Hai Mams! Mama pernah melihat orang tidur dengan mata terbuka atau tidur dengan kelopak mata tidak menutup sempurna? Atau jangan-jangan Mama sendiri salah satunya? Tidur dengan kondisi ini mungkin dianggap lucu oleh sebagian orang, dikarenakan normalnya orang tidur dengan posisi kelopak mata yang tertutup rapat. Tapi tahukah Mams, bahwa kebiasaan tidur mata terbuka bisa jadi salah satu tanda penyakit lho.
Tidur dengan Mata Terbuka
Bagi sebagian orang, tidur dengan mata terbuka atau kelopak mata hanya menutup sebagian biasa terjadi dan tidak memiliki penyebab yang jelas. Kondisi tidur dengan mata terbuka ini disebut dengan nocturnal lagophtalmos. Lagopthalmos biasanya disebabkan oleh masalah pada saraf atau otot di wajah yang membuat penderita sulit untuk menutup mata sepenuhnya.
Nah Ma, coba perhatikan orang rumah saat tidur, jangan-jangan ada anggota keluarga yang juga tidurnya dengan mata terbuka. Ketahui penyebabnya yuk!
Baca Juga:Awas! Ketahui BahayaTidur Terlalu Lama
Tidur Mata Terbuka Tanda Penyakit
Seperti dijelaskan sebelumnya, normalnya saat tidur kelopak mata kita tertutup rapat. Hal ini tidak tanpa tujuan, menutup kelopak mata akan melindungi bola mata dengan lapisan tipis cairan air mata dari benda asing. Air mata membantu menjaga lingkungan yang lembab agar sel-sel mata berfungsi dengan baik.
Bagaimana caranya mengetahui apakah kita memiliki kebiasaan tidur dengan mata terbuka atau tidak? Tentu saja selain dengan meminta orang lain melihat cara kita tidur ya. Yaitu dengan menilai apakah setiap pagi saat bangun tidur mata terasa gatal, kering, dan lelah? Jika ya, Mama bisa jadi tidur dengan kondisi mata terbuka.
Tidur dengan mata terbuka (nocturnal lagophtalmos) biasanya terkait dengan masalah otot atau saraf wajah. Kelemahan atau kelumpuhan pada otot orbicularis oculi (otot yang menutup kelopak mata) ini bisa disebabkan oleh berbagai penyebab. Oleh karena itulah, kondisi tidur seperti ini dapat menjadi suatu tanda dari sebuah penyakit. Berikut beberapa penyakit tersebut:
- Bell’s palsy, kelemahan atau kelumpuhan sementara yang memengaruhi satu sisi wajah. Hal ini dapat terjadi ketika saraf yang mengontrol otot wajah menjadi radang, bengkak atau tertekan. Kondisi ini menyebabkan satu sisi dari wajah terkulai atau menjadi kaku.
- Trauma atau cedera, yang mengakibatkan rusaknya otot atau saraf wajah.
- Stroke, kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak berkurang akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga turut mengganggu fungsi dari sel saraf wajah.
- Tumor atau operasi untuk mengangkat tumor di dekat saraf wajah, sehingga bisa jadi menghimpit sel saraf wajah.
- Kelainan neuromuskular, yakni kondisi medis yang ditandai dengan ketidakmampuan sistem saraf dan otot untuk bekerja sebagaimana mestinya.
- Kondisi autoimun, seperti sindrom Guillain-Barré.
- Sindrom moebius, yakni kondisi langka yang ditandai dengan kelumpuhan saraf kranial
- Infeksi, termasuk penyakit Lyme, cacar air, penyakit gondok, polio, kusta, difteri, dan botulisme
- Kerusakan fisik pada kelopak mata, contohnya akibat operasi kelopak mata atau jaringan parut akibat luka bakar atau cedera lain dapat merusak kelopak mata dan membuatnya kurang bisa menutup sepenuhnya.
- Mata melotot atau menonjol (exophthalmos) yang disebabkan oleh ophthalmopathy Graves, suatu kondisi yang biasa terlihat pada orang dengan kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme).
Wah, ternyata hal yang kita anggap sepele seperti tidur mata terbuka merupakan sebuah tanda sederhana dari penyakit-penyakit yang cukup serius ya Ma! Jadi, jika mendapatkan kondisi ini segera periksakan diri ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan tambahan.
Baca Juga:Baik untuk Tumbuh Kembang, Ini Cara Melatih Anak Tidur Sendiri
Mengatasi Tidur Mata Terbuka
Walaupun nantinya tidak ditemukan penyakit yang serius yang mengakibatkan kondisi tersebut, namun kondisi tidur dengan mata terbuka ini kiranya penting untuk diatasi. Pasalnya, dehidrasi mata berkepanjangan yang bisa disebabkan oleh kondisi tersebut dapat menyebabkan masalah serius, seperti kehilangan penglihatan, infeksi di mata, peningkatan risiko cedera atau goresan pada mata, eksposur keratopathy (kerusakan pada kornea, lapisan terluar mata), dan ulkus kornea (luka terbuka di kornea).
Dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan tetes air mata buatan, atau gel/salep yang dioleskan ke mata, penggunaaan masker mata saat tidur, atau plaster mata bedah jika tidur dengan mata terbuka sudah benar-benar mengganggu.