Mamapapa.id
  • Login / Sign Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Kehamilan
    • Program Hamil
    • Perkembangan Kehamilan
    • Melahirkan
  • Parenting
    • Parenting Story
    • Sex & Relationship
    • Berita
  • Bayi Dan Anak
    • Bayi
      • Newborn (0 – 6 Months)
      • 7-12 Months
    • Junior Kids (1-5thn)
    • Makanan Pendamping ASI (MPASI)
    • Nama-nama Bayi
    • Menyusui
    • Penyakit
    • Tumbuh Kembang
    • Perlengkapan Bayi
  • Tools
    • Kalkulator Masa Subur
    • Kalkulator Berat Badan Ideal Ibu Hamil
    • Kalkulator Kehamilan, Untuk Menghitung HPL (Hari Perkiraan Lahir)
    • Cek Arti Nama Bayi Online | Aplikasi Cari Arti Nama
    • Perkembangan Bayi
  • Review
    • Try and Review
    • Produk
    • Brand
    • Tempat
    • Review Buku
    • Review Film
  • Event
  • Video
  • Hubungi Kami
    • Tim Mama Papa
    • Iklan dan Kerjasama
    • Kontributor Penulis
  • Home
  • Kehamilan
    • Program Hamil
    • Perkembangan Kehamilan
    • Melahirkan
  • Parenting
    • Parenting Story
    • Sex & Relationship
    • Berita
  • Bayi Dan Anak
    • Bayi
      • Newborn (0 – 6 Months)
      • 7-12 Months
    • Junior Kids (1-5thn)
    • Makanan Pendamping ASI (MPASI)
    • Nama-nama Bayi
    • Menyusui
    • Penyakit
    • Tumbuh Kembang
    • Perlengkapan Bayi
  • Tools
    • Kalkulator Masa Subur
    • Kalkulator Berat Badan Ideal Ibu Hamil
    • Kalkulator Kehamilan, Untuk Menghitung HPL (Hari Perkiraan Lahir)
    • Cek Arti Nama Bayi Online | Aplikasi Cari Arti Nama
    • Perkembangan Bayi
  • Review
    • Try and Review
    • Produk
    • Brand
    • Tempat
    • Review Buku
    • Review Film
  • Event
  • Video
  • Hubungi Kami
    • Tim Mama Papa
    • Iklan dan Kerjasama
    • Kontributor Penulis
No Result
View All Result
Mamapapa.id
No Result
View All Result
Home Event Kulwap

Manajemen Emosi Mama Menghadapi Si Kecil Bersama Dokter Sehat

Aini Dian by Aini Dian
Februari 18, 2020
in Event, Kulwap
0
Ditinjau oleh:Aini Dian
manajemen emosi
Share on FacebookShare on WhatsappShare on line

“Mama juga manusia, punya rasa punya hati. Jangan samakan dengan pisau belati”……

Yap, seperti lagu rocker juga manusia, begitu pula dengan Mama. Mama juga manusia yang memiliki emosi dan mood dalam menjalani aktifitas sehari-hari. Namun, sebagian Mams masih kesulitan dalam hal manajemen emosi. Padahal, kondisi emosional Mams sangat berpengaruh terhadap emosi Si Kecil.

Pada tanggal 31 Januari 2020 lalu, Mamapapa.id berkolaborasi dengan doktersehat.com mengadakan kuliah wahtsapp (kulwap) dengan tema manajemen emosi. Kulwap kali ini menghadirkan psikolog Irma Gustiana A., M.Psi yang juga founder dari @ruangtumbuh.id. Berjudul “Tips Mengendalikan Emosi Menjadi Seorang Mama”, kulwap ini berlangsung selama dua jam. Bagaimana sih tips mengendalikan emosi versi Irma Gustiana? Yuk simak selengkapnya.

Baca Juga: Waspada, Pola Asuh Orang Tua yang Membuat Anak Menjadi LGBT!

Tips Manajemen Emosi Seorang Mama

Memiliki banyak peran dalam kehidupannya seperti menjadi seorang ibu, istri, bekerja hingga membuka usaha di rumah, seringkali membuat Mams lelah, stres bahkan emosi. Tahukah Mams apa yang menjadi penyebab adanya emosi negatif pada Mama? Bagaimanakah dampaknya pada Si Kecil?

manajemen emosi

Penyebab Emosi pada Mama

  1. Terlalu banyak memikirkan masalah sendirian (tidak sharing kepada suami). Sebagian Mama merasa “tidak enak” untuk berbagi cerita dengan suami karena beban pekerjaan yang dimiliki suaminya. Sebagian lagi merasa percuma untuk membicarakannya dengan suami, biasanya tipe ini mama seperti ini memiliki suami yang cenderung cuek dan tidak peka. Padahal, bagaimanapun pekerjaan dan sifat suami, permasalahan rumah tangga harus diselesaikan secara bersama-sama. Tentu saja dengan memilih waktu yang tepat untuk menyampaikannya, seperti misalnya saat pillow talk sebelum tidur.
  2. Jenuh dengan aktifitas sehari-hari. Aktifitas yang statis membuat sebagian Mams berasa jenuh. Ini merupakan hal yang wajar dialami manusia. Jika Mams tahu cara mengurangi kejenuhan tersebut dan butuh bantuan Papa untuk memenuhinya, segera katakan. Misalnya, Mams tipe orang yang refreshing dengan cara berenang, cuci mata di mall atau sekadar jalan-jalan. Jika hal tersebut dirasa dapat mengurangi tingkat kejenuhan, segera diskusikan dengan Papa.
  3. Berkespektasi tinggi. Setelah menikah, mungkin sebagian Mams kaget dengan sifat Papa yang cuek dan terkesan tidak mau membantu pekerjaan rumah tangga. Padahal, bisa saja justru Mams yang berekspekasi yang ketinggian. Cobalah didiskusikan, sebab sebagian pria enggan membantu karena takut salah dalam melakukannya.
  4. Stress hingga frustasi. Jika sudah sampai tahap ini, segera diskusikan dengan Papa. Stres dan frustasi yang berkepanjangan akan berdampak buruk pada keharmonisan rumah tangga dan kondisi emosional Si Kecil.

manajemen emosi

Dampak Buruk Emosi Negatif Mama

  1. Perkembangan otak Si Kecil yang menurun
  2. Kesehatan anak menjadi terganggu
  3. Berdampak buruk pada masa depan Si Kecil. Merekap sikap negatif Mama dapat membuat Si Kecil mudah depresi, tempramental, dan sebagainya saat dewasa.
  4. Menyebabkan penyakit kronis seperti sakit punggung, leher, sakit kepala dan lain-lain yang berkepanjangan.

Baca Juga: Pola Pengasuhan Anak dengan Metode Organic Parenting

Cara Mencegah Emosi Mama

  • Membuat skala prioritas. Skala prioritas membuat Mams mengerjakan hal yang lebih penting terlebih dahulu dibanding hal lainnya.
  • Membuang rasa “tidak enak” kepada orang lain. Jika ada teman atau tetangga yang mengajak Mams untuk melakukan hal yang sia-sia, jangan ragu-ragu untuk mengatakan “tidak”.
  • Berbagi tugas dengan Papa. Begitu penting pembagian tugas dengan Papa. Dalam hal ini, Papa juga perlu mengetahui pentingnya berbagi tugas domestik. Tidak peru melakukan hal yang sulit, Papa bisa membantu Mama membuang sampah, menemani Si Kecil bermain, dan sebagainya. Selain Mams akan terbantu, bonding Papa dan Si Kecil pun akan meningkat.

alasan menikah

Mams tetap boleh marah dengan anak, tetapi….

Dengan mempelajari manajemen emosi bukan berarti Mams dilarang marah terhadap Si Kecil. Mams tetap boleh marah dengan Si Kecil terutama jika Si Kecil melakukan kesalahan. Namun tetap harus terkontrol agar tidak menimbulkan dampak trauma psikologi bagi Si Kecil.

Misalnya, saat Si Kecil tantrum di depan umum, Mams bisa mengajaknya ke tempat sepi agar ia bisa meluapkan emosinya. Setelah itu, lakukanlah kontak mata dan menasihati dengan intonasi nada yang terjaga. Nada tinggi saat berbicara pada anak justru semakin membuat anak meledak-ledak.

Bagaimana jika mertua ikut campur sehingga membuat Mams emosi?

nyinyir

Bagi Mams yang masih tinggal dengan mertua , hal ini sering terjadi. Bahkan tidak jarang membuat sebagian Mams menjadi stres dan frustasi. Misalnya, mertua selalu memarahinya dan tidak sependapat dengan gaya parenting Mams. Bahkan, sebagian Mams dimarahi oleh mertuanya hampir setiap hari.

Dalam kasus ini, peran penting Papa sangat ditunggu-tunggu. Sebagai kepala rumah tangga, Papa harus menentukan mana yang terbaik. Jika kondisinya memungkinkan, Papa bisa mengajak Mama untuk tidak seatap lagi dengan mertua. Dengan demikian, kondisi emosional Mams ‘aman’, anak senang dan rumah tangga tentram.

Baca Juga: Pola Asuh Anak Berbeda Dengan Mertua? Atasi Segera!

Jika kondisinya tidak memungkinkan, Papa bisa ikut andil dalam memberi masukan kepada orangtuanya untuk mendukung segala peraturan rumah tangga yang telah dibuat. Papa juga harus meyakinkan orang tua bahwa telah memilih istri dan gaya parenting terbaik untuk tumbuh kembang Si Kecil. Tidak mudah memang, namun harus dilakukan pelan-pelan dan setiap hari. Jangan lupa libatkan doa dalam setiap usaha yang dilakukan.

penyebab baby blues

Cara Mencegah Emosi Mama

  • Membuat skala prioritas. Skala prioritas membuat Mams mengerjakan hal yang lebih penting terlebih dahulu dibanding hal lainnya.
  • Membuang rasa “tidak enak” kepada orang lain. Jika ada teman atau tetangga yang mengajak Mams untuk melakukan hal yang sia-sia, jangan ragu-ragu untuk mengatakan “tidak”.
  • Berbagi tugas dengan Papa. Begitu penting pembagian tugas dengan Papa. Dalam hal ini, Papa juga perlu mengetahui pentingnya berbagi tugas domestik. Tidak peru melakukan hal yang sulit, Papa bisa membantu Mama membuang sampah, menemani Si Kecil bermain, dan sebagainya. Selain Mams akan terbantu, bonding Papa dan Si Kecil pun akan meningkat.

