Pandemi menambah polemik baru bagi kita semua, terutama pada anak-anak yang melakukan sekolah secara daring. Kabarnya, selain terkena virus Covid-19 ada lagi nih kasus rabun jauh pada anak yang juga terjadi selama pandemi! Hal ini dikarenakan mata yang dipaksa secara terus menerus melihat layar secara dekat, baik itu layar laptop ataupun handphone saat belajar secara daring. Bayangin Mampaps, sudah hampir setahun lebih kita melakukan kegiatan secara daring.
Memang selama pandemi ini banyak kegiatan yang kita habiskan menggunakan layer, mulai dari bekerja, belajar, beribadah bahkan kegiatan menonton drakor atau sinema lainnya juga bisa menjadi penyebab mengapa rabun jauh terjadi loh Mampaps.
Rabun Jauh pada Anak Meningkat Kala Pandemi
sumber gambar: gleneagles.com.sg
Sebelum pandemi penggunaan gadget mungkin bisa kita batasi pada anak, namun saat pandemi justru penggunaan gadget menjadi hal yang penting untuk tetap melakukan kegiatan belajar mengajar saat ini. Jika tidak! Ya, anak akan ketinggalan pelajaran atau bahkan tidak mendapatkan nilai dari sekolah.
Baca Juga: Ma, Perhatikan Kesehatan Mata Anak Saat Belajar Daring!
Mampaps pasti tahu dong ya, apa saja kegiatan yang dilakukan oleh anak selama daring? Salah satu kegiatan yang sering dilakukan anak saat sekolah daring adalah tatap muka bersama guru dan teman-temannya menggunakan aplikasi. Nah, saat guru memberikan pelajaran secara daring tentu mata anak akan fokus pada layar untuk memperhatikan pelajaran yang berlangsung.
Di kutip dari laman Instagram OPINI.id, menyebutkan bahwa penelitian baru Belanda dan China sebut rabun jauh pada anak meningkat secara drastis selama tahun 2020. Ini dibuktikan bahwa lebih dari 12.000 orang anak di China di usia 6-8 tahun memiliki risiko menderita rabun jauh! Sungguh angka yang sangat fantastis bukan? Jangan sampai ya Mampaps, Si Kecil memiliki risiko rabun jauh karena dampaknya cukup mengkhawatirkan hingga ia dewasa kelak.
Ciri-Ciri Rabun Jauh pada Anak
sumber gambar: freepik.com
Mampaps tentu menjadi khawatir akan kabar ini, dan pastinya akan bertanya-tanya apakah Si Kecil memiliki risiko mengalami rabun jauh? Nah, berikut beberapa ciri rabun jauh pada anak yang bisa Mampaps perhatikan di antaranya:
Anak Sering Menggosok Mata
Rabun jauh pada anak umumnya saat melihat benda jauh, penderita akan merasa tidak nyaman dan mencoba untuk menggosok matanya saat melihat benda yang jauh dihadapannya. Jika hal ini sering terjadi, maka ada baiknya Mampaps untuk menanyakan apa yang ia rasakan dan alasan mengapa ia sering menggosok matanya.
Baca Juga: Mampaps, Ini Cara Mengajarkan 3M pada Anak
Anak Tidak Menyadari Objek Jauh dan menyipitkan mata
Salah satu ciri rabun jauh pada anak adalah ia tak sadar dengan objek jauh, seperti melihat tulisan di papan tulis atau papan bacaan yang ada di hadapannya dengan jelas. Atau ia juga suka menyipitkan mata nya untuk membantu agar dapat focus saat melihat objek di kejauhan. Nah, jika hal ini terjadi dan anak mulai sering mengeluh dan tampak kesal tidak ada salahnya untuk bertanya apa yang ia rasakan dan alami.
Mengalami Sakit Kepala Berlebihan
Mengapa sering mengalami sakit kepala? Hal ini di karena mata bagi penderita rabun jauh biasanya harus bekerja lebih keras daripada mata normal Mampaps! Karena matanya yang terasa lelah tentu memerlukan istirahat, namun karena harus belajar secara daring dan memaksakan diri makan akan menimbulkan gejala sakit kepala. Gejala rabun jauh pada anak satu ini tentunya akan membuat anak sangat tidak nyaman.
Frekuensi Mengedipkan Mata Terlalu Berlebihan
Karena otot mata yang lelah, penderita rabun jauh pada anak biasanya akan lebih sering untuk mengedipkan matanya. Nah, kedipan ini biasanya mereka lakukan agar dapat dengan fokus dan jelas melihat benda yang jauh.
Jika ciri-ciri di atas di alamai oleh Si Kecil, ada baiknya nih Mampaps untuk mengajak Si Kecil untuk berkunjung dan memeriksakan matanya ke dokter mata. Jika terlalu lama dibiarkan, tentu hal ini menjadi tidak baik untuk kesehatan mata Si Kecil.
Mencegah dan Mengobati Rabun Jauh pada Anak
sumber gambar: www.aop.org.uk
Tidak dapat dipungkiri, selama pandemi anak memang lebih sering untuk menggunakan gadget sehingga risiko mengalami rabun jauh bisa saja terjadi. Namun, pencegahan rabun jauh pada anak bisa Mampaps lakukan dengan beberapa cara berikut:
- Memberikan batasan waktu belajar menggunakan gadget saat daring.
- Perbaiki posisi duduk anak saat belajar secara daring.
- Berikan jarak yang pas antara mata dan layer saat belajar secara daring.
- Saat belajar daring telah usai, maka ajaklah anak untuk bermain tanpa menggunakan gadget.
- Pastikan anak membaca atau belajar di ruangan dengan tingkat cahaya yang cukup.
- Mintalah kepada guru atau pihak sekolah, agar belajar tatap muka secara daring dikurangi. Berikan tugas lain tanpa harus melihat layar.
- Berilah makanan-makanan yang baik untuk mata, seperti mengonsumsi sayuran hijau dan buah-buahan dan ikan yang mengandung asam lemak omega-3, seperti tuna dan salmon.
- Lakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter, walau tidak memiliki keluhan apa-apa.
Jika Si Kecil sudah mengalami rabun jauh, apa nih Langkah tepat yang harus Mampaps lakukan untuk mengobatinya? Yuk, ikuti cara berikut ini:
Operasi Sinar Laser
Melakukan operasi sinar laser menjadi salah satu Langkah yang tepat dilakukan bagi penderita rabun jauh akut. Operasi ini memiliki tingkat keberhasilan kesembuhan sebesar 90%, dengan menggunakan jenis laser epithelial keratomileusis (LASEK), laser in situ keratomileusis (LASIK), dan laser photorefractive keratomileusis (PRK).
Baca Juga: Jangan Khawatir Mata Si Kecil Minus! Ini Dia Pencegahannya
Memakai Kacamata atau Lensa Kontak
Penggunaan kaca mata menjadi salah satu langkah yang baik bagi penderita rabun jauh pada anak. Nah, sebelum menggunakan kaca mata, pastikan Mampaps memeriksakan Si Kecil terlebih dahulu pada dokter untuk mendapatkan kaca mata yang tepat dan terapi yang baik. Bagi yang menggunakan lensa kontak, pastikan Si Kecil paham dalam penggunaannya ya Mampaps! Selain itu, pastikan si Kecil selalu menjaga kebersihan kacamata atau lensa kontaknya juga.
Mencegah memang lebih baik daripada mengobati ya Mampaps! Yuk, jaga kesehatan mata keluarga terutama pada anak-anak agar terhindar dari menderita rabun jauh selama pandemi ini.