Sering kita dengar kalimat yang menyudutkan seorang ibu ketika anaknya terlihat nakal dan tidak bisa diatur. Padahal, pengasuhan anak seharusnya menjadi tanggung jawab bersama. Sebagai seorang suami, Papa juga memiliki perannya tersendiri dalam hal mendidik Si Kecil. Jika Papah melimpahan urusan Si Kecil kepada Mama seutuhnya, jangan menyesal jika Si Kecil merasakan dampaknya di masa yang akan datang. Kemungkinan apa yang terjadi pada anak, jika ternyata Papa tipe suami fatherless?
Pentingnya Peran Ayah dalam Keluarga
Sering kita mendengar krisis perilaku positif pada anak-anak, sepperti saa pergaulan, terlibat dalam kasus kriminal, penyimpangan sosial, menggunakan narkoba, serta tindakan negatif lainnya. Hal tersebut tidak terjadi begitu saja, semua hal tentu ada sebab-akibatnya masing-masing. Dalam kasus ini, peneliti mengatakan bahwa hal tersebut biasanya terjadi karena suami fatherless yang mana kurangnya rasa kasih sayang dan kepedulian dari orang tua, terutama dari sang ayah.
Seorang ayah memliki peran yang bisa dibilang sangat penting bagi anak dan keluarga. Ayah berperan dalam membentuk karakter dan akhlak pada anak. Selain itu, berbagai fase usia anak pun butuh peran ayah untuk mendukung masa tumbuh kembang hingga membentuk pola pikir Si Kecil. Beberapa peran penting ayah berdasarkan fase usia anak:
Anak Baru Lahir
Di fase ini, Papa dapat memberikan peran sebagai penenang bagi bayi baru lahir. Berbagai cara dapat dilakukan, seperti menggendong bayi, skin to skin dengan bayi, memeluk bayi, serta mengajak bayi berbicara untuk menunjukkan kasih sayang.
Anak Usia Balita
Di usia ini, Papa sangat berperan penting bagi Si Kecil yang sedang senang-senangnya bereksplorasi. Biasanya, Papa lebih jago dalam menstimulasi fisik Si Kecil ketika sedang bermain bersama. Dengan melakukan aktifias bersama Papa, Si Kecil akan lebih aktif dan banyak memiliki pengalaman.
Anak Usia Sekolah
Peran Papa di fase ini adalah membentuk rasa mandiri serta percaya diri pada Si Kecil. Tidak hanya menasihati, seorang ayah juga memiliki beban untuk mencontohkan semua hal baik yang harapannya ditiru oleh anak. Sebab anak adalah peniru terbaik, maka contohkanlah hal-hal yang baik saja. Jangan menjadi suami fatherless ya, Pa.
Baca juga: Mama Papa harus Tahu! Bertengkar di Depan Anak Memiliki Dampak Negatif pada Perkembangannya
Tipe Suami Fatherless
Berikut tipe suami fatherless yang harus diwaspadai. Jika Papa memiliki salah satunya yuk segera didiskusikan.
- Papa tidak dekat dengan anak-anaknya
- Anak tidak memiliki rasa senang ketika Papa pulang kerja
- Waktu Papa dihabiskan untuk urusan pekerjaan, bisnis, dan hubungan dengan kolega sehingga anak kurang mendapatkan waktu khusus atau perhatian dari papanya
- Menganggap bahwa kewajibannya hanya meliputi masalah finansial
- Mengabaikan perkembangan anak
- Tidak ingin tahu urusan anak, seperti anak yang sedang GTM, rewel setiap mau tidur, prestasi yang merosot dan sebagainya
- Tidak peduli dengan aktivitas anak di luar rumah
- Lebih suka di luar rumah
Baca Juga: Mengapa Gaya Pengasuhan Papa Lebih Menyenangkan daripada Mama?
Dampak Tipe Suami Fatherless pada Tumbuh Kembang Anak
- Anak menjadi lebih mudah marah. Kemarahan dapat terjadi dengan suara yang sangat tinggi seperti teriak-teriak, bahkan hening dan tanpa ekspresi (ini yang harus diwaspadai)
- Depresi
- Kurang pecaya diri.
- Krisis identitas
- Cenderung kekanak-kanakan
- Prestasi di sekolahnya merosot
- Tidak memiliki problem solving yang baik
- Gangguan psikologis
- Kurang bertanggung jawab
- Mengalami bullying
- Merasa kesepian
- Muda iri
- Salah pergaulan
- berpotensi melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri
- Sulit bergaul
- Sulit percaya terhadap orang lain
- Memiliki komunikasi yang buruk
- dan masih banyak lagi
Baca Juga: Yuk Papa, Bikin Mama lebih Happy!
Menimbang banyaknya kemungkinan dampak buruk yang dihasilkan anak dengan tipe ayah yang fatherless, jika Papa memiliki salah satu ciri-ciri suami fatherless sebaiknya segera didiskusikan. Selalu ada solusi dalam setiap masalah, selalu ada prioritas dalam pilihan. Semangat, Mampaps!