Hai Mampaps, imunisasi bukanlah hal yang lumrah lagi, banyak manfaat imunisasi untuk si kecil namun terkadang ada saja mama dan papa yang menganggap bahwa imunisasi tidaklah penting.
Mama dan papa akan mempunyai banyak pertanyaan terutama keuntungan yang didapatkan oleh si kecil. Si pemberi imunisasi harus selalu siap dengan jawaban yang sering ditanyakan mereka.
Baca Juga : Jangan Terlewat! 5 Imunisasi Wajib Untuk Si Kecil
Nah, Berikut beberapa pertanyaan yang biasa mampaps lontarkan seputar imunisasi.
Mengapa jadwal imunisasi di beberapa praktek dokter, klinik, atau rumah sakit berbeda-beda ?
Perbedaan jadwal imunisasi pada kurun waktu yang berbeda di beberapa praktek dokter antara lain karena; sumber rujukan berbeda, adanya modifikasi untuk memudahkan mampaps, atau pertimbangan khusus berdasarkan keadaan si kecil pada saat itu.
Namun, sebaiknya menggunakan jadwal imunisasi terbaru yang direkomendasikan oleh Satgas Imunisasi IDAI.
Jika Si kecil sedang sakit atau sedang dalam pengobatan seperti si kecil sedang batuk dan pilek bolehkah diimunisasi?
Boleh saja mampaps, batuk pilek yang ringan tanpa demam boleh saja diimunisasi, kecuali bila si kecil sangat rewel maka mampaps dapat menundanya 1 – 2 minggu kemudian.
Jika si kecil sedang minum antibiotik bolehkah diimunisasi?
Boleh, karena antibiotik tidak menggangu potensi vaksin. Yang harus dipertimbangkan adalah penyakit dan keadaan si kecil atau sesuai dengan pedoman umum vaksinasi.
Jika si kecil mempunyai alergi bolehkah diimunisasi ?
Pasien asma, eksim, dan pilek alergi boleh saja diimunisasi, tetapi hati-hati jika si kecil mempunyai alergi telur. Jika si kecil pernah terjadi reaksi anafilaktik terhadap telur (urtikaria luas, pembengkakan mulut dan tenggorokan, sulit bernafas).
Maka mampaps hati-hati ini bisa saja si kecil menjadi kontra indikasi untuk pemberian vaksin influenza. Cepatlah mampaps berkonsultasi dengan dokter anak terdekat.
Bengkak, kemerahan setelah disuntik vaksin apakah akibat salah suntik? Atau vaksinnya kadaluarsa? Apakah berbahaya?
Mampaps jangan khawatir, setelah penyuntikan vaksin memang dapat timbul reaksi lokal di tempat penyuntikan seperti bengkak, kemerahan, gatal, nyeri.
Hal ini hanya bertahan 2 – 3 hari saja dan ini merupakan reaksi normal dari tubuh terhadap vaksin yang bersifat individual.
Obat penurun panas, bolehkah diberikan sebelum dan sesudah imunisasi ? Apakah tidak mengurangi potensi vaksin ?
Boleh. Mampaps dapat memberikan 30 menit sebelum imunisasi suntik, terutama DTP/DT. Boleh juga diberikan obat penurun panas kepada si kecil untuk mengurangi rasa nyeri dan demam pasca vaksinasi.
Obat penurun panas ini tidak mempengaruhi potensi vaksin. Jika keluhan masih berlanjut mampaps dapat kembali ke dokter.
Apakah vaksin haram karena mengandung babi?
vaksin suntik dalam proses pembuatannya menggunakan enzim, dan hasil akhir tidak terdeteksi unsur babi. MUI telah mengeluarkan fatwa bahwa vaksin imunisasi halal dan bahkan MUI juga mendukung pekan imunisasi nasional.
Sesudah imunisasi apakah pasti si kecil tidak akan tertular penyakit ?
Mampaps si kecil yang sudah diimunisasi masih dapat tertular penyakit, namun jauh lebih ringan dibandingkan si kecil yang tidak diimunisasi.
Jika jarak antar imunisasi lebih lama dari jarak yang dianjurkan, apakah vaksinasi perlu diulang?
Tidak perlu diulang mampaps, karena sistem imunitas tubuh dapat mengingat rangsangan vaksin terdahulu. Lanjutkan dengan vaksinasi yang belum diberikan dengan jarak sesuai anjuran.
Setelah suntik vaksin BCG di lengan kanan si kecil, mengapa sebulan kemudian timbul bisul yang menjadi koreng ? apakah itu akibat suntik ?
Bisul yang timbul 2 minggu setelah imunisasi BCG adalah normal. Karena merupakan reaksi tubuh terhadap vaksin BCG. Bisuk tersebut dan membesar dan menjadi koreng selama 2 – 4 bulan, kemudian menyembuh perlahan. Bila koreng tersebut mengeluarkan cairan mampaps dapat mengkompres dengan cairan antiseptik.
Pemberian vaksin polio lebih dari 2 tetes apakah berbahaya untuk si kecil ?
Tidak berbahaya, karena virus vaksin polio sudah dilemahkan artinya tidak dapat menimbulkan kelumpuhan, tetapi masih bisa berkembang biak dan bisa merangsang kekebalan di dalam usus maupun di dalam darah si kecil. Namun jika meneteskan terlalu banyak sebaiknya dicatat identitas si kecil kemudian dilakukan pengamatan selama beberapa minggu.
Berapa lama jarak antara pemberian ASI atau susu formula dengan pemberian vaksin polio oral?
ASI dan susu formula dapat diberikan segera setelah imunisasi polio oral. Jadi, tidak ada jarak ya Mampaps.
Baca Juga : Penting! Imunisasi Di Setiap Usia Untuk Tumbuh Kembang Si Kecil
Nah, inilah mampaps beberapa pertanyaan yang biasa dilontarkan. Bagaimana Mampaps masih bingung memberikan imunisasi untuk si kecil. Jika ada pertanyaan lagi seputar imunisasi boleh lansung ditanya. Jangan sampai hak nya si kecil untuk mendapatkan kekebalan tubuh yang terbaik menjadi tertunda ya mams paps..