Tentunya banyak dampak pandemi yang kita rasakan lebih dari satu tahun ini, salah satunya dalam dunia Pendidikan Si Kecil ya Mams. Di mana ana-anak diharuskan untuk melakukan sekolah secara daring yang dibantu oleh para orang tua mereka. Namun sayang, belajar secara daring tidak semudah saat sekolah tatap muka di mana banyak kendala yang dialami oleh siswa, guru bahkan orang tua. Salah satunya adalah fasilitas belajar secara daring yang tidak memadai.
Bukan hanya itu, sekolah secara daring justru membuat banyak siswa tidak memahami pelajaran. Akibatnya, nilai-nilai belajar menjadi turun. Melihat hal ini, Kementrian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) mengajak kembali para siswa dan guru untuk kembali melakukan pembelajaran tatap muka yang mungkin akan dimulai pada tahun ini. Hal ini tentunya menuai pro dan kontra para orang tua! Karena masih ada ketakutan sang anak tertular Covid-19.
Di masa pandemi, pembelajaran tatap muka sudah lama tertunda. Namun, kabar terbaru mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka dimulai minggu ini. Simak berita selengkapnya!
Baca Juga: Mampaps Simulasi Sekolah Tatap Muka Mulai Dilakukan, Sudah Siap?
Sekolah Tatap Muka Dimulai
Setelah melakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) pada 7 hingga 29 April lalu, pemprov DKI Jakarta kini telah menyiapkan 300 sekolah untuk melakukan tahap kedua uji coba belajar tatap muka nih Mams. Kabarnya, uji coba pembelajaran tatap muka tahap kedua ini akan dimulai pada 7 Juni 2021 yang akan dilakukan selama tiga minggu.
Perlu diketahui nih Mams, bahwa di beberapa daerah bahkan pembelajaran tatap muka sudah dimulai loh! Salah satunya di kabupaten Bone Bolango, provinsi Gorontalo. Pembelajaran tatap muka telah dimulai hari ini untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tentunya penerapan sekolah tatap muka ini dilakukan secara terbatas dan menjalankan protokol kesehatan yang telah di anjurkan secara ketat.
Pernyataan ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Bone Bolango, Marni Nisabu. Ia juga memberikan informasi bahwa uji coba PTM ini akan dilakukan pada 24 Mei dan akan berakhir pada 31 Mei 2021. Uji coba sekolah tatap muka ini dilakukan berdasarkan surat edaran bupati untuk melaksanakan ujian sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat tentunya.
Baca Juga: Si Kecil Hendak Masuk Sekolah Lagi? Setuju kah, Mampaps?
Bukan hanya di kabupaten Bone Bolango, provinsi Gorontalo yang telah melakukan uji coba sekolah tatap muka hari ini loh Mams, masih banyak daerah lain yang telah melakukan pembelajaran tatap muka. Dan menurut kabar, pembelajaran tatap muka secara serentak akan kembali dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru tahun ini. Namun, kembali pihak sekolah harus memenuhi syarat agar para siswa dan guru tidak tertular Covid-19 selama melakukan sekolah tatap muka ini.
Prosedur Sekolah Tatap Muka
So, bagaimana nih persiapan Mams untuk mengantarkan Si Kecil untuk pembelajaran tatap muka kembali di sekolah? Sudah siap atau masih ragu karena takut Si Kecil bisa tertular dan menularkan orang lain? Tak perlu ragu akan fasilitas kesehatan sekolah tempat Si Kecil belajar Mams, karena sebelum disetujui untuk dibuka kembali pembelajaran tatap muka di sekolah tentunya ada pertimbangan oleh Mendikbud dengan beberapa prosedur mengenai pembelajaran tatap muka.
Nah, berikut adalah prosedur lengkap PTM terbatas selama masa transisi yang dijelaskan pada laman resmi Direktorat Sekolah Dasar Kemdikbudristek di antaranya:
Kondisi Kelas
- Dilakukan pengaturan bangku dengan jarak minimal 1,5 m.
- Jumlah peserta didik maksimal 18 orang per kelas.
Waktu dan Durasi PTM Terbatas dengan Pembagian Kelompok Belajar
- Ditentukan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan lingkungan sekolah.
- Serta jumlah rombel (rombongan belajar) yang ada dan ruang kelas yang tersedia.
Perilaku Wajib
- Menggunakan masker kain 3 lapisan atau masker sekali pakai atau masker bedah yang menutupi hidung dan mulut sampai dagu.
- Jika menggunakan masker kain maka digunakan setiap 4 jam atau saat sudah lembab atau basah.
- Cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir atau cairan pembersih tangan (handsanitizer).
- Pada saat berinteraksi selalu menjaga jarak minimal 1,5 m dan menghindari kontak fisik, seperti bersalaman dan cium tangan.
- Menerapkan etika batuk atau bersin dengan menggunakan siku tangan sebelah dalam.
Kondisi Medis
- Warga sekolah dalam keadaan sehat.
- Jika mengidap penyakit penyerta (comorbid) harus dalam kondisi terkontrol.
- Tidak memiliki gejala COVID-19, termasuk orang yang serumah dengan warga sekolah.
Kantin
- Tidak diperbolehkan beroperasi.
- Warga sekolah diimbau membawa bekal dan alat makan dari rumah.
Kegiatan Olahraga dan Ekstrakurikuler
- Tidak diperbolehkan.
- Disarankan tetap melakukan aktivitas olahraga dan pengembangan minat atau bakat di rumah.
Kegiatan Selain Pembelajaran yang Tidak Diperbolehkan di Lingkungan Sekolah
- Orangtua menunggu peserta didik di lingkungan sekolah.
- Peserta istirahat di luar kelas.
- Pertemuan orang tua peserta didik.
- Pengenalan lingkungan satuan pendidikan.
Kegiatan Pembelajaran di Luar Lingkungan Sekolah
- Diperbolehkan dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
- Orang tua berkoordinasi dengan satuan pendidikan dalam pelaksanaan dan pemantauan kegiatan.
Itu tadi Mams prosedur pembelajaran tatap muka atau PTM yang akan diterapkan selama masih dalam kondisi pandemi ini. Semoga menjadi ketenangan bagi Mams sebagai orang tua untuk melepaskan Si Kecil kembali bersekolah.