Hai Mampaps, Si kecil sudah berusia 6 bulan? Yups, kini saatnya Mampaps mulai mengenalkan dengan makanan pendamping ASI atau biasa Mampaps kenal dengan MPASI. Buat new Mam, pasti banyak ya pertanyaan seputar Pemberian MPASI: Kenapa harus MPASI? Kapan Mulai MPASI?
Pemberian MPASI sebagai proses belajar makan pada si kecil bukan saja untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, melainkan juga sebagai momen untuk melatih keterampilan dan kebiasaan makan yang sehat.
Kapan Mulai MPASI?
Setelah bayi berusia 6 bulan, kebutuhan gizi si kecil tidak cukup jika hanya mengandalkan ASI sehingga membutuhkan MPASI. Biasanya si kecil memiliki tanda-tanda yang menunjukkan telah siap menerima makanan lain selain ASI, yaitu:
- Mempunyai kemampuan mempertahankan posisi kepala yang tegak dan mantap.
- Memiliki kemampuan untuk duduk dengan nyaman, minimal 10 menit.
- Adanya peningkatan berat badan.
- Adanya gerakan mengunyah.
- Mulai tertarik terhadap makanan.
- Merespon makanan yang diberikan dengan cara membuka mulut saat digoda dengan makanan.
- Sering memasukkan jari-jari ke dalam mulut dan mencoba mengunyahnya.
Bolehkah Si Kecil diberi MPASI Bila Belum Mempunyai Gigi?
Mampaps jangan khawatir, si kecil dapat mengolah makanan lunak tanpa gigi. Menurut Dr. Damayanti R. Sjarif, Dr. SpA (K), patokan pemberian makanan padat pada si kecil adalah pada kesiapan oromotor si kecil dan sistem pencernaannya.
Sedangkan tumbuh gigi bukanlah patokan pemberian makanan padat pada si kecil. Karena jika kemampuan oromotor si kecil sudah siap, maka gerakan mengunyah dan menelan makanan bisa dilakukan meskipun giginya belum tumbuh.
Oromotor merupakan gerakan mulut (oral).
Mampaps, Jika dihubungkan dengan tumbuhnya gigi, kecepatan pertumbuhan gigi setiap si kecil berbeda-beda. Terkadang sampai 7-9 bulan si kecil bisa saja belum tumbuh gigi.
Lalu apakah pemberian MPASI harus ditundas sampai usia tersebut? Tentu saja tidak yah Mampaps.
Bagaimana Tahapan Pemberian MPASI pada Si Kecil?
Tahapan pemberian makanan dengan gizi seimbang untuk si kecil berdasarkan usia si kecil:
Usia 0-6 Bulan (ASI Ekslusif)
- Berikan ASI saja sesering mungkin.
- ASI segera diberikan dalam waktu 30 menit setelah dilahirkan.
- ASI pertama (kolustrum) harus diberikan pada si kecil karena mengandung zat kekebalan tubuh.
Usia 6-7 Bulan
- ASI diteruskan.
- Mulai diberikan makan berupa bubur susu, bubur saring, pure
- Pemberian dan pengenalan makanan dimulai dengan tekstur yang sangat lembut dan encer, kemudian bertahap ke tekstur lebih kental.
- Frekuensi pemberian MP-ASI sebanyak dua kali dalam sehari sesuai dengan usianya (usia 6 bulan = 6 sendok makan, usia 7 bulan = 7 sendok makan, dan seterusnya).
- Berikan ASI terlebih dahulu kemudian MP-ASI.
Usia 7-9 Bulan
- ASI diteruskan.
- Dapat diberikan nasi tim lumat atau saring minimal tiga kali dalam sehari setelah usia 7 bulan. Makanan lumat berfungsi untuk merangsang pertumbuhan gigi si kecil.
- Berikan ASI terlebih dahulu kemudian MPASI.
Usia 9-12 Bulan
- ASI diteruskan
- Berikan nasi tim lunak/lembek. Makanan cincang sudah diperbolehkan minimal tiga kali dalam sehari.
- Berikan juga makanan selingan bergizi lainnya, seperti bubur kacang hijau dan biskuit satu hingga dua kali dalam sehari.
- Berikan buah-buahan.
Apakah MPASI Menyebabkan Sembelit pada Si Kecil?
Mampaps, salah satu masalah yang sering terjadi pada si kecil kita ketika kita memberikan MPASI adalah ‘sembelit’. Sembelit atau biasa kita kenal dengan konstipasi merupakan suatu kondisi si kecil mengalami kesulitan untuk mengeluarkan feses.
Konstipasi timbul akibat adanya gangguan pada saluran pencernaan. Si kecil yang telah mendapat MPASI memiliki feses yang berbeda dengan si kecil yang masih ASI eksklusif atau susu formula saja.
Awal pengenalan MPASI bisa mengakibatkan sembelit karena si kecil masih terbiasa dengan ASI yang lebih mudah dicerna.
