Apa penyebab, gejala dan bagaimana cara mengobatinya? Yuk simak penjelasan berikut agar saat Mama hamil terhindar dari kehamilan ektopik.
Apa itu Kehamilan Ektopik?
Secara bahasa, kehamilan ektopik diambil dari bahasa Yunani “ektopas” yang artinya “tidak pada tempatnya”. Sedangkan secara istilah, kehamilan ektopik adalah kelainan reproduksi di mana kehamilan terjadi di luar rahim pada vagina. Selama kehamilan ini, sel telur yang dibuahi Lokasi pembuahan dapat terjadi di tuba falopi, ovarium, di perut, atau bagian bawah pada serviks (leher rahim). Sehingga menyebabkan nyeri pada bagian perut dan panggul yang cukup membahayakan Ibu dan janin.
Penyebab Kehamilan Ektopik
Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan kehamilan ektopik:
- Infeksi atau peradangan pada daerah saluran indung telur. Sehingga terjadi perlengketan yang menutup jalan sel telur yang telah dibuahi menuju ke dinding rahim.
- Jaringan parut dari bekas operasi daerah rahim dan panggul sebelumnya, karena adanya penutupan saluran indung telur
- Abnormalitas pertumbuhan dari janin, atau adanya cacat janin, yang menyebabkan hasil pembuahan tidak dapat menempel pada dinding rahim
Di samping itu, terdapat beberapa faktor yang turut meningkatkan risiko kehamilan ektopik, di antaranya:
- Hamil di usia 35 hingga 44 tahun.
- Riwayat operasi pada area panggul atau perut.
- Kebiasaan merokok.
- Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya.
- Menjalani program kesuburan, seperti in vitro fertilization (IVF).
- Kehamilan yang terjadi setelah melakukan steril atau menggunakan alat kontrasepsi IUD dalam rahim.
Diagnosis Kehamilan Ektopik
Kondisi kehamilan ektopik umumnya diawali dengan keluhan nyeri perut dan pendarahan vagina. Setelah itu, biasanya dokter akan melakukan pemerikasaan fisik untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, antara lain:
- Tes Urine
Untuk mendeteksi kadar hormon hCG.
- Pemeriksaan USG
Ultrasonografi (USG) yaitu pemeriksaan menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi lokasi kantong kehamilan di dalam organ reproduksi atau rongga perut. USG dapat dilakukan melalui Miss V (USG transvagina) atau dapat melalui dinding perut (USG abdomen).
- Tes darah lengkap
Berfungsi untuk memeriksa anemia yang terjadi karena adanya perdarahan di dalam rongga perut atau panggul.
- Laparoskopi Diagnostik
Tindakan ini dilakukan jika tes urin, USG dan tes darah gagal mengonfirmasi kehamilan ektopik. Laparoskopi dapat menilai struktur panggul, ukuran dan lokasi pasti kehamilan ektopik.
Cara Mengobati Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik ini harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi yang berbahaya pada Mama dan perkembangan kehamilan. Berikut ini tindakan medis yang akan dokter lakukan untuk mengobatinya:
-
Metotreksat
Pada kehamilan ektopik yang telah dideteksi secara dini tanpa adanya pendarahan atau tidak disertai robekan pada saluran tuba, dapat ditangani dengan obat-obatan atau metotreksat. Hal ini dapat membantu penyerapan kantung kehamilan dan menyelamatkan saluran indung telur. Pengobatan ini dilakukan dengan cara injeksi. Setelah itu dokter akan memeriksa kadar hormon hCG secara rutin untuk memastikan kehamilan sudah tidak berkembang.
-
Laparaskopi
Laparaskopi adalah prosedur pembedahan dengan membuat sayatan kecil untuk memasukan kamera dan alat laparaskopi. Bertujuan untuk mengangkat embrio serta memperbaiki kesusakan jaringan atau organ karena pendarahan di bagian dalam perut dan pinggul. Prosedur ini juga dilakukan untuk mengangkat tuba falopi yang telah rusak. Proses penyembuhannya cenderung lebih cepat dibandingkan prosedur bedah konvensional.
-
Laparotomi
Apabila kehamilan ektopik sudah menimbulkan pendarahan hebat di dalam perut dan panggul, dokter akan melakukan prosedur pembedahan Laparotomi. Setelah menjalani prosesur ini, Mama dianjurkan beristirahat sedikitnya tiga bulan sebelum menjalani program kehamilan berikutnya
Cara Mencegah Kehamilan Ektopik
Berikut ini beberapa upaya yang dapat mencegah kehamilan ektopik:
- Berhenti merokok
- Memeriksakan kandungan dan tes darah secara berkala untuk deteksi dini
- Melakukan hubungan seksual yang sehat (tidak berganti-ganti pasangan)
- Membangun pola hidup sehat
Baca Juga: Kalkulator Kehamilan (HPL)
Itulah pembahasan seputar kehamilan ektopik. Jika Mama atau kerabat Mamapaps mengalami gejalanya, jangan lupa segera memeriksakan diri ke dokter. Sehingga Mama dan janin dalam kandungan bisa mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.