Hai Mampaps! Bagaimana Mampaps melewati Tahun 2020 bersama si Kecil? Untuk sebagian orang Tahun 2020 adalah tahun yang cukup berat. Pandemi Covid-19 sudah berlangsung lebih dari 10 bulan di Indonesia. Wabah virus ini sudah lebih dari tahap mengkhawatirkan, pasalnya penyakit ini tidak hanya menyerang usia dewasa, namun juga anak-anak bahkan bayi. Maka, penting bagi kita sebagai orang tua mengajarkan 3M pada anak.
Agresif! Tidak salah jika Mampaps menyebut virus ini sebagai virus yang sangat agresif penularannya. Dari sejak satu tahun yang lalu kita mengetahui adanya penyakit menular ini, sampai sekarang hanya ada angka kenaikan, belum ada tanda-tanda terjadinya penurunan angka kejadian kasus Covid-19 di banyak negara.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menekan laju penularan Covid-19, salah satunya adalah promosi kesehatan terkait mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak yang disingkat menjadi 3M.
Masalahnya, mengajarkan 3M pada anak bukanlah suatu hal yang mudah. Mungkin saja rutinitas mencuci tangan untuk sebagian anak sudah menjadi kebiasaan yang telah diajarkan sejak kecil, tapi penggunaan masker dan menjaga jarak adalah hal baru dan rasanya hampir tidak mungkin untuk dipatuhi anak-anak di usia bermain. Maka tidak heran, kembali Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Makarim memutuskan dan mengumumkan bahwa rencana sekolah tatap muka batal diselenggarakan pada Januari 2021.
Pentingnya Mengajarkan 3M pada Anak
Pandemi Covid-19 ini telah memaksa kita untuk membatasi banyak aktivitas. Kadang tidak tega ya Mampaps, di usia si Kecil yang sekarang harusnya banyak bermain di luar bersama teman-temannya, mengeksplor banyak hal di kebun binatang, taman bermain, tempat wisata dan lainnya, malah harus di rumah saja.
Baca Juga: Gencar Mutasi Covid-19, 3M Tak Cukup!
Namun seiring dengan kebijakan new normal, perlahan pembatasan aktivitas sudah mulai dilonggarkan. Jalanan mulai ramai dan berbagai tempat sudah mulai aktif kembali. Oleh karena itu, orang tua tidak lagi hanya bisa mengurung anak di rumah sebagai upaya pencegahan Covid-19 terhadap si Kecil. Melainkan anak harus dilibatkan secara aktif dalam upaya pencegahan Covid-19, demi kesehatan dirinya dan keluarga, termasuk dalam mengajarkan 3M pada anak ini. Bagaimana caranya?
Anak-anak perlu dibekali pengetahuan minimal mengenai pandemi Covid-19. Kita perlu cara edukasi yang bijak dan menarik agar si Kecil menjadikan 3M sebagai bagian dari hidup mereka yang baru dan tidak menyulitkan mereka. Dengan begitu, si Kecil dapat melindungi diri dan keluarga dari penularan Covid-19. Harapannya, angka kejadian Covid-19 semakin menurun dan pandemi ini segera berakhir.
Cara Mengajarkan 3M pada Anak
Upaya mengajarkan 3M pada anak harus secara holistik, menjadi tanggung jawab bersama oleh orang tua dan guru khususnya. Membentuk kebiasaan baru ini kepada anak-anak tidak bisa dengan hanya berupa instruksi, anak-anak membutuhkan perhatian dan edukasi yang baik agar bisa menerapkan protokol kesehatan ini dengan benar.
Berikut adalah beberapa cara mengajarkan 3M pada anak dari mencuci tangan, memakai masker, hingga menjaga jarak.
Model Pembelajaran Interaktif
Dalam mengajarkan 3M pada anak. Metode ini ditujukan untuk sekolah atau sebuah lembaga. Model pembelajaran interaktif memungkinkan siswa untuk aktif berinteraksi dengan guru, teman sekelasnya dan media pembelajaran. Di dalam model pembelajaran ini siswa diberi kesempatan untuk melibatkan keingintahuannya dengan cara membuat pertanyaan mengenai topik yang akan dipelajari, kemudian melakukan penyelidikan tentang pertanyaan mereka sendiri.
Baca Juga: Wah, Vaksin Corona untuk Anak Belum Disarankan, Kenapa Ya Ma?
Cara ini pernah dipakai oleh Nursing First Aid (NuFA) Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia lewat program pengabdian masyarakat UI Mengajar. Dalam laman resminya, melaporkan bahwa mereka melaksanakan kegiatan “Pembelajaran Interaktif tentang Protokol Kesehatan 3M (Mencuci tangan, Menjaga Jarak dan Memakai Masker) sebagai Tindakan Pencegahan Covid-19 di Rumah Belajar UI”.
Kegiatan dilakukan secara daring melalui platform Zoom dan diikuti oleh 24 anak Rumah Belajar BEM UI dengan rentang kelas 1 SD hingga kelas 6 SD. Kegiatan selalu diawali dengan pretest dan akhir kegiatan dilanjutkan dengan sesi post-test. Anak-anak secara aktif membagikan cerita keseharian mereka dalam melakukan 3M.
Metode ini memang lebih cocok dilakukan oleh skala yang lebih besar. Namun, Mampaps juga bisa menerapkan model pembelajaran ini dalam mengedukasi si Kecil untuk melakukan protokol kesehatan 3M.
Menggunakan Media Kreatif
Mampaps juga bisa mengedukasikan 3M kepada si Kecil dengan menggunakan media kreatif, seperti membuat jingle, infografis, vlog, tiktok, konten 3M di medsos, video pendek, meme, proyek sosial, dan sebagainya. Di usianya, anak-anak lebih suka memerhatikan sesuatu yang bergambar, dengan banyak warna, diiringi musik dan gerakan menarik. Dengan menggunakan media yang menyenangkan, si Kecil jadi lebih mudah deh mengingat pesan yang ingin kita sampaikan.
Sounding, Contohkan, dan Konsisten
Metode ini adalah cara yang paling ampuh, alias sudah pasti efektif. Untuk membuat sebuah kebiasan baru kepada anak-anak, Mampaps harus terus menerus sounding ke anak tentang bahayanya Covid-19 dan begitu pentingnya kebiasaan 3M sebagai upaya pencegahan Covid-19.
Diingatkan secara terus menerus, contohnya, “Nak, lihat kakak-kakak itu, mereka pakai masker. Keren ya! Pasti anak baik! Soalnya kakak-kakak itu tidak mau membahayakan dirinya dan keluarganya akan virus Covid-19”, “Adek cuci tangan ya. Biar virusnya minggat gak ikut masuk ke tubuh adek”, dan sebagainya. Gunakan bahasa kasih sayang saat ingin menyampaikan pesan kepada si Kecil. Sikap menekan dan memaksakan hanya akan berimbas penolakkan dari si Kecil.
Dan jangan sampai Mampaps meminta anak melakukan gerakan 3M tapi Mampaps malah tidak melakukannya. Ingat loh ya Mampaps, anak melakukan apa yang dilihat dari orang terdekatnya! Contohkan, ajak, dan konsisten! Maka lambat laun kebiasan baik ini akan menjadi bagian dari hidup si Kecil.
Effort lebih yah Mampaps!? Begitulah cara bijak menghadapi anak-anak. Mampaps perlu pendekatan yang ekstra untuk dapat mengedukasikan kegiatan 3M kepada si Kecil. Semangat Mampaps!
Terima kasih tipsnya dok, sangat membantu