Memilih makanan bayi tentunya harus berdasarkan usianya ya Mampaps. Hal ini disesuaikan pula dengan kemampuan bayi dalam menerima makanan. Jangan sampai Mama salah memberikan makanan pada si kecil karena bisa memengaruhi pada perkembangannya kelak.
Jika Mama bekerja, biasanya urusan bayi sejenak diserahkan pada keluarga terdekat atau pengasuh. Meski sudah menjadi orang kepercayaan Mama, tidak ada salahnya Mama memastikan kembali asupan makanan yang diberikan. Kalau perlu Mama sudah mempersiapkannya terlebih dahulu.
Makanan bayi usia 0-6 bulan
Untuk makanan bayi usia 0-6 bulan sebaiknya hanya di beri ASI saja. Karena ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi. Pada awal ASI keluar, biasanya terdapat cairan yang bewarna agak kekuningan. Nah, cairan tersebut adalah kolostrum yang mengandung antibodi dan nutrisi penting bagi buah hati Mama.
Hisapan bayi pada 30 menit pertama setelah lahir dapat membantu merangsang produksi ASI. Aktivitas menyusui juga bisa lebih mendekatkan Mama dan bayi. Berikanlah ASI dari satu payudara hingga kosong, kemudian pindah ke payudara yang lainnya.
Makanan yang baik untuk bayi 6 bulan
Saat si kecil berusia 6 bulan, barulah Mama dapat memberikan Makanan Pendamping ASI atau MP-ASI. ASI tentu saja masih tetap diberikan. Meski bayi pada usia itu sudah memiliki refleks mengunyah, bentuk makanan pendampingnya tetap harus berbentuk halus dan lembut.
MP-ASI yang bisa Mama berikan misalnya adalah biskuit yang ditambahkan air atau susu agar lumat, buah-buahan seperti pepaya atau pisang yang dilumatkan. Untuk awal, Mama bisa memberikannya hanya satu jenis makanan pendamping terlebih dahulu.
Jangan langsung memberikan si kecil dengan satu mangkuk makanan pendamping. Berikanlah secara bertahap sedikit demi sedikit. Misalnya satu atau dua sendok dulu sebagai perkenalan. Berikan secara rutin, dan jika ia sudah terbiasa, Mama bisa memberikan makanan pendamping yang berbeda.
Baca Juga : 8 MPASI Untuk Si Kecil yang Sudah Berusia 6 Bulan
Meski sudah ada Mpasi atau makanan pendamping, Mama tetap harus memprioritaskan ASI. Berikan makanan pendamping, setelah si kecil selesai dengan ASI-nya. Saat memberikan makanan pendamping gunakanlah sendok.
Jangan pernah memaksakan jika si kecil menolak makanan baru. Cobalah untuk perlahan memperkenalkannya, misalnya dengan memberikan makanan tersebut saat bayi lapar. Cobalah terus dan lama-lama si kecil akan terbiasa dengan rasanya.
Makanan untuk bayi usia 6-9 bulan
Pada usia 6-9 bulan, alat cerna bayi sudah semakin kuat. Pada usia ini, jumlah makanan pendamping dapat ditambah sedikit demi sedikit.
Mama juga dapat menambahkan zat lemak atau kalori ke dalam makanannya untuk menambah nilai gizi makanan.
Makanan untuk bayi saat usianya menginjak 10 bulan
Saat usianya menginjak 10 bulan, bayi sudah mulai bisa diperkenalkan dengan makanan yang sama dengan keluarga. Kepadatan nasi atau tim untuk bayi tentu harus diatur dari yang benar-benar lembek hingga yang mendekati kepadatan makanan yang sama dengan keluarga.
Proses ini tentunya harus dilalui oleh bayi. Meski mungkin bayi menolak terhadap beberapa jenis makanan bayi, Mama harus tetap memperkenalkannya karena mengenalkan bermacam makanan sejak dini akan berdampak baik pada kebiasaannya makannya kelak.
Makanan untuk bayi 1 tahun hingga 2 tahun
Di usia 12-24 bulan, pemberian ASI masih terus dilakukan meski jumlah ASI biasanya sudah berkurang. Pada usianya ini, jumlah makanan pendamping sudah lebih banyak, yakni separuhnya makanan orang dewasa, selain itu bisa ditambah pula dengan makanan selingan.
Gantilah menu setiap harinya agar si kecil tidak jenuh dan dapat mengenal lebih banyak variasi makanan bayi lainnya. Jika tiba waktunya untuk menyapih si kecil, lakukanlah dengan perlahan dengan mengurangi frekuensi pemberian ASI.
Baca Juga : Mama Aktif Kerja, Menyusui Harus Tetap Jalan! Ini Kuncinya!
So, selalu perhatikan asupan makanan untuk bayi ya Mams. Pilihlah makanan yang terbaik untuk membantu tumbuh kembang si kecil.