Masalah badan pendek atau yang lebih sering disebut dengan stunting, akhir-akhir ini menjadi perhatian Pemerintah. Kenapa ya Mams? Badan pendek pada si kecil apabila dibiarkan terus, akan berdampak pada banyak hal: fungsi kognitif, prestasi belajar, perkembangan otak, kecerdasan, pertumbuhan fisik, dan kesehatan si kecil akan terganggu. Karena itu, penting sekali untuk cegah stunting sesegera mungkin.
Stunting dipengaruhi hal-hal berikut:
- Kurang gizi dalam waktu lama
- Kondisi Mama saat hamil
- Kondisi si kecil saat masih dalam kandungan
- Kondisi si kecil saat baru lahir sampai balita
- Penyakit yang diderita si kecil
Dan bukan hanya faktor ini saja yang berpengaruh pada stunting. Ketersediaan pangan, air bersih dan sanitasi, pendidikan, kemiskinan, dan masalah sosial juga menambah kompleksnya masalah badan pendek pada si kecil. Hal inilah yang menyebabkan pemerintah ikut turun tangan dalam mengurangi stunting.
Baca Juga : Anak Memiliki Tubuh Pendek, Masalahkah?
Apa Saja yang Harus dilakukan untuk Mencegah Stunting?
Memangnya bisa mencegah stunting? Bisa banget. Malah pencegahan harus dilakukan sedini mungkin. Pencegahan badan kurang tinggi dapat dimulai dari Mama loh!
Mama dapat mulai pencegahan sebelum merencanakan kehamilan. Periode emas pencegahan dilakukan pada kelompok 1000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu pada saat mama hamil, menyusui, dan si kecil berusia 0-23 bulan.
Mencegah stunting tidak sulit, Mama cukup mengikuti dan menjalankan proses kehamilan yang sehat serta memberikan gizi sesuai kebutuhan si kecil. Apa saja sih pencegahan badan pendek pada si kecil? Yuk, Mams lakukan hal ini untuk mencegah stunting pada si kecil.
Saat Mama Hamil
- Mama harus perhatikan gizi dan kesehatan saat hamil ya. Mencapai target berat badan janin merupakan prioritas utama Mama. Apabila Mama mengalami morning sickness dengan mual yang parah, Mama tidak perlu khawatir mengenai makanan yang Mama makan. Apapun makanan yang dimakan, tidak perlu dipermasalahkan selama berat badan masih sesuai yang diharuskan selama hamil.
- Jangan lupa minum obat penambah darah ya Mams, minimal 90 tablet selama hamil. Dan asam folat sejak saat Mama merencanakan kehamilan. Tidak lupa suplemen kalsium juga ya. Konsultasikan dengan dokter kandungan terkait asupan gizi Mama.
- Mama tidak boleh terlampau capek karena dapat mengganggu kehamilan. Tetap jaga kesehatan Mama agar tidak sakit ya.
- Periksakanlah kesehatan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat ya. Mama harus melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Agar tahu perkembangan si kecil dalam rahim dan kesehatan diri Mama juga.
- Mama juga bisa mengikuti kelas ibu hamil di posyandu terdekat. Melalui kelas ibu hamil, akan mendapatkan pendidikan kesehatan reproduksi, gizi sebelum dan selama hamil, dan cara merawat si kecil dengan baik.
Baca Juga: 7 Pemeriksaan USG Kehamilan dan Manfaatnya
Saat Si Kecil Lahir
- Apabila kehamilan Mama sudah mendekati prediksi tanggal persalinan, harus ditolong oleh dokter atau bidan. Kalau bisa, Mama bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dengan rumah. Hindari pertolongan persalinan dilakukan oleh dukun kampung ya Mams.
- Setelah si kecil lahir, Mama bisa memberi inisiasi menyusui dini pada si kecil. Inisiasi menyusui dini akan mengeluarkan kolostrum. Nah, kolostrum dari inisiasi menyusui dini sangat bagus untuk si kecil loh!
Baca Juga: 11 hal yang Wajib Mama Ketahui saat Melahirkan Pertama Kali
Saat Balita
- Beri ASI Eksklusif pada si kecil sampai si kecil berusia 6 bulan. ASI Eksklusif sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan si kecil.
- Setelah si kecil berusia 6 bulan, mams bisa tambah makanan pendamping selain ASI . Mama tetap harus berikan makanan pendamping meskipun si kecil kuat minum ASI. Setelah usia si kecil 6 bulan, ASI saja tidak cukup. Mama bisa tetap berikan ASI sampai usia si kecil 2 tahun.
- Jangan lupa beri vitamin A dan imunisasi dasar lengkap pada si kecil. Vitamin A sangat berguna untuk mata si kecil. Sedangkan imunisasi dasar lengkap berfungsi untuk mencegah timbulnya penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh si kecil.
- Bawa si kecil ke Posyandu terdekat ya Mams. Karena dari penimbangan yang teratur, Mama dapat memantau pertambahan tinggi badan si kecil juga. Apabila terdapat gangguan pertumbuhan, dapat langsung tahu dan memeriksakan si kecil pada dokter spesialis anak.
- Ajarkan pada si kecil mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. Jangan lupa menjaga kebersihan lingkungan rumah dan usahakan ada akses air bersih dan fasilitas sanitasi di rumah. Serta usahakan ya Mams gizi si kecil tercukupi setiap harinya.
- Mama jangan takut memberi protein hewani pada si kecil, seperti telur, daging, dan ikan. Dengan memberi protein hewani, akan mencegah tubuh pendek pada si kecil dan juga meningkatkan kecerdasan si kecil.
- Saat si kecil sudah berusia di atas 2 tahun, Mama bisa memberi susu pada si kecil. Berdasarkan beberapa penelitian, bayi yang minum susu setiap hari akan memiliki pertumbuhan linear (tinggi badan) yang lebih tinggi dibandingkan bayi yang tidak minum susu.
- Perbanyak buah dan sayur pada si kecil, ya Mams. Dengan banyak makan buah dan sayur, si kecil akan terhindar dari obesitas atau kegemukan. Kegemukan sangat erat hubungannya dengan tubuh pendek/stunting.
Baca Juga: 5 Pemeriksaan Setelah Bayi dibawa Pulang
Oh ya mams, mams dapat mengikuti jadwal berikut untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan si kecil secara teratur ke posyandu atau pusat pelayanan kesehatan lain.
Jadwal Ke Posyandu/Pusat Pelayanan Kesehatan Lain
- Setiap bulan ketika si kecil berusia 0 sampai 12 bulan
- Setiap 3 bulan ketika si kecil berusia 1 sampai 3 tahun
- Setiap 6 bulan ketika si kecil berusia 3 sampai 6 tahun
- Setiap tahun ketika si kecil berusia 6 sampai 18 tahun
So, itu tadi beberapa cara pencegahan badan pendek pada si kecil, Mams. Lebih baik mencegah daripada mengobati, kan mams? Semoga si kecil tumbuh dengan sehat..