Menyusui harusnya menjadi proses alami yang mudah oleh seorang Mama kepada bayi ya, Mams? Tapi kok ternyata menyusui tidak semudah yang dibayangkan ya? Ada bayi yang perlu perjuangan untuk bisa menyusui. Dan setelah bisa menyusui, eh kok ASI hanya keluar di satu payudara ya? Sedangkan payudara sebelahnya tidak keluar sama sekali. Mengapa ya hal ini terjadi, Mams?
Penyebab ASI hanya keluar di satu payudara
Umumnya kedua payudara Mama memang memiliki ukuran yang berbeda. Salah satu payudara biasanya berukuran lebih kecil dari yang lain. Namun besarnya ukuran payudara seharusnya tidak mempengaruhi keluarnya ASI.
Mama Papa Harus Tahu
Tidak ada hubungan antara besar payudara dengan kuantitas ASI. Besarnya ukuran payudara biasanya dikarenakan banyaknya lapisan lemak di payudara. Kuantitas ASI dipengaruhi oleh banyaknya ASI yang diproduksi kelenjar susu.
Ada beberapa fakto yang bisa menjadi penyebab ASI hanya keluar di satu payudara atau salah satu payudara hanya menghasilkan sedikit ASI:
Anatomi Payudara Mama
Anatomi puting payudara yang menjorok ke dalam (retraksi), puting datar atau ukuran payudara yang terlalu besar terkadang menyebabkan si kecil kesulitan menyusui. Sehingga cenderung menyusui di salah satu payudara saja. Hal ini menyebabkan payudara yang jarang digunakan untuk menyusui, tidak mendapatkan rangsangan yang cukup untuk menghasilkan ASI.
Riwayat Operasi
Apabila Mama pernah melakukan operasi payudara termasuk melakukan fiercing (tindik) di area puting, akan mempengaruhi produksi ASI payudara Mama.
Posisi Menyusui dan Perlekatan Saat Menyusui
Mama harus tahu bahwa produksi ASI sangat dipengaruhi oleh permintaan si kecil. Semakin sering si kecil menghisap payudara Mams, berarti terdapat rangsangan/stimulus. Nah, rangsangan inilah yang akan mempengaruhi hormon prolaktin untuk pengeluaran ASI.
Beberapa Mama terbiasa menyusui si kecil di satu posisi tertentu. Misalnya merasa nyaman menyusui di payudara kanan. Hal ini menyebabkan Mama lebih sering menyusui si kecil di salah satu sisi. Perlekatan yang tidak tepat saat si kecil menyusui juga membuat si kecil yang enggan menghisap puting.
Baca Juga: Mama Punya Masalah Menyusui? Mari Kita Kupas Tuntas!
Berbahayakah Apabila Bayi Hanya Menyusui dari Satu Payudara?
Apabila produksi ASI lebih banyak di salah satu payudara, bukan berarti Mama harus khawatir berlebihan. Jika hanya satu payudara yang memiliki produksi ASI banyak, tidak menjadi masalah jika si kecil menyusui dari payudara tersebut. Selama ASI dari payudara tersebut cukup bisa memenuhi kebutuhan si kecil.
Namun bila hanya menyusui si kecil dari satu sisi, ukuran payudara akan terkena imbasnya karena ukurannya tidak sama. Produksi ASI yang berlebih biasanya diikuti dengan bentuk dan volume payudara yang bertambah.
Kapan Harus Waspada Apabila ASI hanya keluar dari satu payudara?
Menyusui hanya dari satu payudara tidak berbahaya, namun apabila ASI tidak keluar tetapi payudara Mama membengkak dan merasakan sakit, kondisi ini harus segera ditangani. Hal ini mungkin karena Mama mengalami mastitis.
Dan tentunya akan jauh lebih baik apabila si kecil dapat menyusui dari kedua payudara ya, Mams, agar pemenuhan kebutuhan si kecil terpenuhi secara optimal.
Baca Juga: Hati-Hati! Ini Makanan Ibu Menyusui yang Wajib Dihindari
Kiat Mengatasi ASI Yang Keluar di Satu Sisi Payudara
Sebelum Mama menyusui, ada baiknya untuk mempersiapkan diri dengan baik. Mama bisa melakukan kompres payudara dan menyusui dalam ruangan yang nyaman serta tubuh Mama rileks.
Apabila saat ini Mama hanya bisa menyusui dari salah satu payudara karena payudara lainnya tidak menghasilkan ASI atau hanya menghasilkan sedikit ASI, Mama bisa mengikuti tips berikut:
Cari Penyebab Kesulitan Menyusui
- Apabila kondisi payudara mengeras, ada baiknya Mams memberikan kompres air hangat di atas payudara. Kemudian, Mama dibantu Papa memberikan pijatan terhadap kedua payudara untuk melancarkan produksi ASI.
