Setelah menikah banting stir jadi ibu rumah tangga? Bagi sebagian Mama pekerja tentu hal ini akan menjadi tantangan baru dalam kehidupannya, terlebih jika sudah memiliki anak. Kehidupan kantor dan kehidupan di rumah mengurus si kecil tentu sangat berbeda, kesehatan mental Mama juga akan diuji. Memang ini menjadi kewajiban yang harus para Mama lakukan, untuk mendidik si kecil menjadi pribadi yang baik. Yap! Begitu kata pepatah, guru pertama anak adalah orangtuanya di rumah.
Baca Juga: Kesulitan Mengasuh Si Kecil? Ini Kisah Mama yang Bekerja Dalam Melawan Stres!
Waspada Burn Out, di saat Mama merasa bisa gila dan depresi berhadapan dengan si Kecil!
Banyak Mama yang memutuskan berhenti bekerja dan menjadi ibu rumah tangga untuk mengurus si Kecil. Sebagian besar dikarenakan tidak ada nya orang yang bisa membantu mengasuh dan menjaga si Kecil. Seramnya berita tentang ART membuat mama ragu meninggalkan si Kecil hanya dengan pengasuhnya.
Idealnya, menjadi ibu rumah tangga atau sering disebut Stay At Home Mom (SAHM) membuat mama bisa lebih dekat dengan si Kecil, lebih leluasa mendidik dan meningkatkan bonding karena Mama bersama si Kecil 24 jam sehari 7 hari seminggu.
Perbedaan Saat Mama bekerja dan Menjadi Ibu Rumah Tangga
Namun yang mungkin tidak diperkirakan sebelumnya, menjadi Stay At Home Mom berarti Mama akan berhadapan dengan:
- Pekerjaan rumah tangga yang tidak ada habisnya: mencuci piring, mengepel, membereskan rumah. Dimana pekerjaan ini menyita waktu Mama cukup besar. Berbeda dengan saat kerja di kantor dimana Mama bisa mengatur to do list harian dan menyelesaikannya satu persatu.
- Tidak ada kata ‘done’ atau ‘dateline sudah lewat’ pada kamus pekerjaan Mama di rumah. Mengasuh si Kecil dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga merupakan never ending job yang tidak akan pernah bisa dicoret dari list tugas Mama yang sudah selesai. Setiap harinya merupakan dateline untuk mengerjakan pekerjaan yang sama dari hari ke hari.
- Kehilangan personal space dan waktu tenang. Mama harus bisa mengerjakan beberapa hal sekaligus dalam satu waktu. Makan siang yang terganggu karena si Kecil ingin BAB atau tidak bisa istirahat meski tubuh sangat cape karena harus menjaga si Kecil.
- Di rumah yang begitu ramai dengan suara TV dan teriakan si Kecil, Mama merasa tetap kesepian. Dan di saat sendirian, justru Mama merasa lebih tenang.
- Harus bisa membatasi diri untuk berbelanja. Pastinya Papa sudah memberikan alokasi keuangan ya sebelum Mama berhenti bekerja. Namun dengan tidak memiliki sumber penghasilan sendiri seperti saat Mama masih bekerja, Mama mau tidak mau harus membatasi keperluan belanja pribadi.
- Mama merasa bertanggung jawab penuh atas kelakukan si Kecil. Bila si Kecil menjadi anak yang suka berteriak, Mama lah orang pertama yang menunjuk diri sendiri mencari tahu kenapa si Kecil suka berteriak. Perasaan bersalah dan sedih karena si Kecil tidak menjadi sesempurna yang Mama inginkan, seringkali membuat Mama merasa stres.
Baca Juga: Mengapa Gaya Pengasuhan Papa Lebih Menyenangkan daripada Mama?
Ciri-ciri Mama Mengalami burn out
Perubahan dari ibu bekerja menjadi ibu rumah tangga seringkali merubah Mama sedikit-sedikit, terutama bila Mama mengasuh si Kecil tanpa bantuan asisten.
Banyak hal positif yang tentunya bisa Mama rasakan dengan menjadi ibu rumah tangga. Namun sebagian Mama, mengalami burn out atau seringkali juga dikatakan stres tingkat tinggi, yang sangat tidak sehat untuk kesehatan mental Mama loh!
Seperti apa sih burn out mom itu? Bila Mama merasakan tanda-tanda berikut, ini gejala Mama mengalami burn out:
- Merasa selalu lelah setiap waktu
- Mama yang biasanya selalu sabar, mudah terganggu akan hal-hal kecil sehingga gampang merasa stres dan frustasi
- Tidak ingat lagi kapan Mama melakukan sesuatu dengan tenang untuk Mama sendiri misalnya santai menonton TV atau sekadar mandi dengan tenang
- Kadang Mama merasa ingin pergi jauh atau berpikir seperti apa kehidupan Mama bila tanpa si Kecil
- Merasa bersalah, sedih karena tidak menjadi ibu yang baik. Tak jarang Mama menangis sendirian setiap memikirkan hal ini.
