Belum juga berlalu pandemi di dunia ini, setelah hampir dua tahun Covid-19 menyelimuti ketakutan warga untuk bebas melakukan kegiatan di luar rumah seperti sebelumnya. Meski telah dilaporkan bahwa kasus Covid-19 sudah mulai berangsur membaik, namun kini varian baru kembali bermunculan yang penularannya cukup cepat meski tubuh telah dilengkapi dengan vaksin lengkap. Wah, harus lebih wasapada untuk melindungi anggota keluarga nih Mampaps.
Kabarnya kasus Covid-19 dengan varian baru Omicron di Jakarta sudah mulai bertambah banyak, yang pada awalnya kasus ini pertama kali ditemukan di wisma atlet pada petuga kesehatan yang merawat pasien yang baru saja pulang dari luar negeri. Lalu bagaimana sih gejala dari omicron ini? Seberapa ganaskah dia dari varian Covid-19 yang lainnya? Yuk, simak penjelasannya berikut.
Gejala Omicron yang harus diwaspadai
Dilaporkan sejak Selasa, 4 Januari 2022 terdapat 254 kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia, kabar ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kabarnya, sebagian besar pasien Covid-19 varian Omicron ini mengalami beberapa gejala seperti batuk pilek ringan. Namun, ada juga yang mengalami tanpa gejala.
Tidak sama seperti gejala virus Covid-19 sebelumnya, penderita varian Omicorn biasanya tidak mengalami demam bahkan akan merasa sehat-sehat saja walau gejala yang dirasakan seperti sakit biasa. Nah, gejala Covid-19 varian Omicorn muncul setelah 48 jam dan masa inkubasi yang sangat pendek ini membuat Omicorn sulit dihentikan.
Namun tahukah Mampaps, bahwa baru-baru ini terdapat dua gejala aneh dikeluhkan pasien Covid-19 Omicron, gangguan pada mata dan rambut. Dikutip dari laman health.detik.com gejala Covid-19 dengan varian Omicorn pada mata dikeluhkan pasien usai 2 hari terpapar Omicron. Sementara kerontokan rambut biasanya terjadi di akhir infeksi COVID-19 menjelang pulih.
Jika diteliti berdasarkan kutipand dari Healthline, virus ini memasuki sel-sel tubuh melalui reseptor untuk enzim yang disebut angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) dengan mengelabuinya agar mengira itu adalah enzim daripada Covid-19. Reseptor ACE2 ditemukan di bagian mata, seperti retina dan sel epitel yang melapisi bagian putih mata dan kelopak mata.
Lalu bagaimana cara membedakan apakah ini Covid-19 varian Omicorn jika kita terserang batuk dan pilek ringan? Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, adanya penambahan kasus konfirmasi varian Omicron di Indonesia masih didominasi oleh Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru kembali dari perjalanannya ke luar negeri. Jadi belum ada gejala khusus yang tampak pada varian ini.
Apakah Varian Omicorn sangat membahayakan?
Covid-19 varian omicron ini berasal dari Afrika Selatan, dikabarkan bahwa Covid-19 dengan varian Delta masih sangat berbahaya daripada varian Omicorn dan varian Delta telah menelan banyak korban. Namun, tetap kita sebagai warga negara tidak boleh lengah ya Mampaps karena varian Omicorn sangat mudah menular.
Dikutip dari laman cnbcindonesia.com mengenai Covid-19 varian Omicorn di mana saat ini WHO mengkonfirmasi masih belum ada laporan mengenai kematian akibat varian Omicron, dan saat ini lembaga tersebut masih melakukan kajian lebih lanjut untuk lebih memahami dampak dari varian ini.
Mampaps, kita belum aman meski sudah melakukan vaksin dan selalu menerapkan protokol kesehatan. Virus Covid-19 dengan berbagai varian masih berada di sekitar kita. Yuk, tetap patuh aturan dan jika bisa jangan kemana-mana dulu ya Mampaps jika tidak terlalu penting. Salam sehat selalu.