Hai Mampaps, radang tenggorokan tidak hanya diderita orang dewasa saja loh! Radang tenggorokan pada bayi pun bisa terjadi, dan pastinya akan membuatnya sering nangis dan rewel. Apalagi karena ia belum bisa mengatakan apa yang dirasakannya, tentunya Mampaps bingung kenapa ia rewel tanpa sebab.
Radang tenggorokan pada bayi tidak mudah terdeteksi sehingga seringkali tidak ditangani dengan cepat. Hal inilah yang bisa juga membuat si kecil menangis, rewel, dan tidak nyaman.
Radang tenggorokan merupakan infeksi yang lazim menyerang bayi dan anak-anak. Bagi orang dewasa, radang tenggorokan ini menimbulkan rasa tidak nyaman, sakit saat menelan hingga demam.
Apa Penyebab Radang Tenggorokan pada Bayi?
Mampaps, umumnya penyakit radang tenggorokan pada bayi terjadi karena infeksi yang disebabkan oleh virus yang masuk ke dalam tubuh dan berkembang hingga memunculkan gejalanya. Sekitar 40 – 60% penyebab radang tenggorokan adalah akibat infeksi virus
Radang tenggorokan yang terjadi karena virus, secara umum disebabkan oleh virus influenza, adenovirus, dan virus herpes. Selain itu, meski jarang, tetapi sebanyak 15 hingga 30 persen kasus radang tenggorokan juga bisa disebabkan oleh bakteri Streprococcus dan Corynebacterium diphtheriae.
Selain disebabkan virus dan bakteri, alergi juga bisa menjadi penyebab radang tenggorokan pada bayi. Alergi debu merupakan penyebab paling umum kondisi ini pada bayi. Tubuh bayi terutama yang baru lahir sangatlah sensitif, sehingga debu juga bisa membuatnya alergi, batuk dan mengalami sakit tenggorokan
Baca Juga: 11 Cara Stimulasi & Melatih Anak Agar Bisa Cepat Jalan
Seperti Apakah Gejala Radang Tenggorokan Pada Bayi?
Radang tenggorokan pada bayi dapat dikenali dengan munculnya gejala-gejala berikut:
1. Nafsu Makan Menurun
Nafsu makannya cenderung menurun, karena tenggorokannya terlalu sakit untuk menelan. Bahkan menelan ludah juga membuat bayi kesakitan karena radang di tenggorokannya. Bila ia tiba-tiba menangis saat makan, segera cek tenggorokannya ya Mams!
2. Disertai Demam dan Batuk
Radang tenggorokan biasanya disertai demam baik pada bayi maupun orang dewasa. Mampaps, harus waspadai apabila muncul demam tinggi pada bayi dan disertai batuk yang membuatnya tampak kesakitan.
3. Tenggorokan Merah
Ketika si kecil menangis, Mampaps bisa melihat kondisi tenggorokan si kecil. Jika kondisi tenggorokannya memerah dan terdapat bercak putih terutama di daerah tonsil menjadi tanda bahwa inflamasi telah terjadi.
4. Bayi Rewel dan Sering Menangis
Bayi yang mengalami radang tenggorokan akan menjadi lebih rewel dibanding biasanya. Ia juga merasa tidak nyaman ketika diberi makan atau menelan, dan suaranya terdengar serak saat menangis.
Baca Juga: Anak GTM? Ini Cara Mengatasinya Agar Anak Mau Makan!
Cara Mengatasi Radang Tenggorokan Pada Bayi
Usahakan untuk memberikan cairan yang cukup, terutama ASI. Tindakan ini penting untuk meringankan iritasi pada tenggorokannya. Selain itu, jaga kebersihan rumah dan lingkungan di sekeliling bayi dan jauhkan benda-benda yang membuat bayi alergi.
Jika si kecil berusia di bawah usia empat tahun, jangan pernah mencoba memberikan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Baca Juga: 6 Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh & Imunitas Anak Saat Pandemi
Kapan Harus Ke Dokter?
Radang tenggorokan pada bayi biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu seminggu. Namun, jika gejalanya diikuti dengan ruam, susah bernapas dan menelan, serta terus menerus muntah dan diare, ini tanda bahwa infeksinya lebih serius dan sebaiknya segera dibawa ke dokter.
Mampaps harus membawa si kecil ke dokter jika ia mengalami hal seperti dibawah ini:
- Kesulitan dalam bernapas atau menelan
- Kaku atau bengkak pada bagian leher
- Tidak dapat membuka mulut dengan penuh
- Demam (lebih dari 38OC) tanpa sebab yang jelas
- Batuk terus-menerus
- Tidak buang air kecil seperti biasa
- Tampak mengalami nyeri pada telinga
- Tampak ruam pada tangan, mulut, dada, atau bokong
So Mampaps, jika si kecil mengalami radang tenggorokan jangan panik. Teruslah memberikan si kecil ASI atau asupan lainnya agar si kecil tidak dehidrasi. Jika keluhan tidak membaik sebaiknya Mampaps konsultasikan ke dokter.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Cegukan Pada Bayi, Jangan Panik Ma!