Si Kecil mengalami muntah dan diare, Mams? Kedua gejala ini mungkin seringkali diderita si Kecil karena tubuhnya masih belum membentuk anti body dengan sempurna. Muntah dan diare merupakan salah satu ciri dari flu perut atau dalam bahan medisnya disebut dengan gastroenteritis.
Flu perut yang sering disebut sebagai muntaber ini tidak berbahaya bila segera ditangani, namun sangat rentan dialami anak-anak.Yuks Mampaps kita cari tahu penyebabnya!
Baca Juga: Bayi Sering Muntah, Apakah Gumoh Biasa atau Reflux Bayi (GERD)?
Apa itu Gastroenteritis atau Flu Perut dan Penyebabnya
Flu perut pada anak atau gastroenteritis ditandai dengan muntah-muntah dan diare. Penyebab gastroenteritis adalah adanya infeksi atau peradangan pada dinding saluran pencernaan, terutama lambung dan usus.
Selain infeksi bakteri, flu perut juga disebabkan oleh virus. Virus ini diantaranya Rotavirus, yang umum terjadi pada saat musim dingin. Juga adenovirus dan echovirus, keduanya lebih menyukai iklim di musim panas dan musim semi.
Kebiasaan tidak mencuci tangan setelah buang air atau sebelum makan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya flu perut. Oleh karena itu, usahakan si kecil untuk selalu mencuci tangan sebelum makan atau setelah beraktivitas di luar ruangan.
Baca Juga: Anak Diare? Yuk Kenali Dulu Apa Penyebabnya!
Seperti Apakah Gejala Flu Perut?
Gejala flu perut yang paling umum untuk bisa Mampaps kenali, antara lain:
- Diare dan Muntah-muntah. Gejala ini akan muncul 1-3 hari setelah terinfeksi. Gejala biasanya berlangsung selama 1-2 hari, namun juga bisa berlangsung hingga 10 hari.
- Demam
- Sakit Kepala
- Mual dan Penurunan nafsu makan
- Nyeri perut pada beberapa anak
Baca Juga: Mengatasi Batuk, Pilek dan Demam pada Anak? Berikut Solusinya!
Bagaimana Cara Mengobati Flu Perut?
Mampaps, sebenarnya jika gejala ini diakibatkan oleh virus, Mampaps tak perlu khawatir, karena dapat sembuh dengan sendirinya. Tujuan pengobatannya untuk si kecil adalah menghindari gejala semakin memburuk dan mencegah terjadinya dehidrasi.
Tetapi, jika diakibatkan peradangan oleh infeksi bakteri, si kecil membutuhkan antibiotik untuk membunuh bakteri tersebut. Untuk mendapatkannya Mampaps bisa membawa si kecil ke dokter.
Selain itu, pengobatan di rumah Mampaps bisa memberikan banyak air putih pada si kecil dan makanan bernutrisi. Makanan sebaiknya diberikan dalam porsi yang lebih sedikit, namun sering.
Untuk menghindari dehidrasi, Mampaps bisa memberikan larutan oralit sebagai pengganti cairan yang hilang.
Baca Juga: 9 Daftar Obat Diare Tradisional Yang Ampuh Untuk Mengobati Anak!
Kondisi yang Harus Diwaspadai
Ada kondisi khusus yang harus Mampaps ketahui, yaitu jangan sampai si kecil mengalami dehidrasi. Tanda-tanda dehidrasi yang bisa Mampaps cek, seperti:
- Menentukan kekenyalan kulit. Kulit perut si kecil dapat Mampaps “jepit” antara ibu jari dan telunjuk selama 30-60 detik. Jika kembali dalam waktu > 3 detik bisa saja ini tanda si kecil mengalami dehidrasi.
- Nilai ubun-ubun si kecil. Jika Mampaps raba daerah ubun-ubun dan terasa menonjol selama si kecil mengalaminya Mampaps bisa konsultasikan ke dokter.
- Mata cekung
- Mulut kering dan anak tampak haus
- Anak tampak lemas dan selalu ingin tidur.
Hal-hal diatas bisa Mampaps observasi di rumah. Jika Mampaps temukan pada si kecil yang sedang mengalami flu perut atau gastroenteritis sebaiknya Mampaps segera membawa si kecil ke dokter.
Baca Juga: Wajib Lakukan 7 Hal Ini Saat Membawa Anak Sakit ke dokter!