumbat. Mengeluarkan ASI sesering mungkin akan membantu lancarnya keluaran ASI yang bisa mengurangi bengkak. Mama juga bisa melakukan beberapa hal ini untuk mengatasi bengkak karena tersumbatnya saluran ASI.
Mama juga bisa melakukan hal berikut untuk melancarkan sumbatan dan mengurangi bengkak payudara:
- Kompres payudara secara bergantian menggunakan air hangat sebelum menyusui atau memerah ASI
- Lakukan pijatan pada bagian payudara yang terasa keras ke arah putting agar ASI lebih lancar
- Bila bayi mau menyusu, biarkan si kecil menyusu pada payudara yang memiliki sumbatan terlebih dahulu. Saat awal menyusui, hisapan si kecil biasanya cukup kuat sehingga membantu melancarkan keluarnya ASI. Namun bila si kecil tidak mau menyusu karena ASI yang dihisap tidak lancar, Mama bisa memerah ASI menggunakan pompa atau tangan.
- Pilihlah bra menyusui yang sesuai ukurannya. Bra yang terlalu ketat atau bra dengan kawat bisa mengakibatkan payudara tertekan
- Istirahat yang cukup dan banyak minum air putih
- Apabila dirasa sakit tak tertahankan atau bengkak tidak kunjung berkurang, Mama bisa berkonsultasi pada ahli laktasi.
Baca Juga: ASI Hanya Keluar Di Satu Payudara! Gimana Cara Mengatasinya?
Mencegah Saluran ASI Tersumbat
- Kebanyakan sumbatan pada saluran ASI disebabkan oleh tidak seimbangnya produksi ASI dengan ASI yang dihisap si kecil atau karena Mama tidak teratur menyusui. Karena itu Mama harus menyusui si kecil secara teratur agar payudara kosong. Bila setelah menyusui payudara masih terasa penuh, Mama bisa memerah ASI dan menyimpannya.
- Mama juga bisa mempelajari cara melakukan perlekatan yang benar saat menyusui. Apabila perlekatan sudah benar, umumnya payudara akan terasa kosong dan ringan setelah menyusui.
- Usahakan untuk menyusui si kecil dari kedua payudara secara bergantian. Biarkan si kecil menyusu di salah satu payudara sampai kosong baru berpindah ke payudara yang lain. Bila hanya menyusui di salah satu payudara, perah ASI di payudara yang lain. Pada sesi menyusui berikutnya, gunakan payudara yang belum digunakan menyusu sebelumnya.
- Menyusui si kecil sesering mungkin akan membantu mengosongkan payudara lebih cepat dan jangan lewatkan sesi menyusui .
- Gunakan bra yang pas ukurannya. Ukuran payudara Mama pasti berubah setelah melahirkan sehingga Mama harus sesuaikan ukuran bra dengan ukuran payudara Mama.
- Bila tiba waktunya menyapih si kecil, lakukan secara perlahan agar bisa mengurangi produksi ASI secara perlahan dan tidak menyebabkan bengkak
Baca Juga: Harus Tahu! Cara Memerah dan Menyimpan ASI yang Benar
Nah Mams, saat payudara bengkak, jangan dibiarkan ya! Karena selain akan menghambat proses menyusui, juga bisa menyebabkan terjadinya infeksi/mastitis.