Hai Mampaps, ketika Mama sedang hamil pasti selalu mengharapkan kondisi yang selalu sehat baik untuk Mama ataupun untuk si kecil di dalam rahim. Karena itu penting banget ya Mams untuk memeriksakan kandungan secara rutin ke dokter kandungan selama kehamilan.
Terkadang masalah kehamilan seringkali tidak dirasakan Mama dan hanya bisa terlihat melalui pemeriksaan. salah satunya adalah plasenta previa. Plasenta previa merupakan salah satu masalah kehamilan yang bisa membahayakan kondisi Mama dan calon bayi dalam kandungan. Hal ini dikarenakan plasenta atau dikenal dengan ari-ari merupakan hal yang sangat penting ketika Mama hamil.
Baca Juga: Waspada dan Ketahui Penyebab Keguguran Pada Ibu Hamil
Apa itu Plasenta Previa?
Plasenta previa adalah kondisi yang terjadi ketika seluruh atau sebagian plasenta menutupi sebagian atau seluruh leher rahim (serviks).
Mama Papa Harus Tahu
Plasenta adalah organ yang terbentuk di rahim pada masa kehamilan. Organ ini berfungsi menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu kepada janin. Plasenta akan ikut berkembang mengikuti tumbuh kembang si kecil dalam kandungan.
Normalnya, plasenta memang berada di bagian bawah rahim pada awal masa kehamilan, namun seiring pertambahan usia kehamilan dan perkembangan rahim, plasenta akan bergerak ke atas. Pada kasus plasenta previa, posisi plasenta tidak bergerak dari bawah rahim hingga mendekati waktu persalinan.
Baca Juga: Gerakan Janin Dalam Perut, Mana yang Wajar dan Mana yang Berbahaya?
Tanda dan Gejala Plasenta Previa
Mampaps tanda dan gejala plasenta previa mungkin berbeda setiap Mama rasakan. Tanda dan gejala ini, seperti:
- Perdarahan vagina tiba-tiba di trimester ketiga yang tidak terasa nyeri atau menyakitkan.
- Darah yang keluar berwarna merah terang.
- Kontraksi sebelum waktunya.
- Dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa disadari
Resiko dan Bahaya Plasenta Previa
Tentu Mama dengan kondisi ini memiliki resiko berbahaya bagi Mama maupun calon si kecil di dalam kandungan. Apalagi bila terjadi saat menjelang persalinan berpotensi menutup jalan lahir, resiko dan bahaya yang dapat terjadi pada Mama antara lain:
1. Perdarahan dan Syok
Perdarahan hebat yang tak tertangani dapat mengancam jiwa karena terjadinya syok pada Mama.
2. Penggumpalan darah
Komplikasi ini terjadi akibat perawatan di rumah sakit yang membuat Mama terlalu lama berbaring, sehingga darah lebih mudah menggumpal.
Tak hanya bahaya pada Mama saja, resiko dan bahaya juga dapat terjadi pada Si kecil baik masih dalam kandungan ataupun setelah dilahirkan, antara lain:
- Janin kekurangan oksigen
- Bayi lahir prematur, sebelum minggu ke 37 kehamilan
- Bayi mengalami cacat lahir
- Masalah paru-paru bayi saat lahir
Apa Yang Harus dilakukan bila Mama mengalami Plasenta Previa?
Bila setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter bahwa Mama mengalami kondisi ini, yang harus Mama lakukan antara lain:
1. Bed Rest atau Istirahat Total
Tujuan bed rest atau istirahat total ketika Mama mengalami plasenta previa adalah untuk membantu menghentikan proses pelepasan plasenta yang terjadi sedikit demi sedikit. Dengan istirahat total berbaring diatas tempat tidur maka keadaan otot rahim dalam kondisi istirahat (relaksasi).
Anjuran saat bed rest termasuk mangkir sementara dari rutinitas olahraga, hubungan seks, pemeriksaan di sekitar area vagina dan panggul, serta melakukan aktivitas berat.
2. Mencegah Lahir Prematur
Ketika Mama mengalami perdarahan yang disertai dengan rangsangan kontraksi di rahim maka kejadian plasenta previa ini harus segera dilakukan tindakan. Pada kasus plasenta previa yang belum cukup bulan tetapi mengalami perdarahan terus menerus, sebaiknya si kecil di dalam kandungan harus segera dilahirkan sebelum waktunya.
3. Tindakan Operasi Caesar
Jika Mama positif dikatakan memiliki plasenta previa, solusi satu-satunya untuk melahirkan si kecil dengan prematur dengan aman adalah lewat caesar. Operasi caesar mengurangi risiko mengalami perdarahan hebat.
Mampaps, penting sekali untuk Mama selama hamil untuk selalu memantau pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Jika Mama tiba-tiba terjadi pedarahan, sebaiknya Mama dianjurkan untuk segera ke rumah sakit sebelum perdarahan bertambah parah.
Baca Juga: 7 Faktor Penyebab Kelahiran Bayi Prematur