Dari pembahasan “Tips Mengendalikan Emosi Menjadi Seorang Mama”, dapat disimpulkan bahwa kunci dari pengendalian emosi adalah komunikasi. Bila perlu, Mams katakan kepada Papa mengenai hal yang harus dilakukannya untuk meredakan emosi Mama, terutama di hadapan Si Kecil.

Diskusi dan pencarian solusi juga perlu dilakukan untuk manajemen emosi. Jadi, diskusikanlah di waktu yang tepat dengan Papa. Yuk ikuti kulwap selanjutnya denga topik bahasan yang tak kalah menarik. Jangan lupa ajak Papa ya, Mams!

 

Tags: cara mencegah emosicara mengendalikan emosiFeaturedpenyebab emosiperkembangan emosi
Previous Post

Mengupas Tips Mendidik Anak Generasi Alpha Bersama Yuvita Wijaya

Next Post

Mams Jangan Keliru, Kenali Perbedaan Probiotik dan Prebiotik

Aini Dian

Aini Dian

Seorang lulusan ahli madya Supervisor Jaminan Mutu Pangan. Memiliki ketertarikan dan pengalaman di dunia parenting.

Related Posts

bayi terlilit tali pusar
Kehamilan

Seberapa Bahaya Bila Bayi Terlilit Tali Pusar? Cek Tanda dan Pencegahannya

Februari 21, 2025
Ma, Ternyata Sariawan Ganggu Tumbuh Kembang Anak Lho!
BAYI DAN ANAK

Ma, Ternyata Sariawan Ganggu Tumbuh Kembang Anak Lho!

Februari 21, 2025
Perlukah Vitamin untuk Ibu Hamil? Pahami Ini Dulu!
Kehamilan

Perlukah Vitamin untuk Ibu Hamil? Pahami Ini Dulu!

Februari 20, 2025
Hati-Hati! Ini Makanan Ibu Menyusui yang Wajib Dihindari
Menyusui

Hati-Hati! Ini Makanan Ibu Menyusui yang Wajib Dihindari

Februari 19, 2025
Bosan dalam Rumah Tangga? Jangan Selingkuh, Lakukan Hal ini!
Parents' Story

Bosan dalam Rumah Tangga? Jangan Selingkuh, Lakukan Hal ini!

Februari 14, 2025
Perbedaan Program Hamil Bayi Tabung dan Inseminasi
Kehamilan

Perbedaan Program Hamil Bayi Tabung dan Inseminasi

Januari 13, 2025
Next Post
perbedaan probiotik dengan prebiotik

Mams Jangan Keliru, Kenali Perbedaan Probiotik dan Prebiotik

Subscribe channel youtube kita!

DMCA.com Protection Status

Tools

  • Cek Arti Nama Bayi Online
  • Kalkulator Masa Subur
  • Kalkulator Kehamilan
  • Perkembangan Bayi
  • Hitung Berat Kehamilan

Kehamilan

  • Program Hamil
  • Perkembangan Kehamilan
  • Melahirkan

Bayi dan Anak

  • MPASI
  • Nama - Nama Bayi
  • Penyakit Bayi

Follow us

Email: hello@mamapapa.id

  • About
  • Join As Contributor
  • Privacy
  • Desclaimer
  • Cyber Policy Guidance
  • Redaksi
  • Event Mamapapa.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Mamapapa.id
SEARCH
  • Login / Sign Up
  • Home
  • Kehamilan
    • Program Hamil
    • Perkembangan Kehamilan
    • Melahirkan
  • Parenting
    • Parenting Story
    • Sex & Relationship
    • Berita
  • Bayi Dan Anak
    • Bayi
      • Newborn (0 – 6 Months)
      • 7-12 Months
    • Junior Kids (1-5thn)
    • Makanan Pendamping ASI (MPASI)
    • Nama-nama Bayi
    • Menyusui
    • Penyakit
    • Tumbuh Kembang
    • Perlengkapan Bayi
  • Tools
    • Kalkulator Masa Subur
    • Kalkulator Berat Badan Ideal Ibu Hamil
    • Kalkulator Kehamilan, Untuk Menghitung HPL (Hari Perkiraan Lahir)
    • Cek Arti Nama Bayi Online | Aplikasi Cari Arti Nama
    • Perkembangan Bayi
  • Review
    • Try and Review
    • Produk
    • Brand
    • Tempat
    • Review Buku
    • Review Film
  • Event
  • Video
  • Hubungi Kami
    • Tim Mama Papa
    • Iklan dan Kerjasama
    • Kontributor Penulis
  • Community
  • Sharing
  • Follow us

Copyright © 2018, Mamapapa.id