“Hati-hati memberikan bayam dan wortel untuk MPASI, berbahaya!”
Mungkin Mama pernah mendengar hal ini dari teman Mama sehingga Mama ragu apakah sayuran ini cukup aman untuk si kecil. Bayam dan wortel memang termasuk ke dalam sayuran yang memiliki kandungan nitrat tinggi. Mengkonsumsi makanan yang mengandung nitrat tinggi bisa berbahaya buat si kecil.
Lalu apakah itu berarti Mama tidak boleh memberikan mpasi bayam atau wortel untuk si kecil? Yuks Mampaps kita cari tahu..
Apa itu Nitrat?
Nitrat adalah unsur alami yang merupakan gabungan dari Nitrogen (N) dan Oksigen (O) yang bisa ditemukan hampir di semua sayuran yang kita makan dan tanah tempat mereka tumbuh. Setiap tumbuhan memerlukan nitrat, karena sangat membantu pertumbuhan dan proses fotosintesis.
Kandungan nitrat dalam sayuran tersebut bervariasi tergantung beberapa faktor seperti: paparan sinar matahari dan kadar nitrogen dalam tanah. Semakin banyak paparan sinar matahari dan semakin sedikit kontaminasi nitrat dalam tanah, maka kandungan nitratnya akan semakin rendah.
Baca Juga: Pentingnya Lemak Pada MPASI dan Aturan Pemberiannya
Apa Bahaya Nitrat?
Mampaps, ada bahaya yang akan ditimbulkan dari kandungan nitrat ini jika dikonsumsi secara berlebihan, terutama bagi si kecil.
Si kecil belum mempunyai fungsi lambung yang kuat. Saat kandungan nitrat ini masuk ke dalam tubuh si kecil, kandungan ini akan diproses menjadi nitrit. Nitrit dapat mempengaruhi kinerja Hemoglobin dalam membawa dan mengalirkan oksigen dalam darah si kecil. Gangguan ini bisa kemudian mengakibatkan hipoksemia, atau rendahnya kadar oksigen dalam tubuh. Mampaps keadaan ini biasanya kita sebut dengan “blue baby syndrome”.
Mama Papa Harus Tahu
Dalam keadaan normal, kadar methehemoglobin dalam darah kurang dari 1%. Bila berlanjut, gangguan ini bisa mengakibatkan si kecil mengalami hipoksemia atau rendah oksigen yang ditandai dengan kulit di sekitar mata dan mulut menjadi berwarna biru atau keunguan.
Blue baby syndrome merupakan kondisi keracunan nitrat (methehemoglobinemia) yang dipicu oleh terjadinya proses perubahan nitrat yang masuk ke dalam tubuh menjadi nitrit (NO2). Pada beberapa kasus parah, hal ini dapat mengancam keselamatan si kecil.
Baca Juga: MPASI Instan Lebih Baik dari MPASI Homemade?
Jenis Sayuran yang Mengandung Nitrat Tinggi
Kandungan nitrat tertinggi biasanya terdapat pada air tanah, sayuran berbentuk umbi, serta sayuran berbentuk daun. Beberapa sayuran yang memiliki kandungan nitrat tinggi seperti bayam, brokoli, kubis, wortel, kacang hijau dan bit.
Khususnya untuk bayam, kesalahan penyimpanan bisa beresiko menaikkan kadar nitratnya. Sehingga harus lebih berhati-hati saat diberikan pada si kecil.
Baca Juga: 10 Inspirasi Resep MPASI dari Olahan Bayam
MENYIAPKAN MPASI DARI SAYURAN DENGAN KADAR NITRAT TINGGI
Pemilihan Sayuran dan Bahan untuk MPASI
- Sayuran seperti bayam, brokoli, dll merupakan salah satu sayuran yang mudah terpapar pestisida dalam jumlah tinggi
- Gunakan sayuran organik dalam pembuatan MPASI, yakni tanpa penambahan pupuk kimia sehingga risiko kontaminasi nitrat bisa diminimalkan.
- Pilih sayuran yang segar saat belanja, jangan membeli sayuran layu dan mulai membusuk.
- MPASI buatan pabrik bukan berarti bebas kandungan nitrat namun biasanya sudah diuji kadar nitratnya agar aman untuk si kecil
Penyimpanan Sayuran
- Simpan sayuran sebisa mungkin dalam keadaan kering, tidak lembab atau basah
- Penyimpanan sayuran hijau selama 24 jam di rumah dengan suhu 30 °C, akan meningkatkan kadar subnitrat (nitrit) beberapa puluh kali lipat. Karena itu, sayuran hijau yang baru dibeli harus segera diolah dan dikonsumsi hari itu juga. Batas penyimpanan hanya satu sampai dua hari saja.
Mengolah MPASI
- Petik daun yang masih bagus dan segar kemudian bersihkan dalam wadah berisi air
- Setelah dibersihkan dalam wadah, hindari pengadukan agar kotoran bisa mengendap di bagian bawah
- Sebisa mungkin keringkan sayuran dan hilangkan sisa air semaksimal mungkin
- Kandungan nitrat tidak hilang meskipun dimasak. Bahkan dapat larut dalam air saat sayuran direbus
- Jangan gunakan air bekas rebusan sayuran yang kandungan nitratnya tinggi sebagai bahan pembuat puree maupun MPASI.
- Hindari pemanasan dan pendinginan berulang-ulang sayur yang sudah dimasak. Karena proses pendinginan perlahan yang dilanjutkan dengan penghangatan/pemanasan dapat mengubah nitrat menjadi nitrit.
- Meski bayam sering digunakan sebagai sup atau puree, disarankan untuk mengolah bayam dengan ditumis
- Hindari penggunaan air tanah dalam pembuatan susu formula maupun MPASI. Gunakan air PAM atau air dalam kemasan yang sudah dimasak sampai mendidih.
Pemberian MPASI Dari Sayuran yang Mengandung Nitrat
Mampaps, American Academy of Pediatrics (AAP) tidak merekomendasi pemberian makanan yang menggunakan sayuran seperti wortel pada si kecil yang berusia kurang dari 3 bulan. Karena pada usia sekitar 3 bulan baru terjadi peningkatan jumlah asam klorida dalam lambung si kecil yang bisa membunuh sebagian besar bakteri yang membantu proses perubahan nitrat menjadi nitrit .
Selain itu, jenis sel darah merah dalam darah si kecil dan masih rendahnya aktivitas enzim yang dapat menetralisir methehemoglobin juga mempengaruhi mudahnya terjadi methehemoglobinemia pada si kecil kurang dari 3 bulan.
Disarankan pemberian sayuran yang mengandung nitrat seperti bayam, diberikan sesudah bayi berusia 8 bulan atau bisa ditunda hingga berumur 1 tahun.
Baca Juga: Tanya Jawab Seputar Pemberian MPASI
So, Mampaps pemberian dan pengenalan sayuran untuk MPASI si kecil memang sangat baik, tapi harus diingat ada beberapa yang harus Mampaps perhatikan mulai dari memilih, menyimpan, dan mengolahnya.
Baca Juga: