Mamapapa.id
  • Login / Sign Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Kehamilan
    • Program Hamil
    • Perkembangan Kehamilan
    • Melahirkan
  • Parenting
    • Parenting Story
    • Sex & Relationship
    • Berita
  • Bayi Dan Anak
    • Bayi
      • Newborn (0 – 6 Months)
      • 7-12 Months
    • Junior Kids (1-5thn)
    • Makanan Pendamping ASI (MPASI)
    • Nama-nama Bayi
    • Menyusui
    • Penyakit
    • Tumbuh Kembang
    • Perlengkapan Bayi
  • Tools
    • Kalkulator Masa Subur
    • Kalkulator Berat Badan Ideal Ibu Hamil
    • Kalkulator Kehamilan, Untuk Menghitung HPL (Hari Perkiraan Lahir)
    • Cek Arti Nama Bayi Online | Aplikasi Cari Arti Nama
    • Perkembangan Bayi
  • Review
    • Try and Review
    • Produk
    • Brand
    • Tempat
    • Review Buku
    • Review Film
  • Event
  • Video
  • Hubungi Kami
    • Tim Mama Papa
    • Iklan dan Kerjasama
    • Kontributor Penulis
  • Home
  • Kehamilan
    • Program Hamil
    • Perkembangan Kehamilan
    • Melahirkan
  • Parenting
    • Parenting Story
    • Sex & Relationship
    • Berita
  • Bayi Dan Anak
    • Bayi
      • Newborn (0 – 6 Months)
      • 7-12 Months
    • Junior Kids (1-5thn)
    • Makanan Pendamping ASI (MPASI)
    • Nama-nama Bayi
    • Menyusui
    • Penyakit
    • Tumbuh Kembang
    • Perlengkapan Bayi
  • Tools
    • Kalkulator Masa Subur
    • Kalkulator Berat Badan Ideal Ibu Hamil
    • Kalkulator Kehamilan, Untuk Menghitung HPL (Hari Perkiraan Lahir)
    • Cek Arti Nama Bayi Online | Aplikasi Cari Arti Nama
    • Perkembangan Bayi
  • Review
    • Try and Review
    • Produk
    • Brand
    • Tempat
    • Review Buku
    • Review Film
  • Event
  • Video
  • Hubungi Kami
    • Tim Mama Papa
    • Iklan dan Kerjasama
    • Kontributor Penulis
No Result
View All Result
Mamapapa.id
No Result
View All Result
Home Parenting Kesehatan

Terlalu Lama Duduk, Viral Mahasiswi Ini Alami Piriformis Syndrome!

Aini Dian by Aini Dian
Maret 19, 2021
in Kesehatan
0
Ditinjau oleh:Aini Dian
piriformis syndrome
Share on FacebookShare on WhatsappShare on line

Masa pandemi membuat siswa harus belajar dari rumahnya atau yang disebut dengan sistem daring. Belajar di rumah membuat aktivitas cenderung monoton bahkan tidak jarang berada dalam posisi duduk yang cukup lama. Padahal, kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya piriformis syndrome lho Mams.

Seperti yang sedang viral saat ini, seorang mahasiswa yang didiagnosis menderita piriformis syndrome akibat kebiasaan duduknya yang terlalu lama. Seperti apa kronologinya? Bagaimana cara mengobatinya? Berikut penjelasan selengkapnya.

Kronologis Mahasiswi Alami Piriformis Syndrome

Seorang pengguna akun tiktok dengan nama aku @nisaaod mengunggah video tentang dirinya (4/3/21) yang didiagnosis piriformis syndrome. Video berdurasi 14 detik tersebut menjelaskan aktivitasnya sehati-hari yang menjadi pemicu dari kondisi ini. Ia mengatakan bahwa ia duduk lebih dari 15 jam dalam sehari. Waktu yang terlalu lama ya Mams. Sebab, durasi duduk paling lama adalah 60 menit. Setidaknya setelah 60 menit, posisi harus berubah seperti istirahat santai, merebahkan kursi, atau sedikit berdiri dan berjalan.

Masih di video yang sama, @nisaaod juga mengatakan bahwa dirinya terbiasa tidur selama 5 jam, dan tidak pernah berolahraga. Untuk mengatasi masalah kesehatannya tersebut, Nia harus menjalani terapi dan berenang seminggu sekali. Di akhir video ia juga mengingatkan bahwa yang berlebihan itu tidak baik. Video tersebut disukai 120 ribu orang serta dibagikan sebanyak 3143 kali sehingga menjadi viral.

