Kanker payudara mejadi salah satu ketakutan setiap perempuan dunia! Faktanya, kanker payudara menjadi salah satu penyebab utama dari tingginya angka kematian perempuan.
Mama Papa Harus Tahu
Pada 2015 saja, menurut data yang dikumpulkan dari dari World Health Organization (WHO) ada 507 ribu wanita yang meninggal dunia akibat kanker payudara.
Wah! Kita harus tetap waspada nih Mama! Lalu apa sih penyebab utama terjadinya kanker ini? Sebelum tahu penyebabnya, yuk kenali lebih jauh kanker payudara.
Apa itu kanker payudara?
sumber gambar: indianexpress.com
Kanker payudara merupakan kondisi dimana sel kanker terbentuk di jaringan payudara, kanker ini bisa terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu (lobules), atau di saluran yang membawa air susu dari kelenjar ke puting payudara. Selain itu, kanker payudara ini juga bisa terbentuk di jaringan lemak atau ikat di dalam payudara.
Nah, kanker payudara ini terbentuk saat sel-sel di dalam payudara tumbuh secara tidak normal atau tidak terkendali! Namun, perlu diketahui nih kalau kanker payudara bukan hanya menyerang perempuan saja tetapi juga bisa menyerang kaum pria.
Baca Juga: Atasi Payudara Bengkak Karena Tersumbatnya Saluran ASI
Lalu, kapan seharusnya melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)?
sumber gambar: www.bbclinic.com.au
Tidak perlu risau, pemeriksaan awal bisa dilakukan sendiri atau dikenal juga dengan SADARI. Cara ini bisa dilakukan dengan menggunakan tangan dan penglihatan untuk memeriksa apakah ada perubahan fisik pada payudara Mama!
Tahukah Mama, pada umumnya payudara akan terasa berbeda di masa menstruasi. Biasanya banyak Mama yang merasa saat kondisi ini payudara terasa kencang dan padat, namun disaat sudah memasuki menopause, payudara akan terasa lebih kendur dan lembut.
Nah, pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) ini bertujuan agar Mama tahu bentuk normal dan tidak ada perubahan pada payudara. Jika Mama menyadari adanya perubahan, maka segeralah berkonsultasi untuk mendapatkan penanganan yang baik. Dengan cara ini, banyak wanita berhasil selamat dari kanker payudara.
Di usia berapa sebaiknya memeriksa payudara sendiri (SADARI)?
sumber gambar: websitepro-cdn.com
Tahukah Mama, pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebaiknya dilakukan pada usia 25 tahun. Menyadari akan pentingnya kanker payudara, sebaiknya selalu membiasakan untuk SADARI setiap 2-3 bulan sekali. Terutama untuk wanita di atas usia 35 tahun, karenakan kanker payudara banyak terjadi pada wanita di usia ini.
Namun, tidak ada salahnya jika Mama memiliki anak perempuan untuk mengajak mereka melakukan SADARI sejak usia dini. Hal ini berguna untuk menyadarkan mereka sejak dini tentang bahaya kanker payudara dan mengenali tanda-tanda adanya kanker pada payudara mereka.
Resiko mengidap kanker payudara lebih besar pada wanita dengan kondisi berikut:
- Tidak memiliki anak atau belum memiliki anak pada usia 35 tahun
- Menggunakan terapi hormon setelah mengalami masa menopause
- Obesitas/kegemukan
- Tidak memiliki pola hidup sehat (merokok, alkoholik, tidak suka berolah raga)
- Tidak menyusui
Baca Juga: Mama Harus Tahu: 20 Fakta Penting Menyusui
Cara memeriksa payudara sendiri (SADARI)
sumber gambar: healthjade.com
Ada beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk memeriksa payudara sendiri (SADARI), yaitu:
Melakukan pemeriksaan di depan cermin
sumber gambar: slidesharecdn.com
Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat apakah ada perubahan bentuk payudara yang tidak biasanya. Umumnya ukuran payudara kanan dan kiri tidak memiliki ukuran yang sama dimana yang kanan lebih besar dari yang kiri. Nah, saat di depan cermin cobalah untuk memperhatikan payudara dengan baik.
- Berdirilah dengan lengan di samping tubuh. Perhatikan bentuk, ukuran dan apakah ada perubahan seperti permukaan dan warna kulit, juga bentuk puting payudara.
