Pada awal bulan September 2020, jumlah pasien COVID-19 melonjak tajam yang membuat sistem pembelajaran jarak jauh atau belajar online diperpanjang hingga waktu yang belum ditentukan. Kebijakan ini memiliki dampak positif bagi kesehatan fisik, namun sepertinya kurang baik untuk kesehatan psikis jika beban kita di rumah saja semakin berat. Bahkan saat ini sedang viral kabar mengenai ibu bunuh anak karena susah diajari ketika menjalankan belajar online dari rumah. Efek rasa stres yang menumpuk ternyata dapat membuat seseorang berperilaku yang tak masuk akal ya Mams.
Baca Juga: Pembelajaran Jarak Jauh Diperpanjang Hingga Akhir Tahun, Ma!
Ibu Bunuh Anak Karena Belajar Online
Seorang ibu bunuh anak kandungnya yang masih duduk di kelas 1 SD sangatlah miris. Kejadian ini terjadi di Lebak, Banten. Setelah ditelusuri oleh polres Lebak, ternyata alasan ibu tersebut mebunuh anaknya adalah kesulitan dalam mengajarkan anaknya ketika sedang belajar online. Hal tersebut membuat sang ibu kesal, menganiaya hingga orban tidak bernyawa. Untuk menghilangkan jejak, ia pun mengubur korban yang masih berpakaian lengkap di TPU Cijaku, Lebak tanpa sepengetahuan masyarakat setempat. Namun beberapa hari kemudian makam tersebut dibongkar dengan didampingi Tim identifikasi dari Polres Lebak.
Kejadian ibu bunuh anak ini sangat memilukan. Orang tua yang seharusnya mengajarkan anak lebih dari gurunya bahkan tak sabar dan tak tahan menahan emosi hingga tega berlaku keji seperti kejadian di atas. Padahal, jika dipikir lagi, tidak hanya satu-dua orang yang mengalami belajar online. Indonesia bahkan dunia sedang memperjuangkan kesehatan, salah satunya dengan membuat sistem belajar dari rumah (online).
Baca Juga: Belajar di Rumah Membuat Orangtua dan Anak Mengeluh, Kok Bisa?
Kondisi Psikologi Orang Tua dan Anak
Penyebab orang tua stres dengan sistem belajar online:
- Pekerjaan rumah yang menumpuk
- Tidak semua wilayah siswa terjangkau jaringan yang mupuni untuk belajar online
- Tidak semua orang tua memiliki gawai yang memadai untuk belajar online
- Memiliki beberapa anak yang harus dirawat
- Kesulitan dalam hal menjelaskan materi, sekalipun mengerti dan paham mengenai materi tersebut
- Anak terkadang tidak paham dengan apa yang Mams sampaikan
- Anak tidak mau belajar dan mengerjakan tugas
Baca Juga: Apakabar Kesehatan Mental Anak dan Orang Tua Selama PJJ?
Penyebab anak stres dengan sistem belajar online:
- Tidak ada teman bermain
- Suasana rumah yang tidak kondusif
- Ada adik yang mengganggu saat belajar online
- Menganggap orang tua tidak paham terkait materi pelajaran sehingga tidak ada tempat bertanya
- Orang tua sering marah-marah jika anak bertanya terkait pelajaran
- Kekesalan orang tua ketika sedang belajar online terbawa hingga seharian bahkan keesokan harinya
- Merasa tidak disayang karena tidak dibimbing dalam belajar online
Baca Juga: Belajar Online Bikin Pusing, Ini Kiat Sukses Dampingin ABK saat Pandemi!
Menghindari Stres Belajar Online
Untuk menghindari stres belajar online, perlu ada tips dan trik khusus yang dilakukan. Jangan sampai kejadian ibu bunuh anak ataupun hal yang tidak diinginkan lainnya terjadi ya, Ma.
Cara Menghindari Stres bagi Orang Tua
- Tidak mengerjakan tugas anak yang diberikan oleh guru, hal ini akan membuatnya lebih merasa bertanggung jawab. Jika ia tidak paham, barulah muncul peran sebagai pedamping yang siap dijadikan tempat bertanya
- Memiliki jadwal khusus antara belajar dan bermain
- Jika anak yang masih sekolah memiliki adik, pastikan membuat Si Adik sibuk sehingga tidak mengganggu sang kakak ketika sedang belajar online
- Saat Papa sedang di rumah, mintalah Papa untuk menggantikan mendampingi belajar online
- Membicarakan baik-baik dengan Papa terkait pelonggaran perfeksionitas rumah tangga. Misalnya tidak perlu marah-marah ketka rumah berantakan, atau sesekali tidak sempat masak, dan sebagainya.
Cara Menghindari Stres bagi Anak
- Sediakan tempat yang kondusif
- Mendampingi anak belajar, bukan menjadi guru
- Sesekali, sediakan cemilan ketika sedang belajar online
- Diapresiasi ketika Si Kecil mudah paham, disemangati bila Si Kecil terlihat kesulitan
- Jujur ketika Mampaps tidak mengerti terkait materi pelajaran Si Kecil sambil mencoba mempelajarinya. Misalnya dengan mengatakan “Wah, Mama belum paha, sebentar ya Mama baca-baca dulu di google”. Ini bukan hal yang memalukan, justru menunjukan sikap bahwa orang tua pun masih mau belajar.
Semoga pandemi lekas berakhir dan sistem pendidikan lekas normal kembali dan kejadian ibu bunuh anak tersebut menjadi pelajaran bagi kita. Semangat mendampingi Si Kecil dengan penuh kasih sayang Mams.