Penyebab dan Gejala Piriformis Syndrome

piriformis sindrom
sumber: mullenorthopedic.com

Pada dasarnya, piriformis syndrome terjadi akibat adanya cedera dan peradangan pada otot piriformis. Sindrom ini juga dapat terjadi akibat otot piriformis yang menekan bagian saraf skiatik. Saraf skiatik merupakan saraf terdapat di bagian sumsum tulang belakang dan memanjang hingga ke bokong dan tungkai. Oleh sebab itulah ketika saraf ini terganggu akan menyebabkan bagian bawah tubuh akan terasa nyeri bahkan mati rasa.

Penyebab Piriformis Syndrome

Ada beberapa aktifitas yang dapat meningkatkan risiko sindrom ini, yaitu:

  • Duduk dalam durasi yang sangat lama
  • Terjatuh atau mengalami kecelakaan
  • Mengangkat beban berat
  • Melakukan gerakan berlang pada tungkai, seperti berlari atau berjalan dalam waktu yang lama
  • Memaksakan diri dalam berolahraga
  • Mengalami luka tusuk pada otot piriformis
  • Otot piriformis terbentur
  • Melakukan gerakan berputas pada pinggul

Baca Juga: Moebius Syndrome, Bayi Tanpa E kspresi? Kok Bisa?

Gejala Piriformis Syndrome

Ketika tubuh merasakan hal yang tidak biasa, jangan diabaikan ya Mams. Mencari tahu informasinya akan membuat Mams mengetahui langkah apa yang harus diambil agar kondisinya tidak semakin parah. Pada tingkatan yang parah, gejala sindrom ini dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Yuk kenali gejala piriformis syndrome berikut ini Mams.

  • Nyeri pada bokong saat duduk hingga membuat tidak nyaman
  • Mati rasa dan esemutan di sekitar bokong hingga menjalar ke tungkai
  • Nyeri pada bokong dan tungai yang bertambah parah jika digunakan untuk duduk dengan durasi lama, begitupun saat beraktivitas
  • Terasa nyeri pada saat berhubungan intim, terutama pada wanita
  • Sakit ketika buang air besar atau saat bangun dari kasur
  • Nyeri di area kelamin

Cara Mencegah Piriformis Syndrome

Sebelum terlambat, yuk cegah Piriformis syndrome dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

  • Hindari duduk atau berbaring dalam waktu yang lama, saat bekerja atau belajar, pastikan tubuh beristirahat dalam 60 menit sekali. Bisa dilakukan dengan cara merebahkan sandaran kursi, berjalan hingga bersantai sejenak
  • Melakukan peregangan sebelum melakukan olahraga
  • Berolahraga secara rutin, naun tidak berlebihan ya Mams
  • Jika muncul nyeri pada bokong, hentikan aktivitas hingga nyeri itu hilang
  • Jangan berlari di permukaan yang tidak rata

Baca Juga: Badan Bergerak Sendiri, Hati-hati Alami Tourette Syndrome, Ma!

Cara Mengobati Piriformis Syndrome

piriformis syndrome
sumber:
concordortho.com

Jika seseorang mengalami gejala piriformis syndrome, biasanya dokter tidak langsung mengambil tindakan pengobatan sebelum melihat hasil pemeriksaan penunjang. Seperti CT scan, MRI, hingga elektromiografi. Peeriksaan darah juga tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan agar terdeteksi bila ada penyakit penyerta lainnya.

Jika sudah jelas pasien tersebut menderita piriformis syndrome, biasanya dokter akan melakukan tindakan pengobatan berikut ini.

  • Fisioterapi

Seperti yang terjadi pada pemilik akun tiktok @niaaod yang harus menjalani terapi seminggu sekali. Fisioterapi merupakan penanganan awal pada sindrom ini. Di dalam teknisnya, fisioterapi akan membantu pasisen latihan fisik serta peregangan yang difokuskan pada bagian otot piriformis. Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi tekanan yang ada pada saraf skiatik.

  • Obat-obatan

Obat-obatan yang diberikan dokter biasanya merupakan obat pereda nyeri, pelemas otot, hingga suntikan kortikosteroid. Tidak jarang dokter juga memberikan suntukan anti nyeri jika dirasa perlu.

