Hai Mams, akhir-akhir ini mungkin sering mendengar tentang PCOS sebagai salah satu penyebab kesulitan hamil pada wanita. PCOS atau Polycystic ovary syndrome banyak terjadi pada wanita usia subur. Disebabkan karena terganggunya fungsi ovarium, sehingga berakibat tidak seimbangnya hormon yang ada di dalam tubuh wanita. Pengobatan PCOS harus cepat ditangani jika ingin cepat hamil karena penderita mengalami gangguan berupa peningkatan kadar hormon androgen dan insulin di atas nilai normal.
Oleh karena itu, pengobatan PCOS umumnya berfokus pada masalah hormonal. Dokter biasanya akan memberikan terapi hormon. Salah satu kontrasepsi hormonal yang paling populer untuk mengendalikan gejala PCOS adalah pil KB.
Baca Juga: Fitri Tropica Sukses Terapi PCOS Setelah Susah Hamil
Pil KB yang Bisa Dikonsumsi
Pil KB merupakan salah satu kontrasepsi oral yang biasa digunakan untuk mengurangi gejala-gejala PCOS. Kontrasepsi oral ini memiliki fungsi:
- Mengatasi ketidakseimbangan hormon dengan meningkatkan kadar estrogen dan mengurangi jumlah hormon testosteron yang dihasilkan tubuh.
- Dengan pil KB, Mama akan meregulasi kembali siklus haid yang berantakan akibat penyakit PCOS. Artinya pil KB akan menormalkan kembali fungsi kesuburan.
Ada dua jenis kontrasepsi oral, yaitu pil kombinasi estrogen dan progestin (sintesis dari progesteron), atau hanya progestin saja. Kedua jenis kontrasepsi ini sama-sama efektif untuk mengatasi gejala PCOS.
Kontrasepsi oral tidak hanya mencegah produksi androgen ovarium, tetapi juga meningkatkan produksi SHBG (sex hormone-binding globulin).
1. Pil KB Progestin
Mams, Pil KB yang hanya mengandung progestin biasanya akan diberikan terlebih dahulu sebelum yang kombinasi. Pil KB progestin cenderung tidak menimbulkan banyak efek samping dibandingkan dengan pil KB kombinasi.
Konsumsi pil progestin 10 – 14 hari untuk tiap dua bulan akan membantu menormalkan kembali keseimbangan hormonal.
Pada dasarnya, progestin adalah formula sintetis dari progesteron yang akan bekerja mengirimkan sinyal menuju otak untuk mengontrol produksi hormon androgen dan estrogen secara normal.
2. Pil KB Kombinasi
Pil kombinasi yakni mengandung hormon estrogen dan progestin (sintesis dari progesteron). Ada banyak jenis Pil KB kombinasi, antara lain:
- Alesse
- April
- Aranelle
- Aviane
- Enpresse
- Estrostep
- Lessina
- Levlen
- Levlite
- Levora
- Loestrin
- Mircette
- Natazia
- Nordette
- Lo / Orval
- Ortho-Novu
- Ortho Tri-Cyclen
- Yasmin
- Yaz
Ada beberapa jenis pil diatas yang memiliki kadar estrogen lebih rendah. Tingkat estrogen rendah ini yang dapat mengurangi tingkat keparahan beberapa efek samping PCOS namun juga kurang efektif melawan beberapa gejala PCOS lainnya.
Baca Juga: Awasi Faktor Resiko dan Penyebab Susah Hamil
Efek Samping Penggunaan Pil KB untuk Terapi PCOS
Pil KB ini memang sering digunakan untuk terapi pengobatan PCOS. Sangat penting untuk mengkonsumsi pil KB atas pengawasan dokter karena penggunaan pil KB tanpa dosis yang tepat akan beresiko. Contohnya bila dosis terlalu tinggi, justru akan menyebabkan periode menstruasi semakin tidak teratur.
Karena bersifat sebagai terapi hormon, penggunaan pil KB untuk terapi PCOS ini juga memiliki beberapa efek samping, antara lain:
1. Meningkatkan Berat Badan
Beberapa bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi pil KB bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Terlebih untuk Mama yang sudah memiliki kemungkinan untuk lebih cepat gemuk. Di samping itu, penambahan berat badan malah dapat memperburuk kondisi PCOS.
Estrogen yang terkandung pada pil KB dapat mempengaruhi sel lemak. Pengaruh yang terjadi membuat sel lemak menjadi lebih besar dari ukuran sebelumnya, tetapi tidak membuat sel bertambah banyak.
2. Meningkatkan Diabetes
Kondisi PCOS membuat kejadian resistensi insulin. Dengan penggunaan pil KB akan membuat efek samping semakin meningkat.
3. Keputihan
Sebagian Mama yang mengkonsumsi pil KB akan mengalami keputihan. Hal ini dapat meningkatkan atau menurunkan lubrikasi pada Miss V. Gejala keputihan biasanya tidak berbahaya dan berlangsung dalam waktu yang singkat.
Beberapa efek samping lain yang mungkin dirasakan seperti perubahan mood, sakit kepala serta mual. Efek pil kb ini bisa berbeda-beda pada setiap wanita.
Ada banyak sekali pilihan kontrasepsi oral yang bisa Mama gunakan. Tapi sebaiknya sebelum mengonsumsinya Mampaps terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter, agar bisa disesuaikan dengan tingkat kebutuhan Mama.
Tak hanya itu Mampaps, bagi penderita pengobatan PCOS bisa dimulai dengan mengubah gaya hidup jadi lebih sehat juga memiliki peran sangat penting. Tetap semangat Mampaps!
Baca Juga: Bagaimana Memilih Kontrasepsi (KB)?