- Apabila puting payudara menjorok ke dalam, Mama dapat menggunakan penyedot puting untuk menarik puting keluar sehingga si kecil dapat menghisap puting tersebut.
- Hindari pemberian cairan lain seperti air, gula, madu, susu formula pada si kecil apabila produksi ASI sedikit di salah satu payudara. Jika diberikan, hal ini akan menyebabkan si kecil bingung puting, meningkatkan risiko infeksi, dan menganggu produksi dan suplai ASI.
Baca Juga: Jangan Panik! Ini Solusi Saat Bayi Bingung Puting
Perbaiki Posisi Menyusui
- Atur posisi Mama senyaman mungkin. Mams harus memberikan ASI dari kedua payudara. Jangan hanya kanan saja atau kiri saja. Jadi, harus dari kedua payudara agar produksi ASI di kedua payudara sama.
- Jangan menyusui bayi saat kondisi si kecil sudah benar-benar lapar. Hal ini terkadang membuat bayi tidak sabar menyusui dan hanya ingin menyusui dari payudara yang menghasilkan banyak ASI.
Baca Juga: Buat Mama! 6 Posisi Menyusui Ini Menunjang Perlekatan!
Menyusui dari Kedua Payudara Secara Bergantian
- Awali pemberian ASI dari payudara yang memiliki sedikit ASI atau malah tidak keluar, agar produksi ASI kembali lancar dengan meningkatnya frekuensi hisapan si kecil pada payudara tersebut.
- Apabila si kecil menangis setelah disusui di payudara yang memiliki produksi ASI yang kurang, Mama bisa menyusui si kecil di payudara dengan produksi ASI berlebih, setelah itu ganti lagi posisinya, Mams.
- Mama juga dapat memakai bantuan pompa ASI elektrik atau mekanik untuk memerah ASI agar produksi ASI pada payudara yang bekurang produksinya kembali lancar.
- Apabila menyusui dari salah satu payudara, pompa ASI dari payudara yang tidak digunakan menyusui.
Relaktasi (proses menyusui kembali setelah berhenti menyusui)
- Apabila Mams tidak menyusui si kecil selama 1 bulan, Mama bisa menyusui si kecil kembali. Meskipun jumlah ASI akan berkurang, Kegiatan menyusui kembali (relaktasi) tidak akan mempengaruhi kualitas ASI. Kegiatan ini memang butuh kesabaran dan konsistensi.
- Mama harus sering dan rutin memberikan ASI pada si kecil, dikarenakan makin sering si kecil menyusui, makin banyak produksi ASI. Khususnya apabila Mams menyusui si kecil malam hari, karena produksi hormon prolaktin meningkat pada malam hari.
Memperlancar produksi ASI
- Pijat payudara Mama secara teratur, sebanyak dua kali sehari. Mams bisa meminta bantuan Papa untuk memijat payudara dengan cara menarik puting ke kiri dan ke kanan. Kemudian, pijat bagian coklat di sekitar puting (areola) dan payudara sekitarnya.
- Hindari stress, cemas, dan rasa khawatir selama periode memberikan ASI eksklusif pada si kecil. Karena keadaan-keadaan tersebut akan mengurangi produksi hormon oksitosin, Mams.
- Minum banyak air putih dan hindari minuman seperti kopi dan teh
Baca Juga: Terbukti! 5 Cara Sederhana Melancarkan ASI Secara Alami
Menggunakan Obat Pelancar ASI
- Mama juga dapat mengonsumsi makanan maupun obat yang berfungsi sebagai laktogogue. Laktogogue merupakan obat atau zat yang dipercaya dapat membantu merangsang, mempertahankan atau meningkatkan produksi air susu ibu (ASI) Mams.
- Laktogogue hadir untuk meningkatkan produksi ASI pada Mams sehingga Mama mampu memberikan ASI dari kedua payudara.
- Beberapa obat yang berfungsi sebagai laktogogue, seperti metoklopramid, domperidon, sulpirid, chlorpromazin, dan laktagogue herbal/natural.
- Laktogogue herbal/natural yang dapat diberikan seperti daun katuk, fenugreek, goats rue, milk thistle, anise basil, blessed thistle, biji fennel, dan marshmallow.
- Akan tetapi, laktogogue berupa obat harus dengan resep dokter ya Mams. Tetap konsultasikan penggunaan obat-obatan tersebut sebagai pelancar produksi ASI Mama.
Baca Juga: Cara Melancarkan ASI dengan 7 Makanan Pelancar ASI yang Baik Selain Katuk
So, Mams, sudah tahu kan mengapa ASI tidak bisa keluar pada salah satu payudara. Jadi, tidak ada salahnya mencoba beberapa tips seperti di atas agar ASI dapat keluar dari kedua payudara Mama.