Empeng bayi kerap digunakan untuk membuat si kecil tenang dan merasa nyaman, jadi banyak orangtua baru merasa terbantu dengan kehadiran empeng. Selain itu, penggunaan empeng bayi bisa menjadi salah satu solusi untuk bayi yang masih ingin menghisap setelah Mama memberikan ASI atau susu botol.
Memang benar, penggunaannya secara tidak langsung akan sangat membatu Mama di saat sedang sibuk. Namun, tahukah Mama bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan penggunaan empeng dari awal kehidupan bayi? Ini berguna agar Mama bisa mempertahankan ASI eksklusif selama 6 bulan.
Tanpa disadari, penggunaan empeng bayi juga berpengaruh pada kemampuan si kecil untuk menyusui langsung di payudara Mama. Mengapa? Karena penggunaan empeng sejak dini pada sebagian bayi dapat membuat si kecil menjadi bingung puting. Ini disebabkan si kecil cara menghisap puting payudara berbeda dengan menghisap empeng atau dot.
Pemberian terlalu dini juga membuat bayi sulit untuk belajar menyusu langsung dari payudara Mama. Namun, jika Mama ingin memberikan empeng pada si kecil, hindari untuk memberikan empeng atau dot pada minggu-minggu awal setelah lahir. Tunggu hingga ASI bisa keluar dengan lancar dan bayi terampil menyusu dari payudara langsung.
Penggunaan empeng bayi sejak dini juga akan berpengaruh pada kuantitas ASI Mama. Ini disebabkan karena si kecil akan jarang menghisap ASI langsung dari payudara Mama dan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan menghisap empeng. Perlu Mama ketahui, saat si kecil menghisap payudara Mama secara langsung, maka akan adanya rangsangan produksi ASI semakin banyak.
Baca Juga: Empeng Untuk Bayi Sebenarnya Bermanfaat Tidak? Ini Dia Penjelasannya
Dampak negatif penggunaan empeng bayi
sumber gambar: bustle.com
Selain berpengaruh pada proses menyusui, ternyata penggunaan empeng pada bayi memiliki dampak buruk lainnya seperti:
- Empeng sering jatuh ke lantai dan diberikan ke bayi tanpa disterilkan lagi dan membuatnya tidak higienis. Tentu ini akan berisiko memindahkan kuman dari lantai ke mulut bayi
- Mempengaruhi pertumbuhan gigi & lengkung rahang
- Membuat si kecil terlambat bicara
- Berat badan si kecil akan susah naik
- Gangguan infeksi telinga
Eits, bukan berarti penggunaan empeng dan dot itu benar-benar buruk ya Mam. Sangat disarankan untuk menggunakan empeng bayi di saat-saat genting saja! Seperti saat Mam sedang ingin memasak dan jika sudah selesai maka hentikan penggunaan empeng tersebut agar tidak menjadi suatu kebiasaan untuk menenangkan dirinya. Ada baiknya si kecil belajar menenangkan dirinya sendiri ya Mam!
Baca Juga: Bayi Bingung Puting? Tenang, Ini Tips Pemilihan Dotnya!
Tips penggunaan empeng bayi dengan benar
sumber gambar: thewifechoice.com
Agar tidak menjadi ketergantungan dalam penggunaan empeng bayi, Mama bisa mencoba beberapa tips berikut:
- Jangan pernah memaksa si kecil untuk menggunakan empeng atau dot jika ia tidak menerima atau menolaknya secara langsung.
- Berikan empeng di saat si kecil tidak lapar atau sudah Mama berikan ASI. Ingat! Jangan biarkan penggunaannya sebagai pengganti ASI ya.
- Hindari penggunaan empeng terlalu sering. Gunakan secara terbatas, seperti saat keluar rumah atau sedang berada di tempat umum.
- Jangan pernah mengikatnya di pakaian si kecil, pergelangan tangan, leher, atau boks bayi karena beresiko membelit si kecil.
- Jaga kebersihan empeng, pastikan untuk selalu memeriksa kerusakan atau retakan pada empeng dan ganti jika perlu.
- Jangan celupkan empeng ke dalam jus atau minuman manis, karena bisa menyebabkan masalah pada gigi si kecil.
Baca Juga: Ini dia cara penggunaan empeng yang baik untuk si kecil
Cara berhenti menggunakan empeng bayi
sumber gambar: www.babycenter.com
Bagi Mama yang sudah terlanjur membiasakan si kecil dengan penggunaan empeng, jangan khawatir karena kebiasaan tersebut bisa Mama hentikan dengan mengikuti beberapa tips berikut ini:
- Pada bayi; Mama bisa membedong, mendengarkan musik lembut, bernyanyi, dan melakukan pijat pada si kecil. Karena biasanya bayi ingin mengempeng untuk membuatnya nyaman. Bila ia sudah merasa nyaman, ia tidak terlalu meminta empengnya.
- Pada anak usia 1-3 tahun; Lakukan aktivitas bermain bersama, mainan atau objek lain seperti selimut bisa mengalihkan perhatian si kecil dari keinginan untuk menggunakan empeng. Bisa juga menggunakan healthy snack sebagai pengalih bila ia ingin mengempeng.
- Pada anak usia di atas 3 tahun; Biasanya pada usia ini, si kecil sudah mulai mengerti dengan apa yang Mama dan Papa ucapkan. Maka beritahulah kepada mereka bahwa penggunaan empeng sudah bukan untuk usia mereka lagi. Mama juga bisa meminta bantuan dokter gigi dengan menjelaskan dampak empeng pada gigi mereka.
Tidak ada salahnya untuk menggunakan empeng bayi, namun jangan sampai Mama terlena saat si kecil mulai tenang karena terbiasa menggunakannya ya! Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Sembunyikan Dot, Salah Satu Cara Menyapih Anak Agar Tidak “Ngempeng”!