Mampaps, menunggu kelahiran si kecil memang hal yang sangat ditunggu-tunggu ya. Sudah berapa bulan si kecil didalam perut Mama? Sudah mulai terasakah gerakan-gerakan dari si kecil? Bagaimana perkembangan janin dalam kandungan Mama?
Mama Papa Harus Tahu
Saat memasuki bulan keempat kehamilan, Mama akan merasakan banyak gerakan dari si kecil dalam kandungan. Terkadang Mama akan merasakan si kecil menendang, menggerakan bagian tubuhnya, atau bahkan berputar-putar.
Di minggu awal kehamilan, mungkin Mampaps lebih memperhatikan perkembangan janin atau jenis kelamin saat pemeriksaan. Mama akan merasakan gerakan berkedut dari perut Mama atau melihat tonjolan kaki dan tangannya saat bergerak. Namun saat mulai memasuki minggu-minggu persalinan, posisi si kecil sangatlah penting untuk menentukan proses kelahiran yang akan dilakukan oleh bidan ataupun dokter. Mama akan mulai merasakan dorongan di perut bagian bawah saat kepala si kecil mulai berputar.
Baca Juga: Pilih Dokter Kandungan atau Bidan untuk Melahirkan?
Perkembangan Janin dalam Kandungan
Setelah terjadi pembuahan, tentu saja janin akan mulai berkembang di dalam rahim Mama. Perkembangan janin setiap bulan berbeda-beda, baik dari segi ukuran, organ tubuh yang terbentuk, serta kemampuan fisiknya.
Perkembangan Janin Trisemester Pertama
Trisemester pertama dimulai dari awal kehamilan sampai minggu ke-13. Pada awal trisemester, di perut Mama mulai terbentuk plasenta meski di minggu-minggu pertama, Mama mungkin belum merasakan apa-apa selain telat mensturasi. Bulan kedua Mama akan merasakan gejala morning sickness seperti mual, sakit kepala dan mudah lelah. Di masa trisemester pertama ini merupakan waktu perkembangan janin yang sangat krusial karena organ-organ dasar janin mulai terbentuk. Juga merupakan periode yang sangat rentan untuk Mama mengalami keguguran.
Minggu ke 2
Memasuki minggu kedua, sel yang dimiliki embrio membentuk tiga lapisan, yaitu endoderm, mesoderm, dan ektoderm. Lapisan-lapisan yang dibentuk oleh sel inilah yang akan menjadi berbagai organ serta bagian tubuh dari si kecil, seperti otot, tulang, jantung, sistem pencernaan, sistem reproduksi, dan sistem saraf.
Minggu ke 3
Embrio berhasil menempel dengan sempurna pada rahim. Lapisan terluar dari embrio akan membentuk plasenta atau ari-ari. Di tahap ini juga, berbagai organ tubuh mulai dibentuk, seperti otak, tulang belakang, kelenjar tiroid, organ jantung, dan pembuluh-pembuluh darah. Ukuran embrio pada minggu ketiga masih sangat kecil, hanya sebesar 1,5 mm.
Minggu ke 4
Jantung sudah terbentuk dan mulai berfungsi dan pembuluh-pembuluh darah sudah memiliki aliran darahnya sendiri. Selain itu, sudah mulai membentuk tangan dan kaki. Pada minggu ke-4 ukuran embrionya sebesar 5 mm.
Minggu ke 5
Tangan si kecil sudah mulai tumbuh, namun masih tidak berbentuk seperti tangan, masih rata tanpa jari-jari. Struktur dasar otak dan sistem saraf pun juga sudah terbentuk, sementara mata, telinga, dan mulut baru akan dibentuk.
Minggu ke 6
Kaki sudah mulai tumbuh walaupun jari-jari kaki belum terbentuk. Sistem pencernaan baru mulai untuk tumbuh. Sementara bibir atas dan langit-langit mulut sudah terbentuk. Kepala dari embrio sudah mulai terlihat namun ukurannya sangat kecil, dan terlihat bahwa telinga dan mata sedang terbentuk.
