Hi Mampaps, pasti pernah melihat si kecil mengeluarkan cairan ketika ia habis menyusu atau sering disebut gumoh. Bayi gumoh merupakan hal yang wajar dan seringkali terjadi ya, Mams. Namun Mama perlu cermati, karena bisa jadi saat bayi muntah, ini bukan gumoh biasa.
Mama Papa Harus Tahu
Gumoh merupakan hal yang normal. Kondisi ini sebenarnya tidak berbahaya dan tidak perlu dikhawatirkan. Biasanya memang terjadi ketika si kecil berusia dibawah satu tahun. Gumoh akan berkurang dan menghilang saat bayi mencapai usia 18 – 24 bulan.
Mengenal Bayi Gumoh dan Reflux Bayi (GERD)
Gumoh adalah keluarnya sebagian susu saat atau setelah bayi menyusu. Gumoh sering ditemui pada bayi sampai usia 1 tahun dan merupakan hal yang normal terjadi. Volume susu yang mengalir keluar dari mulut bervariasi, umumnya 1 – 2 sendok makan.
Berbeda dengan Reflux / GERD, muntah disebabkan kembalinya isi lambung ke kerongkongan dan dapat terus keluar lewat mulut.
Gumoh dan GERD jelas berbeda. Gumoh dimana susu mengalir dengan sendirinya, tetapi pada kasus GERD, muntah dikarenakan si kecil tampak berusaha untuk mengeluarkan susunya.
Baca Juga: Bayi Sering Gumoh? Jangan Panik Mampaps!
Penyebab Si Kecil GERD
GERD pada si kecil biasanya terjadi secara pasif, akibat “katup” antara lambung dan esophagus (kerongkongan) belum berfungsi secara normal, baik karena kelemahan katup (sfingter) esophagus bagian bawah, maupun karena posisi sambungan esophagus tidak sebagaimana mestinya.
Selain itu, penyebab GERD yang terjadi pada si kecil juga bisa akibat dari memanjangnya waktu pengosongan lambung. Adanya peningkatan tekanan di dalam perut si kecil juga dapat menyebabkan GERD terjadi.
Tetapi Mampaps penyebab yang paling penting adalah peran katup (sfingter) yang belum normal dan biasa terjadi akibat tidak bersamaannya antara katup dengan waktu si kecil menelan.
Hal inilah memungkinkan isi lambung dapat mengalir keluar melewati esophagus dan terjadilah GERD.
Baca Juga: Si Kecil Tiba-Tiba Muntah, Yuk Cari Tahu Penyebabnya!
Perbedaan Gumoh VS GERD
Selain penjelasan diatas, Mampaps juga harus tahu apa saja perbedaan gumoh dan GERD, antara lain:
- Jika gumoh susu keluar dengan sendiri tanpa paksaan biasanya terjadi 3 menit setelah si kecil menyusu, tetapi jika GERD si kecil tampak mengalami usaha untuk mengeluarkan sesuatu dari lambungnya.
- Gumoh tidak menunjukkan gejala sakit, si kecil tetap terlihat aktif, nyaman, dan berat badannya meningkat sesuai grafik pertumbuhan.
- GERD berkaitan dengan penurunan berat badan, rewel, menangis terus–menerus, penolakan makan, atau gangguan napas kronik (bunyi napas yang tidak biasa).
- GERD biasanya terjadi dengan frekuensi sering, volume banyak, dan disertai gejala lain seperti mencret, demam, dan kembung.
- GERD dengan muntah yang berwarna kuning atau hijau dan dikeluarkan secara menyembur.
- Gumoh volume susu yang keluar umumnya hanya sebanyak 1-2 sendok makan saja. Tetapi jika GERD dapat menyebabkan si kecil menjadi dehidrasi sehingga tampak mata tampak cekung, tidak ada air mata saat menangis, dan urin berkurang.
Baca Juga: Perkembangan Bayi Tahun Pertama
Cara Mengatasi dan Mencegah GERD
Ada beberapa cara untuk mengatasi dan mencegah terjadinya GERD, antara lain:
1. Perubahan Posisi
Si kecil dengan GERD sebaiknya ditidurkan dengan posisi telungkup dengan kepala lebih tinggi 30 derajat. Setelah minum susu atau ASI dengan Mama, si kecil digendong setinggi payudara Mama, dengan muka menghadap dada Mama (seperti metode kangguru, hanya baju tidak perlu dibuka). Hal ini membuat si kecil tenang dan mengurangi resiko GERD.
2. Jangan Langsung ditidurkan
Setelah menyusui, si kecil jangan langsung ditidurkan. Tunggu beberapa menit. Si kecil baru ditidurkan dengan posisi kepala lebih tinggi dan miring ke sebelah kiri.
3. Hindari Paparan Asap Rokok dan Kopi
Kafein yang berlebihan pada Mama dapat memicu terjadinya GERD pada si kecil.
4. Hindari Pemakaian Baju yang Ketat
Penggunaan baju yang terlalu ketat juga dapat membuat si kecil tidak nyaman ya, Mams.
Nah Mampaps jika memang gumoh ini berubah menjadi muntah yang terus-menerus yang menyebabkan berat badan si kecil menurun sebaiknya Mampaps ajak si kecil konsultasi ke dokter anak untuk mendapat penanganan yang tepat.
Baca Juga: 7 Tips Agar Bayi Cepat Gemuk Dalam Waktu Singkat!