Banyak pasangan yang melakukan berbagai cara untuk mendapatkan kehamilan. Upaya ini disebut dengan istilah program hamil atau promil. Ketika promil, ada beberapa yang perlu Mampaps perhatikan, baik dari pola hidup maupun jenis asupan. Namun ada sesuatu yang tak kalah penting untuk dijaga ketika sedang promil, yakni kesehatan mental. Sayangnya tidak banyak yang menyadari peran dari kesehatan mental terhadap seseorang yang sedang menjalankan promil. Sebenarnya, apa sih pentingnya menjaga kesehatan mental saat promil? Yuk simak selengkapnya!
Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Saat Promil
Banyak edukasi terkait kesehatan mental saat hamil dan menyusui, namun masih sedikit yang membahas pentingnya menjaga kesehatan mental saat promil. Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Eva Viora, Sp.KJ mengatakan bahwa kesehatan mental merupakan salah satu hal yang perlu mulai diperhatikan saat program hamil. Tidak dipungkiri, berbagai masalah bisa saja datang sejak Mams menjalani promil bahkan hingga melahirkan, terutama pada kehamilan pertama. Di kondisi ini, penting bagi Mams untuk menyadari bahwa ada peran Papa yang menguatkan dan membuat Mams tidak merasa sendiri dalam menghadapi semuanya.
Bahkan, jika sudah merasa terlalu larut dalam masalah sehingga dapat mengganggu keseharian, tidak ada salahnya untuk berkunjung ke psikiater lho Mams.
Baca Juga: Wajib Punya! Review 7 Aplikasi Program Hamil yang Akurat
Bagaimana Kesehatan Mental dapat Mempengaruhi Promil?
Ketika stres, banyak hal yang mungkin akan dilakukan. Seperti malas makan hingga asam lambung naik yang akhirnya dapat berpengaruh kepada kesuburan. ketika usaha yang sekian lamanya belum mendapatkan hasil, ada perasaan frustasi, cemas, malu hingga rendah diri. Bahkan tidak jarang ada serangan dari luar yang membuat suasana negatif dalam diri semakin menjadi-jadi. Seperti pertanyaan dari tetangga atau keluarga besar yang bertubi-tubi atau terlalu sensitif hingga menghakimi.
Seseorang yang sedang menjalani promil butuh tubuh dan pikiran yang rileks. Sebab rasa stres sangat erat kaitannya dengan gangguan hormon sehingga sangat mempengaruhi keberhasilan dari promil itu sendiri.
Baca Juga: Perbedaan Program Hamil Bayi Tabung dan Inseminasi
Pentingnya Peran Suami
Sebuah penelitian disampaikan oleh dr.Sylvia Detri Elvira, Sp.KJ(K) bahwa angka depresi pasca persalinan di beberapa wilayah mencapai 20 persen. Artinya, ada 1 dari 5 orang yang depresi setelah melahirkan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental pada Mama, salah satunya adalah peran suami.
“Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan mental ibu selama masa nifas, salah satunya adalah peran suami,” papar dokter Sylvia.
Bersyukurlah Mams jika Papa termasuk orang yang mau bekerja sama untuk menjaga kesehatan mental demi tercapainya kehamilan bahkan hingga melahirkan.
Beberapa hal yang dapat memicu stres pada seseorang yang sedang promil adalah masalah kesuburan, stres saat terapi hingga ketika sedang berhubungan intim dengan suami. Tidak hanya itu, seseorang yang sedang menjalani promil pun biasanya akan stres ketika ia mendapati dirinya menstruasi. Dalam kondisi ini, hanya suami yang dapat membuat Mams tenang dan kembali berjuang dengan pikiran yang positif.
Suami Juga Bisa Stres
Tidak hanya Mama, Papa pun bisa saja mengalami stres ketika sedang menjalani promil. Artinya, Mampaps harus bisa menjaga perasaan satu sama lain serta mendukung dan berusaha berpikir positif. Hal ini juga disampaikan oleh dr. Tiara Kirana Sp.And yang merupakan Dokter Spesialis Andrologi , Klinik Fertilitas Bocah Indonesia.
“Tiap suami dan istri yang sedang menjalani program hamil perlu lebih cakap dalam mengelola berbagai stres yang muncul,” ujarnya.
Baca Juga: Induksi Ovulasi Program Hamil Alternatif Selain Bayi Tabung
Cara Menjaga Kesehatan Mental saat Promil
Jika Mams merasa mengalami masalah dalam kesehatan mental, ada beberapa hal yang bisa dilakukan di rumah, tentu saja butuh dukungan dari Papa. Berikut ini merupakan cara menjaga kesehatan mental saat promil, antara lain:
- Rutin berolahraga atau melakukan aktivitas fisik
- Makan dengan teratur dengan menu makanan yang sehat
- Istirahat yang cukup serta memiliki tidur yang berkualitas
- Sering bertukar cerita kepada pasangan untuk meluapkan ekspresi
- Jangan ragu untuk meminta bantuan ahli, seperti mendatangi psikiater atau orang yang ahli dalam bidang-bidang tertentu
- Melakukan hobi yang dapat membuat tubuh menjadi rileks, seperti berkebun
Baca Juga: Induksi Ovulasi Program Hamil Alternatif Selain Bayi Tabung
Nah itulah beberapa hal mengenai kesehatan mental saat promil. Anak merupakan teka-teki dari tuhan. Tidak ada yang pernah tahu kapan ia akan akan datang. Namun tetaplah semangat dalam menjalani proses program kehamilan. Karena itu merupakan salah satu cara untuk menunjukkan keseriusan. Jangan lupa selalu hadirkan ia dalam doa sebagai bentuk rayuan kepada tuhan. Semoga lekas diberi momongan, Mampaps!