Maraknya kasus LGBT (Lesbian, Gay, Besexual, Transgender) seringkali membuat Mampaps khawatir akan tumbuh kembang Si Kecil. Nyatanya, perilaku LGBT tidak hanya terbentuk melalui lingkungan saja, melainkan pola asuh orang tua lho Mampaps. Terlebih, jika kondisi keluarga Mampaps tidak terlalu baik, contoh kecilnya adanya KDRT pada Mama di depan anak atau sebaliknya.
Tanda anak LGBT
- Perilaku anak laki-laki yang seperti perempuan dan sebaliknya
- Ranah permainan yang tidak sesuai dengan jenis kelaminnya
- Faktor biologis
Pola Asuh yang Membuat Anak Menjadi LGBT
Perlakuan Orang Tua yang Tidak Sesuai dengan Jenis Kelaminnya
Meskipun terlihat sepele, namun memperlakukan anak yang tidak sesuai dengan jenis kelaminnya adalah salah satu penyebab anak LGBT. Misalnya, anak perempuan yang dipakaikan baju laki-laki dan sebaliknya. Juga seperti halnya mainan anak laki-laki yang dimainkan anak perempuan dan sebagainya.
Seorang anak laki-laki yang sering diarahkan pada feminisme, lambat laun Ia bisa lupa atau tidak sadar bahwa dirinya harus tumbuh menjadi sosok yang maskulin. Rasa ketertarikannya yang seharusnya kepada perempuan pun bisa beralih pada sosok pria yang maskulin. Sangat berbahaya, bukan?
Hilangnya Figur Papa
Seorang anak yang tumbuh dengan kasih sayang kedua orang tuanya akan berbeda dengan seorang anak yang hanya dididik oleh Mams saja. Hilangnya figur papa akan mempengaruhi tumbuh kembang Si Kecil hingga keterlibatannya di lingkungan yang negatif.
Sebab, figur Papa sangat diperlukan dalam perkembangan otak kiri Si Kecil. Penting bagi Mampaps sepakat bermain dengan Si Kecil di setiap harinya ya, Paps. Hal ini juga butuh dukungan dari Mama, sebisa mungkin Mams harus mendorong Si Kecil agar dekat dengan Papa.
Baca Juga: Kupas Tuntas Tips Mendidik Anak Generasi Alpha, Yuk!
Pengaruh Gadget dan Pornografi
Di era digital ini, sangat jarang anak tidak mengenal gawai atau gadget. Bila tidak diarahkan dan diawasi, anak bisa mengakses segala macam informasi, mulai dari informasi yang positif hingga negatif.
Bentuk salah satu informasi negatif yang dapat diakses adalah pornografi. Anak dengan pemikiran yang masih lemah tentunya belum menyadari bahwa konten tersebut tidak baik. Seringnya Ia menonton konten tersebut bisa membuatnya tertarik untuk mengikuti perilaku seks yang menyimpang.
Anak Laki-laki yang Terlalu Dekat dengan Mama
Pada dasarnya, anak laki-laki dekat dengan Mamanya adalah yang sangat wajar. Namun pertimbangkanlah untuk Mams mengajaknya pergi ke salon meskipun hanya untuk menemani. Seringnya keterlibatan anak laki-laki pada aktifitas Mams juga dapat berpengaruh terhadap perilakunya.
Anak Perempuan yang Terlalu Dekat dengan Papa
Kebanyakan orang tua bangga terhadap kedekatan anak perempuan dengan Papanya. Namun tetap perlu diperhatikan mengenai aktifitas yang dilakukan mereka secara bersamaan. Kedekatan emosional anak dengan orang tua memang sangat baik untuk ditingkatkan. Namun jika salah dalam mendidik, dapat berdampak buruk pada masa depak anak.
Baca Juga: Mengapa Gaya Pengasuhan Papa Lebih Menyenangkan daripada Mama?
Kurangnya Penerapan Nilai-nilai Agama
Kebanyakan orang tua merasa aman ketika anaknya mendapat pendidikan agama di sekolah atau tempat ibadahnya. Namun, sebagian orang tua lupauntuk menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti cara berpakaian, perilaku, dan sebagainya.
Pola asuh orang tua dengan penerapan nilai dan prinsip agama dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat anak menjadi tahu tentang dirinya dan hakikat hidup di dunia. Ia juga akan takut untuk melakukan hal-hal negatif apalagi menyimpang seperti LGBT.
Cara Mengatasi Anak agar Terhindar dari LGBT
Tidak hanya memperhatikan dengan siapa ia bermain dan seperti apa lingkungannya. Hal utama yang harus difokuskan Mampaps adalah didikan saat anak di dalam rumah. Contohnya seperti:
Mengamati Keseharian Anak
Perilaku LGBT bisa dilihat dari kesehariannya. Oleh sebab itu, sebaiknya Mampaps perhatikan tingkah laku anak. Jika ada perilaku yang aneh atau bahkan menyimpang, Mampaps bisa berdiskusi dengan Si Kecil. Tanyakan mengapa ia berperilaku demikian, darimana ia mencontoh, dan sebagainya.
Mengetahui Apa yang Diakses Anak dalam Gadget atau Komputernya
Meskipun anak memiliki privasi, tetapi mengetahui histori gadgetnya merupakan hal yang penting untuk zaman digital ini. Mams juga bisa menggunakan youtube kids untuk memfilter konten dewasa agar tidak ditonton Si Kecil.
Menerapkan Nilai-nilai dan Prinsip Agama
Menerapkan nilai-nilai dan prinsip agama dalam kehidupan sehari-hari adalah tanggung jawab Mampaps untuk mencegahnya dari perilaku negatif. Jika Mampaps mengajarkan hal ini pada anak, maka Ia akan memiliki pondasi yang kuat sehingga terhindar dari hal-hal negatif di sekelilingnya.
Mencontohkan Hal yang Positif pada Anak
Tidak hanya mengajarkan dan menasihati, Mampaps juga harus mencontohkan mana perilau positif dan negatif. Orang tua adalah orang terdekat yang bisa dicontoh anak kapanpun ia mau. Sebab ia belum bisa memfilter mana perilaku baik dan buruk. Oleh sebab itu, tunjukkanlah sikap dan perilaku yang baik di depan mereka.