Minggu ke 7
Pada tahap ini, paru-paru baru akan dibentuk, jari-jari sudah mulai terlihat, dan otot serta sistem saraf sudah berfungsi dengan baik. Oleh karena itu pada masa ini, embrio sudah bisa menunjukkan refleksnya.
Minggu ke 8-9
Embrio sudah bisa disebut janin karena sudah memiliki bentuk serta wajah seperti manusia. Kelopak mata dan hidung mulai terbentuk pada minggu ini. Pada tahap ini, plasenta berkembang dan janin dikelilingi air ketuban yang terbentuk dari pembuluh-pembuluh darah Mama.
Minggu ke 10
Jantung sudah bekerja secara sempurna. Jantung pada janin berdetak 180 kali per menit, dua atau tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan detak jantung normal pada orang dewasa. Sel tulang pertama kali terbentuk, menggantikan tulang rawan yang sebelumnya sudah dibentuk.
Minggu ke 11
Tulang wajah mulai terbentuk, kelopak mata masih tertutup dan tidak akan terbuka hingga beberapa minggu ke depan. Kuku juga sudah mulai dibentuk. Pada minggu ini, ternyata janin sudah bisa menelan dan mengeluarkan urin, yang dikeluarkan di dalam air ketuban.
Minggu ke 12
Organ, otot, kelenjar, dan tulang, sudah sempurna terbentuk dan mulai berfungsi. Mulai dari minggu ini, akan terjadi perkembangan dan pematangan dari berbagai organ yang telah dibentuk sebelumnya.
Minggu ke 13
Pada minggu ke 13, panjang janin sekitar 7.5-10 cm dan perkembangan tubuh sudah lebih terbentuk. Bila pada minggu awal trisemester pertama kepala janin mendominasi ukuran, di akhir trisemester pertama, tubuh janin sudah semakin panjang. Mampaps bisa melihat lebih jelas jari, tangan, kaki, telinga saat di USG. Si kecil juga mungkin sesekali memasukan tangannya ke dalam mulut. Organ reproduksi sudah mulai berkembang di minggu ini. Untuk anak laki-laki, testisnya sudah mulai mengalami pembentukan. Sedangkan untuk anak perempuan, ovariumnya sudah berisi sel telur. Namun jenis kelamin masih belum terlihat melalui USG.
Baca Juga: Ayo Cari Tahu! Pemeriksaan Kehamilan Penting Bagi Mama
Perkembangan Janin Trisemester Kedua
Pada trisemester kedua, merupakan periode paling menyenangkan untuk sebagian besar Mama. Di periode ini, keluhan morning sickness di awal kehamilan biasanya sudah tidak Mama rasakan lagi. Energi Mama semakin besar dengan munculnya nafsu makan. Janin sudah cukup kuat di trisemester ini. Mama mungkin akan merasakan gerakan, tendangan serta gerakan berkedut saat si janin beraktivitas di dalam perut.
Minggu ke 13-17
Ketika memasuki usia minggu ke 13-17, berat janin sebesar 57-113 gram dan panjangnya sekitar 10-13 cm. Pada minggu ke-16, janin sudah bisa diketahui jenis kelaminnya, apakah ia laki-laki atau perempuan bisa dilihat dengan melakukan USG. Muncul rambut-rambut halus pada kepala, yang disebut sebagai lanugo.
Minggu ke 18-22
Pada tahap ini, tulang yang ada dan keras sudah menggantikan tulang-tulan rawan pada janin. Janin mulai bisa mendengar dan memberikan respon gerakan. Oleh karena itu, Mama bisa merasakan tendangan, pukulan dan berbagai gerakan dari janin.
Minggu ke 23-26
Pankreas janin mulai bekerja secara efektif dan paru-paru semakin matang pada tahap ini. Bayi yang lahir ketika memasuki minggu ke 23-26 memiliki lebih besar peluang untuk bertahan hidup, dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya.
