Hai Mampaps, sudah pernah mendengar istilah tongue tie? Banyak Mama yang tidak mengetahui kondisi tounge tie pada si Kecil. Padahal kondisi ini sering menyebabkan si Kecil kesulitan saat menyusu.
Seperti apa ya tounge tie pada bayi? Apakah berbahaya? Dan apa akibatnya bila si Kecil memiliki tounge tie? Yuk Mampaps kita pelajari lebih lanjut.
Baca Juga: Mama Punya Masalah Menyusui? Mari Kita Kupas Tuntas!
Apa itu Tongue Tie?
Tongue tie atau bisa disebut juga dengan ankyloglossia adalah kelainan bawaan di mana lidah tidak leluasa bergerak karena frenulum lidah yang terlalu pendek.
Normalnya, frenulum lidah terpisah sebelum si kecil lahir. Sedangkan pada si kecil dengan kondisi tongue tie, frenulum lidah tetap melekat dengan dasar mulut. Kondisi ini terjadi pada 4-11% bayi yang baru lahir.
Mama Papa Harus Tahu
Frenulum lidah adalah jaringan tipis di bawah lidah bagian tengah yang menghubungkan lidah dengan dasar mulut.
Gejala-gejala Tongue Tie pada Bayi
Adapun gejala tongue tie yang dapat Mampaps temukan, antara lain:
- Sulit melakukan gerakan mengisap, sehingga berulang kali memasukkan dan mengeluarkan puting payudara. Terdengar bunyi decakan atau gerakan mengunyah.
- Kesulitan menggerakkan lidah ke atas atau dari sisi ke sisi, dan tidak bisa menjulurkan lidah melewati gigi depan.
- Adanya lekukan pada ujung lidah, sehingga membuat lidah terlihat seperti berbentuk hati.
- Lidah tidak dapat menjulur melewati gusi
- Ketika si kecil menangis, lidah tidak dapat terangkat ke atas
- Lidah si kecil tidak mampu untuk menyentuh langit-langit mulut
Baca Juga: 5 Pemeriksaan Setelah Bayi dibawa Pulang
Gejala-gejala Tongue Tie pada Bayi yang Patut Diwaspadai
Meki tidak berbahaya, kondisi ini dapat menghambat pertumbuhan si Kecil yang bisa berakibat jangka panjang. Beberapa masalah yang ditimbulkan karena si Kecil memiliki tounge tie, diantaranya:
1. Berat Badan Sulit Bertambah
Si kecil yang mengalami tongue tie sangat sulit mengisap dan mempertahankan hisapan saat menyusu. Ia akan mudah merasa lelah sehingga ASI yang masuk ke dalam tubuh sangat sedikit. Padahal ASI adalah sumber nutrisi yang paling baik untuk si kecil. Jika ASI tidak terpenuhi kebutuhannya, akan menyebabkan berat badan si kecil sulit untuk bertambah.
2. Perut menjadi Kembung
Perut kembung juga bisa menjadi masalah yang harus Mampaps waspadai. Pasalnya, si kecil dengan kondisi lidah tersebut cenderung menelan lebih banyak udara, sehingga si kecil rentan terkena kembung yang membuat si kecil menjadi rewel.
3. Rewel saat Menyusu
Si kecil yang mengalami tongue tie cenderung akan sangat sulit mendapati posisi yang pas saat menyusu. Saat menyusu, si kecil mudah gelisah dan tak bisa menghisap secara maksimal karena tertahan oleh jaringan yang menempel dengan mulutnya. Sehingga, selama menyusu si kecil akan sangat rewel.
4. Menyebabkan Luka Pada Payudara Mama
Mampaps, si kecil dengan kondisi tongue-tie saat menyusu, akan cenderung mengunyah ketimbang menghisap. Tentunya ini bisa menyebabkan rasa nyeri pada payudara karena lecet.
5. Kesulitan Berbicara
Anak dengan lidah seperti ini umumnya akan mengalami kesulitan untuk mengucapkan huruf tertentu. Hal ini bisa menjadi hambatan bagi perkembangan bicaranya.
Baca Juga: Posisi Menyusui Dan Perlekatan Yang Benar Agar Puting Tidak Lecet
Bagaimana Mengobati Tongue Tie?
Mampaps, sebagian besar si kecil yang mengalami tongue tie tidak memerlukan pengobatan. Apabila si kecil mengalami tongue tie dan tidak ada keluhan dalam pemberian ASI, dokter akan meminta Mampaps untuk mengobservasinya saja. Karena frenulum dapat meregang dan menjadi lentur dengan sendirinya.
Namun, jika gejala tongue tie ini memiliki efek dan masalah pada si kecil, dokter akan melakukan evaluasi dan tindakan sesuai dengan tingkat keparahan tongue tie pada si kecil.
So, jika Mampaps menemukan jaringan yang menempel dengan mulut dan lidah pada si kecil, bisa jadi si kecil mengalami tongue tie. Konsultasikan ke dokter terutama jika gejala yang harus diwaspadai sudah timbul.
Baca Juga: 7 Tips Agar Bayi Cepat Gemuk Dalam Waktu Singkat!