Mampaps, menyiapkan MPASI rumahan merupakan PR tersendiri ya buat Mama. Karena tentunya MPASI rumahan lebih sehat karena lebih alami dan terpantau kebersihannya untuk si kecil dirumah. Namun, untuk Mampaps yang bekerja diluar dengan waktu yang terbatas, menyiapkan MPASI pagi-siang-sore tentunya akan menjadi tantangan tersendiri. Nah Mama bisa menyiasatinya dengan menyimpan MPASI beku di rumah.
Selain pembuatan MPASI, penyimpanan MPASI dengan membekukannya juga sangat penting. Karena berkaitan erat dengan kandungan nutrisi dan kehigienisan makanan serta menjaga kualitas makanan agar tetap baik.
Cara Menyimpan MPASI
- Setelah dimasak, makanan sebaiknya didinginkan terlebih dahulu. Kemudian Mampaps dapat memisahkan makanan yang akan disimpan dan dibekukan menggunakan baby cubes atau cetakan es batu.
- Jangan simpan sisa makanan dari piring si kecil, karena dapat mengundang bakteri dari bekas air liur di sendok atau di piring.
- Jika si kecil membutuhkan tambahan, sebaiknya Mama mengambil tambahan makanan dengan menggunakan sendok yang bersih dari wadah makanannya.
- Makanan yang dibekukan harus berada pada suhu 0° atau kurang dari 0°.
- Jangan menggunakan wadah penyimpan makanan dari bahan kaca.
- Berilah label yang bertuliskan keterangan isi dan tanggal pada kemasan.
- Mampaps bisa mengatur MPASI yang paling lama berada didepan agar mudah dalam mengambilnya.
Baca Juga: Perhatikan Hal Ini Sebelum Memberikan MPASI Pada Si Kecil!
Lama Masa Penyimpanan MPASI
Makanan yang telah dibekukan didalam freezer memiliki waktu penyimpanan yang berbeda. Makanan beku bisa bertahan antara 1-3 bulan. Namun Mampaps, untuk amannya sebaiknya makanan yang dibekukan digunakan maksimal 1 bulan.
Alasan lain karena, pada saat makanan di-‘cair’-kan, terjadi evaporasi nutrien melalui kristal air tersebut. Jadi, 3 bulan adalah jangka waktu maksimal penyimpan, tetapi sebaiknya simpan makanannya selama 1 bulan saja.
Mampaps harus tahu, Kandungan vitamin akan berkurang saat proses masak dan pembekuan. Jadi disarankan untuk buah dan sayuran akan lebih baik apabila Mampaps tidak sibuk lebih baik diolah dari keadaan segar.
Sementara untuk kandungan protein dan karbohidrat relatif stabil. Namun, tetap tidak sebaik masakan segar.
Baca Juga: Resep MPASI Menggunakan Slow Cooker
Cara Mencairkan dan Memanaskan Makanan
Setelah Mampaps membekukan makanan si kecil, saatnya Mampaps mencairkannya dan memanaskannya lagi.
Berikut caranya:
- Untuk mencairkan makanan secara perlahan, tempatkan (porsi) makanan yang akan dikonsumsi si kecil hari itu dalam kulkas (bukan bagian pembeku). Mampaps bisa memasukan dalam satu plastik dan letakan pada bawah kulkas. Makanan akan mencair dalam beberapa jam.
- Untuk mencairkan makanan secara cepat, gunakan steamer atau pemanas elektrik atau letakkan makanan yang beku dan rendam dalam wadah berisi air panas atau dalam panci lalu panaskan dengan api kecil.
- Apabila harus menghangatkan makanan menggunakan microwave, perhatikan agar panasnya merata sehingga terhindar dari hot pockets (panas di satu bagian saja). Caranya, panaskan makanan lalu aduk-aduk rata, panaskan lagi sebentar.
- Apapun metode memanaskan dan mencairkan makanan yang Mampaps gunakan, aduklah makanan dengan rata dan cicipi menggunakan jari Mampaps untuk memastikan makanan tersebut masih baik untuk dikonsumsi si kecil.
- Sebelum menghidangkan makanan, teteskan sedikit makanan pada jari Mampaps untuk memastikan makanan tidak terlalu panas sehingga membakar lidah dan mulut si kecil.
Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh dibekukan
Mampaps boleh menyimpan kemudian membekukan makanan si kecil, tapi Mampaps ada beberapa bahan Makanan yang tidak dianjurkan untuk disimpan dan dibekukan.
Tidak semua pure bisa dibekukan. Aneka pure yang boleh dibekukan di antaranya: ragam pure buah dan sayuran seperti mangga, pir, pisang, brokoli, wortel, dan jagung, serta kaldu ayam dan sapi.
Sedangkan yang tidak dianjurkan untuk dibekukan yakni makanan berprotein hewani seperti: daging merah, ayam, dan telur. Makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, oatmeal, dan tepung-tepungan juga tidak disarankan.
So, sudah tahukan Mampaps sekarang. Mampaps boleh menjadi Mama yang praktis tapi harus diperhatikan juga ya cara-caranya agar terhindar dari apa yang tidak kita harapkan.
Baca Juga:
5 Superfood MPASI Ini Wajib Dikonsumsi Si Kecil
Bosan MPASI Itu-Itu Saja? Ini Dia Pilihan Variasi Menu Untuk Si Kecil
MPASI Difortifikasi Mencegah Anemia Defisiensi Besi Pada Anak, Benarkah?