Kebingungan Mama saat si kecil akan memulai untuk mengenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) pastinya sering terjadi nih. Terlebih jika menerima saran ini itu dari orang sekitar, kebingungan untuk menu MPASI si kecil tentu semakin parah dong! Tenang, itu sudah biasa dialami oleh setiap orang tua di dunia.
Tetapi banyak orang tua menolak mengenalkan MPASI difortifikasi (komersial) kepada si kecil, kenapa? Ya, ketakutan akan makanan yang tidak aman dikonsumsi oleh si kecil, sehingga lebih memilih makanan olahan sendiri yang belum tentu kebutuhan zat besi si kecil terpenuhi.
Seperti halnya, beberapa orangtua hanya memberikan buah pisang saja untuk menu MPASI si kecil, yang mana kandungan zat besinya hanya 0,31 mg. For your information nih Mams! Kebutuhan zat besi si kecil berusia 6 bulan setiap harinya adalah 11 gr, yang tentunya nggak bisa didapetin dari ASI dan buah pisang tadi bukan?
Baca Juga : Waspada, Anemia Defisiensi Besi Menyerang Bayi dan Anak!
Efek Buruk Akibat Kekurangan Zat Besi
Sementara, kekurangan zat besi bisa membuat si kecil terkena penyakit berbahaya loh! Salah satunya Anemia Defisiensi Besi (ADB) yang menjadi salah satu masalah pada anak di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Biasanya hal ini disebabkan karena praktek pemberian MPASI yang tidak tepat, sehingga membuat si kecil mengalami kekurangan bahkan kelebihan gizi tertentu.
Padahal memberikan MPASI difortifikasi seperti bubur atau biscuit bayi sebagai tambahan gizi si kecil bisa menjadi solusi yang tepat untuk mencegah terjadinya anemia defisiensi besi pada anak.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kesalahan yang sering ditemukan adalah persepsi keliru tentang buruknya MPASI difortifikasi yang dianggap berbahaya karena kandungannya yang tidak organik, vitamin dan mineral yang bukan berasal dari bahan alami dan adanya pengawet yang berbahaya bagi kesehatan si kecil.
Baca Juga : Yuk, Cukupi Kebutuhan Zat Besi Si Kecil Dengan Tahapan Berikut!
Lalu, amankah memberikan MPASI Difortifikasi pada di kecil?
Perlu Mama ketahui, MPASI difortifikasi tentunya dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang telah diterapkan oleh Lembaga kesehatan dunia yakni WHO. Ketentuan ini meliputi standar keamanan, higienitas dan kandungan nutrisinya loh Mam! Jadi nggak perlu takut lagi bukan?
Meski mengandung zat pengawet, MPASI difortifikasi ini tentunya mengandung zat yang aman untuk si kecil dan dibuat dengan steril serta memiliki kandungan makro dan mikronutrien yang tentunya sesuai dengan kebutuhan nutrisi si kecil.
Nah, Mam dengan adanya MPASI difortifikasi atau makanan pabrikan ini juga dapat membatu si kecil terhindar dari anemia defisiensi besi pada anak karena asupan nutrisi penting yang dibutuhkan setiap harinya telah terkandung di dalam makanan – makanan tersebut.
Eits… Bukan berarti Mama selalu menyajikan MPASI difortifikasi setiap harinya ya! MPASI difortifikasi ini bisa diberikan saat keadaan darurat seperti sedang diperjalanan.
Yuk, sajikan si kecil dengan MPASI olahan Mama dengan bahan – bahan alami, sehat dan aroma yang nikmat untuk si kecil.
Baca Juga : Sumber Zat Besi Untuk Anak? Seberapa Penting Sih Memberikannya!
Nah, nggak perlu takut lagi nih Mama untuk mengenalkan biskuit bayi di waktu bermain, hal ini berguna agar si kecil bisa menerima makanan olahan pabrikan.
Sudah tidak ada keraguan lagi kan Mams untuk mengenalkan makanan-makanan pabrikan pada si kecil? Yuk, bangun generasi penerus bangsa dengan makanan sehat dan gizi seimbang.