- Mama tidak lagi menyukai kegiatan yang biasanya senang Mama lakukan. Misalnya berolahraga, nge-mall. Mama hanya ingin sendiri beristirahat di rumah dengan tenang.
Hmm.. Tanpa disadari, seharian bersama si kecil selama 7 hari 24 jam bisa membuat Mama lelah, stress, jenuh, mudah marah bahkan bisa berpikir yang aneh-aneh pada Papa loh!
Baca Juga: 22 Tips Untuk Mama Baru Saat Menjalani Bulan Awal Kelahiran Si Kecil
Bagaimana Menjaga Kesehatan Mental Mama agar tidak stress
Bila Mama mengalami ciri-ciri burn out, Mama bisa menjaga kesehatan mental dengan beberapa jurus anti stres dan galau berikut:
Jaga kualitas tidur
sumber gambar: allaboutbabies.in
Tidur yang cukup terbukti untuk membangun dan menjaga kesehatan mental loh! Coba kalau kurang tidur, suasana hati akan berkecamuk dan bawaannya akan marah-marah. So, pastikan tidur Mama cukup ya! Jika tidur malam Mama merasa kurang karena terbangun di saat si kecil menangis, maka cobalah untuk tidur di saat si kecil tertidur di pagi atau siang hari ya. Tidur sejenak di sore hari bisa membantu mengembalikan stamina Mama dari kelelahan.
Menjaga pola makan
sumber gambar: airedesantafe.com.ar
Biasanya para Mama lupa cara makan enak seperti apa! Kenapa? Biasanya mereka akan sibuk untuk menyiapkan keperluan Papa dan mengurus si kecil. Bukan hanya itu, saat ingin makan terkadang si kecil terbangun dari tidurnya atau meminta menemaninya untuk buang air besar.
Nah, sangat penting buat Mama untuk tetap menjaga pola makan ya! Dahulukan untuk mengisi perut sebelum sibuk melakukan aktivitas rumah tangga lainnya. Mama juga bisa mencoba untuk makan bersama si kecil saat ia juga sedang makan dan cukupi kebutuhan cairan tubuh ya Mama!
Keluarlah dan hirup udara di luar rumah
sumber gambar: designedtonourish.com
Jangan mengurung diri bersama si kecil di dalam rumah saja ya Mam, ajak si kecil berbelanja keperluan sehari-hari di pasar atau hanya sekedar ke warung bisa membuat mood membaik loh! Bukan hanya Mama saja yang butuh udara segar di luar rumah, si kecil juga membutuhkannya! Tentu ia juga merasa bosan jika menghabiskan waktu seharian di dalam rumah saja hanya berdua dengan Mama. So, bukalah pintu dan lihatlah dunia di luar sana ya.
Bersosialisasi
sumber gambar: babble.com
Sosialisasi dengan para tetangga bisa menjadi cara mudah untuk menjaga kesehatan mental Mama setelah seharian bersama si kecil loh! Selain hubungan baik dengan tetangga terjaga, si kecil juga bisa mendapatkan teman dan bermain bersama.
Dengan kegiatan ini, tentu Mama nggak akan merasa lelah dan jenuh bukan? Yuk, coba luangkan waktu untuk keluar rumah dan bergabung bersama tetangga, yakin deh kegiatan ini akan mengembalikan energi positif Mama.
Berkumpul dengan orang-orang yang memiliki pikiran positif
sumber gambar: static.babyandchild.ae
Kenapa anaknya nggak di asuh sama orangtua atau cari pengasuh aja?
Anaknya nangis terus, kamu nggak pusing?
Duh, sayang banget ya! Kok, sarjana jadi ibu rumah tangga!
Ada berapa pertanyaan yang Mama hadapi sehari-hari dari orang sekitar? Nah, yang harus Mam lakukan agar tidak terlena dan sedih dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut, sebaiknya jauhi orang-orang tersebut. Namun, kenyataannya memang sulit untuk menghindari orang-orang tersebut tapi tidak ada salahnya untuk mencari orang-orang yang mendukung Mama seperti teman dekat atau Mama bisa mencari informasi yang baik di media sosial.
Baca Juga: Yuk Mams Hadapi Perilaku Nyinyir Mom Shaming Berikut!
Tetaplah berolahraga
sumber gambar: pbs.twimg.com
Kapan nih terakhir Mama melakukan olahraga? Bukan berkeringat ngepel, nyapu, nyuci, dan masak ya! Ayo, coba luangkan waktu Mama sejenak untuk melakukan senam atau yoga di pagi atau sore hari setiap minggu. Menurut penelitian, selain dapat menjernihkan pikiran, olahraga teratur terbukti juga membawa perubahan signifikan pada metobolisme tubuh dan jantung kita loh Mam, serta membangkitkan semangat dan mood! So, kesehatan mental akan terjaga dengan baik.
