Apa sih yang terlintas saat Mama ingin melahirkan secara normal? Banyak Mama yang ketakutan akan sakitnya karena robekan pada vagina atau mengalami episiotomi alias gunting vagina. Hal ini bisa terjadi pada Mama dan ada juga yang tidak loh!
Sebenarnya, episiotomi dilakukan untuk mempermudah persalinan secara normal Mams. Dengan mengetahui lebih detail mengenai episiotomi, Mama bisa mempersiapkan diri serta mengetahui cara perawatannya. Untuk lebih jelasnya yuk berkenalan dengan episiotomi!
Apa itu Episiotomi?
sumber gambar: www.everymum.ie
Episiotomi merupakan proses pembedahan di daerah otot antara vagina dan anus (perineum) saat Mama melahirkan secara normal. Banyak yang beranggapan, episiotomi dapat mencegah vagina robek lebih besar saat melahirkan dan dapat melindungi jaringan otot di daerah panggul.
Pada kenyataannya prosedur episiotom ini bisa membuat Mama kehilangan banyak darah saat melahirkan loh! Bahkan, Mama akan mengalami pemulihan luka bekas jahitan yang lebih menyakitkan dan lebih lama dibandingkan dengan robekan alami saat melahirkan.
Bukan hanya itu, jika tidak dilakukan perawatan dengan benar Mama bisa terkena infeksi di daerah sayatan dan menyebabkan inkontinensia feses atau kesulitan mengendalikan buang air besar.
Sebagian Mama juga akan merasa takut untuk melakukan hubungan seks bahkan ada yang mengalami vaginismus loh! Karena banyak efek psikis terhadap Mama, para ahli menyatakan tindakan episiotomi tidak harus dilakukan pada setiap ibu yang melahirkan normal.
Kenapa Dokter melakukan Episiotomi?
sumber gambar: laist.com
Proses episiotomi dibutuhkan untuk memperbesar lubang vagina, sehingga proses melahirkanpun lebih mudah dan cepat Mams! Biasanya, dokter akan mengambil tindakan ini pada Mama dengan kondisi kehamilan sebagai berikut:
- Ukuran bayi yang dilahirkan sangat besar (bayi makrosomia)
- Kondisi bayi gawat janin (fetal distress), yang artinya perlu dilahirkan secepat mungkin. Ini bisa terjadi apabila bayi dalam keadaan denyut jantung yang tidak tidak stabil (meningkat atau menurun) menjelang kelahiran.
- Posisi bayi sungsang atau dengan posisi yang tidak seharusnya.
- Bahu bayi tersangkut
- Bayi mengalami kesulitan untuk lahir.
- Kemungkinan terjadinya robek vagina yang sangat panjang jika tidak melakukan prosedur episiotomi.
- Melahirkan yang dibantu dengan vakum (forceps).
- Mama yang tidak dapat mengendalikan dirinya saat mengejan atau mendorong bayinya keluar.
- Waktu lahir sudah dekat, tetapi perineum belum cukup melebar.
- Ibu memiliki kondisi kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung.
Baca Juga: Cara Mempersiapkan Kelahiran Bayi Sungsang Secara Alami
Prosedur episiotomi
sumber gambar: pregnant.sg
Nah, Mams sebelum melakukan episiotomi biasanya para ahli akan memberitahunya terlebih dahulu dan memeriksa kondisi Mams dan janin. Jika prosedur ini diperlukan, maka dokter akan memberikan suntikan bius lokal agar Mama tidak merasakan sakit saat dilakukan episiotomi.
Setelah itu, dokter atau bidan akan membuat sayatan kecil di sekitar perineum sesaat sebelum bayi lahir dan menjahit kembali setelah bayi lahir dan jahitan biasanya akan terserap dan menyatu dengan tubuh.
Baca Juga: Pijat Ibu Hamil, Kurangi Resiko Komplikasi Saat Melahirkan
Bagaimana merawat luka episiotomi
sumber gambar: www.kadinlarkulubu.com
Bagi Mama yang melahirkan secara normal dan mendapatkan episiotomi atau mengalami robekan pada vagina akan butuh waktu untuk pemulihan. Biasanya pemulihan ini berlangsung beberapa minggu dan tentunya Mama akan merasakan nyeri, nah berikut beberapa cara untuk merawat luka pada vagina setelah melahirkan:
- Istirahat yang cukup dan hindari aktivitas berat setidaknya selama 2 minggu setelah melahirkan.
- Bersihkan luka jahitan dengan air hangat setiap beberapa jam, terutama setelah buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) lalu keringkan dengan handuk yang lembut dengan menepuk-nepuknya.
- Gunakan es batu jika terjadi pembengkakan dan nyeri. Mam bisa mengompres area yang bermasalah dengan kain yang dibungkus es batu. Lakukan pengompresan setidaknya selama 10-20 menit.
- Berhati-hati saat duduk, usahakan untuk duduk di atas bantal atau tempat yang empuk.
- Minum obat yang diberikan dokter, biasanya obat ini diberikan untuk meredakan nyeri atau untuk melunakkan feses.
- Campurkan cairan antiseptik ke dalam air hangat dan masukkan ke dalam wadah yang cukup besar, Mama bisa duduk dan merendam luka dalam wadah hingga beberapa menit.
Yang tidak boleh dilakukan saat pemulihan
sumber gambar: www.rd.com
Agar luka episiotomi dan robekan vagina saat melahirkan bisa pulih dengan cepat, ada beberapa hal yang harus dihindari loh Mams. Apa saja itu? Yuk, cek poin berikut ini:
- Menggunakan tampon.
- Membersihkan bekas luka dengan air panas.
- Melakukan hubungan seks, Mama baru boleh melakukannya saat luka sudah sepenuhnya sembuh.
- Menggunakan produk pembersih vagina.
- Menggunakan bedak atau krim yang mengandung pewangi pada luka.
Baca Juga: 9 Keluhan Setelah Melahirkan yang Paling Sering Dialami Oleh Mama
Cara menghindari episiotomi saat melahirkan
sumber gambar: www.yogajournal.com
Episiotomi bisa Mama hindari loh jika memilih lahiran dengan cara persalinan normal, tentu ini dilakukan sebelum mama hamil hingga proses lahiran. Bagaimana caranya? Yuk, simak tips berikut:
- Pastikan Mama sudah melakukan konsultasi dengan dokter tentang keberatan untuk melakukan episiotomi.
- Yoga menjadi salah satu cara untuk menghindari episiotomi
- Mama dapat melakukan pijatan perineum beberapa minggu terakhir menjelang persalinan.
- Konsumsilah makanan yang bergizi selama kehamilan
- Latihan kegel selama kehamilan dapat berguna agar otot-otot jalan lahir lebih elastis
- Gunakan kompres hangat untuk merilekskan perineum
- Lakukan proses persalinan yang benar dan sesuai dengan tingkatan pembukaan vagina
- Hindari mengejan yang terlalu dipaksakan
- Saat lahiran tiba, jangan lupa ikuti instruksi dokter, bidan atau perawat ya! Ini dikarenakan mereka dapat memberikan peringatan pernafasan pendek agar Mama bisa mengejan di saat yang tepat.
- Hindari mengangkat panggul saat proses melahirkan untuk menghindari robekan lebih besar
Nah, Mama lebih pilih mana nih saat lahiran secara normal? Melakukan prosedur episiotomi atau mengalami robekan alami? Tapi kedua ini bisa Mama hindari jika rutin melatih nafas sebelum proses lahiran tiba. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Wajib Tahu! Lancar Melahirkan dengan Olahraga Berikut