Mengetahui kebenaran mitos atau fakta suatu penyakit tentunya bisa membuat Mampaps lebih waspada atau sebaliknya tidak terlalu khawatir berlebihan. Begitu juga dengan informasi seputar penyakit demam berdarah. Banyak mitos penyakit demam berdarah yang beredar, namun Mampaps harus cermati agar bisa memberikan perawatan yang terbaik saat anggota keluarga terkena Demam Berdarah.
Mana yang benar dan mana yang berupa mitos ya? Yuk simak Mampaps!
Mitos dan Fakta Tentang Demam Berdarah
Jangan dekat orang yang sakit DBD karena bisa menular
Ini tidak bisa dikatakan mitos tapi juga tidak dikatakan benar. DBD tidak menular dari orang ke orang tapi melalui gigitan nyamuk. Namun berada dekat penderita DBD dapat memperbesar kemungkinan tertular karena nyamuk kapan saja bisa menggigit penderita dan menularkannya si kecil yang sehat.
Bila sudah pernah terkena DBD, maka si kecil tidak akan terkena lagi
Tentunya ini mitos ya Mampaps. Berbeda dengan penyakit cacar air yang hanya terjadi sekali saja karena tubuh akan kebal setelah terkena, bila sudah terkena DBD dapat saja terkena lagi. Hal ini dikarenakan ada 4 serotipe dari virus DBD, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Bisa saja saat terkena pertama kali si kecil sembuh dan kebal terhadap serotipe tertentu, namun bisa terkena lagi bila terkena serotipe virus DBD yang lain.
Bila demam dan mimisan, si kecil pasti terkena demam berdarah
Ada beberapa penyebab dari mimisan, diantaranya karena lapisan dalam hidung tipis terutama pada anak, udara dingin dan kering sehingga mudah luka saat dikorek. Selain itu bila demam juga dapat menyebabkan mimisan karena saat suhu tubuh si kecil naik, pembuluh darah akan melebar untuk meredam panas. Dan seringkali karena hal ini, pembuluh darah bisa pecah dan menyebabkan mimisan.
Meski mimisan merupakan salah satu gejala DBD, namun bukan berarti bila demam disertai mimisan pasti terkena demam berdarah.
Harus selalu dirawat di Rumah Sakit bila terkena DBD
Tidak semua kasus demam berdarah harus dirawat di Rumah Sakit. Bila tubuh si kecil cukup kuat untuk melawan, si kecil akan sembuh setelah beberapa hari dengan perawatan di rumah. Namun sebaiknya Mampaps memeriksakan darah si kecil untuk memantau jumlah trombositnya. Beberapa gejala saat si kecil harus dirawat di Rumah Sakit adalah apabila si kecil lemah, tidak bisa makan minum dan terus muntah, BAB hitam, mimisan terus menerus, air pipis kecoklatan dan sedikit, telapak kaki dan tangan dingin
DBD bisa sembuh dengan Obat Alami Seperti Angkak dan Jambu Biji
Bila anak terkena DBD, pastikan memberikan banyak makanan yang mengandung banyak cairan serta vitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh si kecil. Penting untuk memastikan anak mendapatkan cukup cairan agar tidak terkena dehidrasi. Baik itu minum banyak air putih, jus maupun cairan elektronik. Jadi bukan hanya angkak dan jambu biji yang bisa membantu memperbaiki kondisi pasien DBD
Jambu biji merupakan salah satu asupan makanan yang bisa menaikkan trombosit saat penderita berada di fase kritis. Karena buah jambu biji mengandung trombinol yang mampu merangsang trombopoietin lebih aktif. Alangkah lebih baiknya jambu biji kita olah dalam bentuk cairan atau jus, karena penderita demam berdarah memerlukan asupan makanan yang mudah untuk dicerna.
Meski ada penelitian yang menyebutkan angkak bisa menaikkan trombosit, beberapa dokter tidak menyarankan konsumsi angkak pada penderita demam berdarah. Karena angkak dapat membuat air seni berwarna kemerahan sehingga sering membuat kita mengira bahwa itu pipis berdarah.
Baca Juga: Cara Hentikan Anak Mimisan dengan Cepat