Hai Mampaps! Pernah memperhatikan saat si kecil lemas dan terlihat pucat? Jika pernah, ayo lebih waspada akan hal ini, karena pucat bisa menandakan si kecil kekurangan zat besi dan terkena penyakit berbahaya seperti anemia.
Beberapa keadaan bisa menjadi penyebab anemia pada anak, seperti pembentukan sel darah merah yang tidak mencukupi, terlalu banyak sel darah merah yang mengalami penghancuran atau rusak, kehilangan darah akibat perdarahan.
Namun, di Indonesia sendiri anemia pada anak sangat sering terjadi dikarenakan kekurangan zat besi. Kekurangan vitamin B12 dan asam folat merupakan penyebab lain anemia pada anak meskipun lebih jarang dijumpai.
Baca juga: Yuk, Cukupi Kebutuhan Zat Besi Si Kecil Dengan Keyakinan Mama!
Penyakit Anemia pada Anak, Jangan Anggap Remeh Mams!
Anemia yang terjadi dikarenakan kekurangan zat besi dalam proses pembetukan sel darah merah (eritrosit). Zat besi adalah suatu mikronutrien yang sangat diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan berperan penting dalam imunitas (kekebalan) tubuh, mielinisasi otak, dan proses metabolisme pada tubuh.
Sebagian dari zat besi dalam tubuh juga digunakan untuk pembentukan sel darah merah yang berperan untuk mengangkut oksigen dan mengalirkan zat makanan yang diperlukan tubuh. Jika tidak mencukupi, maka akan terjadi penurunan Hb.
Cadangan besi di dalam tubuh disimpan di hati dan akan digunakan jika tubuh mulai kekurangan zat besi. Tahap ini disebut deplesi besi yang merupakan tahap awal kekurangan besi.
Jika kekurangan besi tahap ini tidak diatasi, selanjutnya akan terjadi defisiensi besi, yaitu besi yang beredar ke seluruh tubuh mulai berkurang dan akan terjadi penurunan kadar Hb karena jumlah besi tidak mencukupi untuk membentuk sel darah merah.
Baca juga: Sumber Zat Besi Untuk Anak? Seberapa Penting Sih Memberikannya!
Nah, kenapa si kecil bisa kekurangan zat besi? Ini dikarenakan proses pertumbuhan si kecil yang sangat cepat, sehingga memerlukan asupan nutrisi yang cukup termasuk zat besi. ASI merupakan salah satu sumber zat besi pada si kecil loh MamPaps! Tapi kebutuhan zat besi akan semakin bertambah saat memasuki usia 6 bulan.
Namun, kekurangan zat besi yang mengakibatkan anemia pada anak juga bisa disebabkan saat Mama sedang hamil! Hal ini biasa terjadi karena Mama kurang mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti daging merah, ati ayam atau sapi dan protein hewani saat hamil.
Ditambah juga saat si kecil lahir, di mana asupan nutrisi dan zat besi sangat kurang didapat baik dari ASI atau sajian MPASI yang diberikan.
Lalu, apakah si kecil Mampaps mengalami anemia?
Biasanya, banyak orang tua yang tidak sadar jika si kecil mengalami anemia. Bahkan menganggap si kecil memiliki kulit yang putih, padahal sebenarnya adalah pucat. Perlu Mam[aps ketahui nih, pucat merupakan salah satu gejala anemia yang sangat mudah ditemukan.
Mulai dari melihat kelopak mata, bibir, telah tangan atau juga dasar kuku si kecil. Mampaps bisa membandingkan kemerahan tersebut dengan tubuh sendiri ya, karena tindakan ini sangat baik untuk mengenali anemia dengan cara yang mudah terlihat.
Baca Juga : Pentingnya Zat Besi Untuk Pertumbuhan Anak!
Mampaps juga dapat melihat tanda-tanda lain anemia pada anak seperti si kecil kurang lincah, mudah mengantuk, lesu, gampang capek, bahkan sulit berkonsentrasi saat belajar. Selain itu, denyut nadi si kecil juga lebih cepat dibandingkan anak normal.
Jika gejala anemia pada anak tersebut MamPaps temui pada si kecil, sebaiknya segera membawanya ke dokter atau ahli medis untuk mendapatkan penanganan yang baik.
Sedini mungkin, ada baiknya Mampaps menghindari penyebab dari anemia pada anak dengan memperhatikan asupan nutrisi saat hamil dan saat tumbuh kembang si kecil.