Baca Juga: Waspada! Kelainan Ini Sering Terjadi Saat Mama Hamil
Perkembangan Janin Trisemester Ketiga
Senangnya Mampaps saat memasuki trisemester ketiga atau trisemester akhir kehamilan Mama. Dalam beberapa minggu, Mampaps akan segera bertemu dengan si kecil. Di periode akhir ini, wajah janin sudah terbentuk. Dengan semakin besarnya ukuran janin, Mama mulai akan merasakan beberapa keluhan seperti sulit tidur, sesak nafas atau kaki membengkak. Mama bisa mencoba posisi tidur menyamping untuk bisa tidur lebih nyaman.
Minggu ke 27-31
Diperkirakan 91% janin yang lahir di minggu ke 27-31 dapat bertahan hidup walaupun berisiko mengalami berbagai komplikasi seperti cacat lahir dan berat badan lahir rendah (BBLR). Pada dasarnya, semua organ dan sistem tubuh sudah semakin matang pada usia ini dan akan terus berkembang hingga kelahiran terjadi.
Minggu ke 32-36
Gerakan dan tendangan yang dilakukan oleh janin semakin kuat dan semakin terasa. Janin pada usia ini memiliki berat sebesar 1,814 hingga 2,268 gram dan panjang sekitar 41-43 cm.
Minggu ke 37-40
Minggu ini merupakan minggu-minggu terakhir kehamilan. Saat ini berat badan janin sudah mencapai 2,722 hingga 3,639 gram dan panjang badan yaitu sekitar 46 cm. Ketika memasuki minggu ke-40, maka janin siap dilahirkan dan semua organ sudah terbentuk serta berfungsi dengan baik.
Baca Juga: 7 Faktor Penyebab Kelahiran Bayi Prematur
Macam-macam Posisi Si Kecil dalam Kandungan
Tentu saja posisi si kecil saat dalam kandungan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: bentuk kepala, bentuk panggul, kemampuan kepala si kecil untuk menyesuaikan bentuknya sesuai panggul si kecil, serta kemampuan dari otot-otot panggul Mama untuk berelaksasi dan berkontraksi.
1. Posisi Kepala Si Kecil dibawah
Posisi ini adalah posisi paling umum terjadi dan biasanya terjadi pada persalinan normal. Pada posisi ini, kepala si kecil mengarah ke bawah tepat kearah jalan lahir.
2. Posisi Si Kecil Melintang
Posisi si kecil ini biasa dijumpai pada beberapa kondisi kehamilan. Melintang berarti kaki dan kepala si kecil berada di kiri dan kanan perut Mama. Umumnya posisi melintang ini dapat menyebabkan si kecil sukar memutar arah.
3. Posisi Janin Posterior
Mampaps meskipun si kecil sudah memiliki posisi kepala di bawah, Mama juga perlu mengetahui posisi menghadap si kecil. Normalnya, si kecil akan menghadap ke arah tulang punggung agar proses jalan lahir lebih lancar. Namun, ada kondisi di mana si kecil menghadap ke perut Mama. Posisi ini disebut sebagai posisi posterior. Posisi ini biasanya akan menyebabkan rasa nyeri pada bagian punggung.
4. Posisi Janin Sungsang
Sungsang merupakan posisi di mana kepala si kecil terdapat di atas dan kaki di bawah. Kejadian seperti ini bukanlah hal yang baru, tetapi posisi ini memang akan sedikit menyulitkan proses persalinan normal. Karena itu, biasanya si kecil dengan posisi sungsang akan dilahirkan melalui operasi caesar.
Sudah siapkah si kecil lahir? Periksa posisi si kecil dulu ya Mams, semoga si kecil bisa dilahirkan secara normal. Semangat Mampaps!
Baca Juga: Terbukti! Ini Dia 6 Usaha Ampuh Agar Bayi Cepat Lahir