Beberapa jenis MPASI yang dapat membantu mengatasi sembelit pada si kecil
-
ASI
Pemberian ASI merupakan makanan cair yang sangat baik untuk pertumbuhan si kecil. ASI tidak hanya untuk mendukung kesehatan dan energi tubuh si kecil tapi juga bisa membantu si kecil agar tidak terkena sembelit. Mengandung sebuah protein khusus yang bisa bekerja dengan mudah pada saluran pencernaan, biasanya si kecil yang menerima ASI secara khusus atau hanya sedikit menerima makanan tambahan maka akan sangat jarang terkena sembelit. ASI perah dapat digunakan sebagai campuran MPASI dan membantu mengatasi sembelit pada si kecil.
-
Tepung Beras Merah
Jika Mampaps berencana untuk memberikan makanan padat, Mampaps bisa mencoba memberikan tepung beras merah. Tepung beras merah bisa dibuat dalam bentuk bubur atau dimasak menjadi bubur yang dicampur dengan tepung gandum. Semua makanan ini mengandung serat yang bisa membantu si kecil agar tidak sembelit. Mampaps juga bisa membuat bubur dari bahan ini dengan mencampurkan susu atau air.
-
Brokoli
Sayur Brokoli mengandung serat yang sangat tinggi dan bisa membuat si kecil menjadi lebih sehat. Brokoli mengandung antioksidan termasuk glukosinates, sulfur, magnesium dan seng. Semua nutrisi ini sangat penting untuk mendorong pola perkembangan bayi. Untuk membuat si kecil suka dengan rasa brokoli, Mampaps bisa mencampurnya dengan bubur tepung beras merah atau bubur sereal.
-
Pir
Buah pir salah satu buah yang paling direkomendasikan untuk mengatasi sembelit pada si kecil. Rasanya yang manis dan segar membuat pir lebih mudah diterima pada lidah si kecil. Mampaps bisa memberikan berbagai jenis buah pir seperti pir korea, pir xiang lie, dan pir singo yang semuanya memberikan efek yang sama yaitu mudah buang air besar.
-
Pepaya
Pepaya merupakan buah yang mampu membantu melancarkan buang air besar. Sejak dulu pepaya memang sudah menjadi obat alami untuk menyembuhkan sembelit bagi orang dewasa maupun pada si kecil. Kandungan serat pada pepaya dapat menyehatkan pencernaan sehingga tidak mudah mengalami sembelit. Para ibu biasanya melembutkan pepaya dengan memblender yang kemudian diberikan pada bayi agar lebih mudah dicerna.
-
Apel
Buah Apel bisa menjadi buah yang sangat baik untuk mencegah sembelit pada si kecil karena mengandung serat yang sangat tinggi. Pemberian Apel bisa diberikan dalam bentuk bubur karena apel yang sudah dihancurkan bisa diterima dengan mudah oleh usus si kecil. Selain itu, apel juga mengandung antioksidan tinggi yang bisa membantu tubuh si kecil agar tidak mudah sakit. Namun Mampaps, jangan berlebihan memberikan pada si kecil karena kandungan rasa asam bisa membuat si kecil terkena perut kembung.
-
Wortel
Menu mpasi wortel tak hanya memiliki kandungan vitamin A yang baik untuk penglihatan karena mengandung beta karoten, tetapi juga bisa mengatasi sembelit pada si kecil. Sayur Wortel adalah jenis sayuran bewarna cerah yang mengandung serat tinggi. Jika memberikan makanan untuk si kecil berupa bubur, sebaiknya tambahkan parutan wortel pada bubur. Wotel mengandung serat yang tinggi dan dapat mengobati ataupun mencegah sembelit pada si kecil.
-
Ubi Jalar
Sebagai umbi-umbian, ubi jalar sangat baik membantu memenuhi energi tubuh si kecil. Ubi jalar mengandung nutrisi yang sangat penting untuk tubuh si kecil termasuk seperti vitamin B komplek dan vitamin C yang akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kandungan kalori ringan dan serat yang tinggi dalam ubi jalar bisa mengatasi sembelit, membuang gas perut dan masalah perut kembung pada si kecil.
Mampaps si kecil yang diberi nutrisi yang salah seringkali menyebabkan gangguan pada pencernaannya. Supaya tidak terjadi masalah-masalah kesehatan ketika pemberian MPASI, cara yang paling penting adalah memperhatikan pola makan dengan memilih menu yang sehat dan mudah dicerna untuk si kecil.
Bila Mampaps memiliki pertanyaan lain yang belum terjawab, yuk komen di kolom komentar!
Baca Juga:
Seberapa Pentingnya Sih MPASI? Baca Ini Dulu Deh!
Wajib Baca! Sebelum Menerapkan Metode Baby Led Weaning Saat MPASI!
Bosan MPASI Itu-Itu Saja? Ini Dia Pilihan Variasi Menu Untuk Si Kecil
Perhatikan Hal Ini Sebelum Memberikan MPASI Pada Si Kecil!