  • Operasi

Jika kedua cara di atas belum berhasil, langkah terakhir yang disarankan dokter adalah tindakan bedah atau operasi. Operasi ang dilakukan pada pasien piriformis syndrome biasanya adalah melonggarkan tegangan otot piriformis serta saraf skiatik.

Yuk periksakan diri jika mengalami gejala piriformis syndrome untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter ya Mams.

Tags: Featured

Related Questions

Previous Post

Cara Mengatasi PCOS dengan Terapi Hormon!

Next Post

Bayi Demam dan Rewel Setelah Imunisasi? Jangan Panik Ya!

Aini Dian

Aini Dian

Seorang lulusan ahli madya Supervisor Jaminan Mutu Pangan. Memiliki ketertarikan dan pengalaman di dunia parenting.

Related Posts

bayi terlilit tali pusar
Kehamilan

Seberapa Bahaya Bila Bayi Terlilit Tali Pusar? Cek Tanda dan Pencegahannya

Februari 21, 2025
Ma, Ternyata Sariawan Ganggu Tumbuh Kembang Anak Lho!
BAYI DAN ANAK

Ma, Ternyata Sariawan Ganggu Tumbuh Kembang Anak Lho!

Februari 21, 2025
Perlukah Vitamin untuk Ibu Hamil? Pahami Ini Dulu!
Kehamilan

Perlukah Vitamin untuk Ibu Hamil? Pahami Ini Dulu!

Februari 20, 2025
Hati-Hati! Ini Makanan Ibu Menyusui yang Wajib Dihindari
Menyusui

Hati-Hati! Ini Makanan Ibu Menyusui yang Wajib Dihindari

Februari 19, 2025
Bosan dalam Rumah Tangga? Jangan Selingkuh, Lakukan Hal ini!
Parents' Story

Bosan dalam Rumah Tangga? Jangan Selingkuh, Lakukan Hal ini!

Februari 14, 2025
Perbedaan Program Hamil Bayi Tabung dan Inseminasi
Kehamilan

Perbedaan Program Hamil Bayi Tabung dan Inseminasi

Januari 13, 2025
Next Post
Bayi Demam dan Rewel Setelah Imunisasi? Jangan Panik Ya!

Bayi Demam dan Rewel Setelah Imunisasi? Jangan Panik Ya!

Subscribe channel youtube kita!

DMCA.com Protection Status

Tools

  • Cek Arti Nama Bayi Online
  • Kalkulator Masa Subur
  • Kalkulator Kehamilan
  • Perkembangan Bayi
  • Hitung Berat Kehamilan

Kehamilan

  • Program Hamil
  • Perkembangan Kehamilan
  • Melahirkan

Bayi dan Anak

  • MPASI
  • Nama - Nama Bayi
  • Penyakit Bayi

Follow us

Email: hello@mamapapa.id

  • About
  • Join As Contributor
  • Privacy
  • Desclaimer
  • Cyber Policy Guidance
  • Redaksi
  • Event Mamapapa.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Mamapapa.id
SEARCH
  • Login / Sign Up
  • Home
  • Kehamilan
    • Program Hamil
    • Perkembangan Kehamilan
    • Melahirkan
  • Parenting
    • Parenting Story
    • Sex & Relationship
    • Berita
  • Bayi Dan Anak
    • Bayi
      • Newborn (0 – 6 Months)
      • 7-12 Months
    • Junior Kids (1-5thn)
    • Makanan Pendamping ASI (MPASI)
    • Nama-nama Bayi
    • Menyusui
    • Penyakit
    • Tumbuh Kembang
    • Perlengkapan Bayi
  • Tools
    • Kalkulator Masa Subur
    • Kalkulator Berat Badan Ideal Ibu Hamil
    • Kalkulator Kehamilan, Untuk Menghitung HPL (Hari Perkiraan Lahir)
    • Cek Arti Nama Bayi Online | Aplikasi Cari Arti Nama
    • Perkembangan Bayi
  • Review
    • Try and Review
    • Produk
    • Brand
    • Tempat
    • Review Buku
    • Review Film
  • Event
  • Video
  • Hubungi Kami
    • Tim Mama Papa
    • Iklan dan Kerjasama
    • Kontributor Penulis
  • Community
  • Sharing
  • Follow us

Copyright © 2018, Mamapapa.id