- Letakkan tangan pada pinggang dan tekan kuat-kuat untuk mengencangkan otot dada. Perhatikan payudara sambil berkaca dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya.
- Membungkuklah di depan kaca, sehingga payudara terjulur ke bawah. Perhatikan dan raba untuk memeriksa apakah ada perubahan tertentu pada payudara.
- Tautkan kedua tangan di belakang kepala dan tekan ke dalam. Perhatikan kedua payudara, termasuk di bagian bawah.
- Periksa apakah terdapat cairan yang keluar dari puting Anda. Tempatkan jempol dan jari telunjuk di sekitar puting, lalu tekan perlahan. Lakukan hal yang sama pada payudara yang lain.
Melakukan pemeriksaan saat mandi
sumber gambar: blogspot.com
Sama halnya dengan melakukan pemeriksaan saat di depan cermin, namun saat mandi bisa menjadi cara mudah untuk melakukan SADARI. Saat sedang menyabuni badan, angkatlah satu tangan ke belakang kepala lalu raba payudara dengan menggunakan sabun. Mama dapat melakukan proses pemijitan dengan menggunakan jari untuk menekan bagian payudara dengan lembut. Lakukan pada payudara yang lain.
Melakukan pemeriksaan saat berbaring
- Tidurlah di tempat tidur atau permukaan datar yang membuat Mama nyaman. Saat berbaring ini akan memudahkan melakukan pemeriksaan karena payudara menjadi melebar.
- Tempatkan gulungan handuk atau bantal kecil di bawah pundak Mama, lalu tempatkan tangan kanan di bawah kepala. Lumuri tangan kiri dengan lotion dan gunakan jari untuk meraba payudara kanan.
- Lakukan gerakan seperti sebuah jam dengan gerakan melingkar hingga seluruh permukaan teraba dengan baik. Lakukan pada payudara di sisi lain.
Baca Juga: Menyusui dapat Membuat payudara kendur? Benarkah?
Kapan kita harus waspada
sumber gambar: googleusercontent.com
Perlu diketahui, tidak semua benjolan di payudara memiliki sifat kanker biasanya ini dapat disebabkan oleh beberapa hal. Beberapa penyebab benjolan di payudara tapi tidak berbahaya diantaranya: kelainan fibrokistik, kista, fibroadenoma, dll. Umumnya benjolan ini tidak menyebabkan sakit, tidak membesar dengan cepat, terkait dengan siklus menstruasi.
Namun, 1 dari 10 benjolan yang ada memiliki sifat kanker loh Mama! Untuk itu, sebaiknya melakukan pemeriksaan jika terdapat perubahan dari payudara. Waspada! Kanker yang terlambat ditangani akan membawa dampak yang buruk dan serius.
Nah, berikut beberapa tanda waspada jika terdapat perubahan pada payudara Mama:
- Terdapat benjolan keras pada payudara atau bagian ketiak
- Terdapatnya perubahan pada permukaan kulit, seperti kulit menjadi berkerut atau terdapat cekungan.
- Adanya perubahan ukuran dan bentuk payudara, terutama saat Mama mengangkat payudara atau menggerakkan lengan.
- Keluar cairan dari puting payudara, tapi bukan ASI.
- Keluar darah dari puting.
- Terdapat bagian puting yang memerah dan menjadi lembap, serta tidak kunjung berubah menjadi seperti semula.
- Puting berubah bentuk, misalnya menjadi melesak ke dalam.
- Ruam di sekitar puting.
- Ada rasa sakit atau tidak nyaman yang berkelanjutan pada payudara.
Nah, jika terjadi perubahan seperti yang di jelaskan di atas sebaiknya Mama langsung periksakan diri ke rumah sakit ya! Bukan hanya itu, jika hanya terdapat benjolan sedikit sebaiknya lakukan juga pemeriksaan payudara secara klinis untuk menentukan apakah benjolan dan penyebab perubahan pada payudara merupakan tanda dan gejala awal dari kanker payudara. Semoga kita bisa terhindar dari kanker ini ya Mams. Mari SADARI sedini mungkin jika ada benjolan tangani sedini mungkin! Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Deteksi Kanker Serviks Sejak Dini dengan PAP SMEAR