Covid-19 masih menjadi permasalahan kesehatan utama di dunia, begitu pun di Indonesia. Para ahli kesehatan masih meneliti hal-hal yang berkaitan dengan penyakit satu ini, salah satunya adalah bagaimana tata laksana covid-19 dengan atau pun tanpa komorbid. Baru-baru ini komorbid covid-19 yang sedang marak dibicarakan adalah penyakit autoimun. Pasalnya, penyanyi Ashanty, yang mana diketahui sejak Tahun 2019 dinyatakan mengidap penyakit autoimun, Bulan Februari kemarin dinyatakan positif covid-19.
Ternyata masih banyak yang penasaran apakah penanganan covid-19 pada penderita penyakit ini berbeda dengan penderita covid-19 tanpa komorbid. Sebelum membuat kesimpulan pahami dulu yuk Mampaps pembahasan di bawah ini.
Autoimun saat Menderita Covid-19
Sebelumnya apakah Mampaps sudah familiar dengan istilah penyakit autoimun? Sederhananya, penyakit inai adalah suatu kondisi yang menyebabkan sistem kekebalan secara keliru menyerang tubuh. Normalnya, sistem kekebalan tubuh berfungsi melindungi tubuh kita dari kuman seperti bakteri dan virus, namun pada kondisi ini sistem kekebalan tubuh malah menyerang tubuh kita sendiri.
Baca Juga: Istri Rizki DA Positif Covid Saat Melahirkan, Bagaimana Prosedurnya?
Penyakit ini ada banyak macamnya. Dijelaskan dr. Hendra Gunawan, Sp.PD, merupakan penyakit kronis eksaserbatif, artinya ada masa dimana pasien dalam fase remisi (aktivitas penyakit rendah) dan ada juga masa dimana pasien dalam fase flare up (aktivitas penyakit tinggi).
Lalu bagaimana pengaruh penyakit autoimun terhadap covid-19? Penderita penyakit ini memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, jadi memang penderita autoimun memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit infeksi. Hal ini sesuai dengan panduan dari IRA (Indonesian Rheumatology Association) yang menyatakan bahwa penderita cenderung mengonsumsi obat-obatan yang bersifat imunosupresan atau menurunkan kekebalan tubuh. Obat-obatan tersebut digunakan untuk mengontrol penyakit autoimunnya.
Namun, apakah terdapat perbedaan penyakit covid-19 yang disertai atau tanpa komorbid penyakit autoimun? ternyata tidak ada bedanya secara keseluruhan loh Mampaps, baik tingkat keparahan, lamanya virus corona berada dalam tubuh, bahkan risiko kematiannya. Penelitian lain yang dilakukan di New York juga menegaskan hal serupa.
Penanganan Covid-19 pada Penderita Autoimun
Lalu bagaimana dengan penanganannya? Apakah terdapat perbedaan tata laksana covid-19 pada penderita autoimun? Sampai saat ini, obat-obat yang digunakan sebagai tata laksana covid-19 pada penderita autoimun pun tidak berbeda dengan covid-19 tanpa komorbid. Hanya saja, penderita penakit ini yang juga menderita covid-19 harus menghentikan sementara obat-obatan yang berkaitan dengan autoimun. Obat-obatan tersebut dapat dilanjutkan nanti setelah bebas gejala covid-19 sesuai pemeriksaan dan pertimbangan klinis dari dokter.
Oh ya Mampaps, sebelumnya penyakit autoimun adalah salah satu penyakit yang dieksklusi sebagai penerima vaksin covid-19. Namun, berdasarkan revisi 18 Maret 2021 dalam Rekomendasi PAPDI tentang Pemberian Vaksin Covid-19 pada Pasien dengan Penyakit Penyerta (Komorbid) menyatakan bahwa individu dengan penyakit autoimun layak untuk mendapatkan vaksinasi jika penyakitnya sudah dinyatakan stabil sesuai rekomendasi dokter yang merawat.
Sehingga dari pembahasan di atas kita dapat berkesimpulan bahwa baik dari gejala, tingkat keparahan, maupun cara penanganan pasien covid-19 dengan penyakit penyerta autoimun tidak terdapat perbedaan signifikan ya Mampaps dengan pasien covid-19 tanpa komorbid.
Baca Juga: Daftar Orang yang Tidak Bisa Dapat Vaksin Covid-19
Dan yang pasti sangat penting agar pasien dengan autoimun menginformasikan pada dokter yang merawat, terkait riwayat pengobatan yang dijalaninya. Selain itu, pasien harus selalu diingatkan untuk menjaga diri dengan melakukan protokol 5M, yaitu mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak aman minimal 1,5-2 M, memakai masker, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.