Yuk, tekuni hobi Mama
sumber gambar: impacttalks.org
Tentu Mama punya hobi dong, yuk tekuni dan kembangkan! Jika hobi Mama memasak, tidak ada salahnya untuk melakukan eksperimen masakan yang belum sempat dicoba. Atau Mama bisa menciptakan menu sehat untuk kecil saat akan MPASI.
Bermain dengan si kecil
sumber gambar: static.onecms.io
Kesehatan mental diuji saat di rumah juga bisa menjadi obatnya loh Mam! Tidak melulu si kecil akan membuat Mama stress karena tangisannya, tentu ada waktunya ia merasa tenang jika Mama mengajaknya bermain bersama.
Ayo, ciptakan permainan seru yang melibatkan anggota tubuh si kecil dan Mama bergerak seperti bernyanyi dan berjoget bersama. Nah, dengan bermain bersama tentu hubungan Mama dan si kecil akan lebih dekat!
Seringkali Mama tidak tenang bermain karena ingat setumpuk pekerjaan yang masih menunggu. Tinggalkan pikiran untuk membereskan pekerjaan rumah tangga sejenak, dan bebaskan pikiran Mama untuk bermain dengan si Kecil. Tidak perlu lama loh, Ma. Lupakan pekerjaan rumah tangga selama 30 menit untuk bermain dengan bebas bersama si Kecil. Mama akan merasa perbedaan besar setelah melakukannya.
Baca Juga: Bahaya Depresi Pasca Melahirkan
Luangkan waktu me time
sumber gambar: goodnewsnetwork.org
Salah satu penyebab kesehatan mental Mama terganggu dan mengakibatkan stres adalah memaksakan diri untuk melakukan pekerjaan sendiri. Padahal Mama bisa meminta bantuan Papa atau orang lain untuk dapat membantu beberapa pekerjaan Mama di rumah.
Dengan mengerjakan pekerjaan rumah sendiri tentu akan membuat mama lelah, jenuh dan perasaan emosional pun terbawa. Nah, dengan bantuan inilah Mama bisa melakukan me time untuk rehat sejenak dari kegiatan-kegiatan sehari-hari. Me time, akan memberikan ruang relaksasi sejenak untuk memperbaiki mood dan ruang berdamai dengan diri sendiri.
Atur jadwal kencan bersama Papa
sumber gambar: maximummedia.ie
Sesibuk apapun pekerjaan Mama di rumah, yuk luangkan waktu untuk kencan romantis sama Papa. Nggak perlu jauh-jauh, Mama dan Papa bisa menciptakan suasana romantis disaat si kecil sudah terlelap. Misal dengan nonton film bersama, makan romantis berdua atau hanya sekedar berbicara dari hari ke hati.
Memiliki waktu kencan bersama Papa bisa membuat kesehatan mental jadi baik loh! Selain itu, berkencan bersama akan mempererat hubungan untuk berkolaborasi lebih kompak dalam mengarungi biduk rumah tangga. Yuk, get it on Mam bersama Papa!
Tidak Perlu Menjadi Sempurna
Mainan tidak pada tempatnya? Lantai tidak mengkilap? Jangan biarkan pikiran ingin semua rapih dan sempurna membuat Mama stres. Sesekali lantai kotor tidaklah apa-apa Mams! Atau bila anak mencoret dinding rumah, jangan sampai Mama berteriak histeris dan menghukum anak berlebihan. It’s ok untuk menurunkan ekspektasi Mama tentang rumah yang nyaman. Tentunya lebih baik Mama dan keluarga nyaman meski rumah berantakan daripada rumah nyaman tapi hubungan Mama dan si kecil berantakan bukan?
Baca Juga: 10 Jenis Olahraga ini Wajib Dicoba untuk Mengecilkan Perut Setelah Melahirkan
Masih banyak kegiatan lain yang dapat Mama lakukan untuk menjaga kesehatan mental menjadi ibu rumah tangga loh! Mau tahu lebih banyak bagaimana menjaga kesehatan mentan lebih baik dan baik lagi? Yuk, ikutan event mamapapa.id X Raven Is Odd di sharing session & Tour Mental Health For Millennials Mams. DI sini Mama akan mendapatkan informasi menarik para pakarnya loh! Bahkan ada Ayudia Bing Slamet yang akan berbagi tips agar tidak mudah stres sebagai Millennials Mams.
Selain itu, Mama juga bisa sharing dengan Mama lain serta berselfie ria di exbition Raven Is Odd yang tempatnya keren banget! Tunggu apalagi yuk daftarkan dirimu segera.