Masa-masa menjelang persalinan merupakan salah satu saat yang paling menegangkan dalam hidup kehidupan ya Mams. Terutama jika Mama mengandung anak pertama. Rasa campur aduk menyelimuti pikiran dan perasaan. Selain itu, banyak juga persiapan yang harus dilakukan, mulai dari finansial, kesehatan fisik juga mental.
Meskipun secara tidak langsung setiap ibu hamil mempersiapkan mental, namun jarang yang benar-benar menjalaninya dengan tersusun dan terencana. Persiapan mental ini bukan hanya mempersiapkan diri untuk menahan rasa sakit, tapi juga mempersiapkan diri dalam mengasuh si kecil saat ia lahir nantinya.
Kesehatan mental menjelang waktu melahirkan merupakan hal yang cukup penting dilakukan, sama pentingnya dengan persiapan yang lainnya.
Jika masalah mental ini tidak dianggap serius, risiko terjadinya baby blues bahkan postpartum depression akan semakin besar. Tidak melulu menjadi kewajiban Mama untuk mempersiapkannya, justru di saat inilah peran Papa akan sangat dibutuhkan dan paling mempengaruhi kondisi mental ibu hamil menjelang persalinan.
Baca juga: Mampaps Apa Saja Yang Harus Dipersiapkan Untuk Baby Shower?
Pentingnya Kesehatan Mental Menjelang Persalinan
- Lebih siap menjalani hari-hari pasca melahirkan
- Cenderung lebih sabar dalam menghadapi orang yang nyinyir
- Mama akan menerima apapun yang terjadi
- Lebih mudah dalam mengatur emosi
- Selalu berpikir positif mengenai setiap hal yang terjadi
Bagaimana caranya mempersiapkan mental ini? Yuk simak tips berikut!
Persiapan Mental Menjelang Persalinan
1. Menambah Pengetahuan
Memiliki pengetahuan merupakan pondasi awal untuk membentuk kepercayaan diri pada masa kehamilan. Dengan memiliki pengetahuan di bidangnya, seseorang menjadi lebih berani mempertahankan pilihan atau tindakan yang akan diterapkan di dalam kehidupannya.
Begitupun saat menjelang kehamilan, dengan ilmu parenting yang memadai, Mama cenderung akan yakin atas segala sesuatu yang dirasa perlu atau tidak perlu dilakukan. Misalnya, Mama memiliki prinsip untuk tidak menggunakan bedak tabur pada si Kecil dengan alasan risiko gangguan pernapasan.
2. Istirahat yang Cukup
Memiliki kualitas tidur yang baik juga penting bagi kesehatan mental lho, Mams. Istirahat yang cukup dapat membuat seseorang lebih mudah mengendalikan emosi.
Baca Juga: Kenali dan Atasi Tokophobia Jelang Proses Melahirkan
3. Terus Bersyukur
Diberi kehamilan merupakan anugerah yang diinginkan banyak pasangan. Barangkali itu merupakan hal yang perlu dingat ketika ibu hamil masih sering mengeluhkan kondisi kehamilannya. Dengan bersyukur, Mama akan lebih merasa bahagia dan menerima segala kondisi yang akan dialami.
4. Membaca Pengalaman Positif dari Orang yang Pernah Melahirkan
Belajar tidak harus dari orang yang berilmu kok Mams. Orang yang memiliki pengalaman juga bisa dijadikan ‘guru’ yang perlu untuk didengarkan. Eits, jangan salah memilih orang ya Mams. Pilihlah orang-orang yang memiliki pikiran positif untuk bercerita. Memiliki teman yang berpengalaman dan memberi dukungan dapat membuat Mama merasa bebas bercerita mengenai hal-hal yang dialami selama kehamilan.
5. Memilih Lingkungan yang Suportif
Lingkungan yang suportif sangat mempengaruhi kondisi kesehatan mental dari ibu hamil. Terutama menjelang melahirkan yang biasanya membuat ibu hamil harap-harap cemas di masa penantiannya melihat buah hati.
Salah satu hal yang paling sering membuat seseorang mengalami stres adalah kalimat nyinyir yang didapatnya dari orang lain. Memiliki lingkungan yang mendukung dapat menjadi salah satu pilihan untuk mencegah atau mengurangi kalimat nyinyir yang akan diterima.
6. Membayangkan Hal-hal Positif
Berpikir positif akan membuat seseorang bertindak hal-hal positif dalam kehidupannya. Selain itu, orang yang terbiasa berpikir positif memiliki ketenangan yang lebih, sebab dirinya merasa tidak perlu untuk memikirkan hal-hal yang dapat membuatnya menjadi khawatir dan sebagainya.
7. Mengikuti Kelas Parenting (kehamilan, atau pola asuh anak)
Tidak hanya mencari ilmu dengan membaca dan mendengar, mengikuti kelas dengan praktik langsung akan lebih menumbuhkan rasa percaya diri ketika Si Kecil sudah lahir ke dunia. Sebab, memiliki pemahaman yang baik dalam teori belum menjamin orang tersebut pandai pula dalam praktiknya.
Oleh sebab itu, kelas parenting (terutama yang mengadakan peragaan langsung) merupakan media yang cukup baik untuk persiapan menjelang persalinan.
Nah itulah 7 tips persiapan mental menjelang persalinan. Pada dasarnya, setiap orang memiliki rasa khawatir dan cemas ketika hendak menghadapi sesuatu yang belum pernah dialaminya sehingga hal tersebut wajar terjadi.
Namun, tidak semua orang dapat menangani rasa khawatir dan cemas yang dirasakannya sehingga dapat memicu hal-hal yang tidak diinginkan. Yuk dukung diri sendiri dan orang sekitar yang sedang berjuang mempersiapkan mental menjelang kelahiran!