Olahraga untuk balita? Memangnya balita perlu berolahraga? Jawabannya perlu loh Mampaps! Olahraga yang dilakukan dengan benar memang terbukti bermanfaat bagi kesehatan, tidak hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak. Lalu olahraga apa yang cocok untuk anak-anak?
Bagi anak-anak, olahraga berarti bermain dan aktif secara fisik. Mereka dapat berolahraga di kelas olahraga sekolah, ketika bermain bola, mengikuti kelas menari, bermain sepeda, berlari-lari, dan lainnya. Tanpa disadari, anak-anak sebenarnya telah berolahraga dalam kegiatan sehari-hari mereka.
Baca Juga : Anak Sulit Konsentrasi? Itu Tandanya Kurang Olahraga!
Bahkan dalam kesehariannya, anak-anak telah melakukan tiga elemen fitness. Berlarian bersama anak-anak lainnya sebagai bentuk elemen ketahanan, lalu bergelantungan sebagai elemen kekuatan, dan membetulkan tali sepatunya sebagai elemen kelenturan tubuhnya.
Manfaat olahraga anak
Dengan adanya manfaat olahraga anak, anak-anak dilatih daya ketahanan tubuhnya sehingga akan memiliki jantung sehat dan pernapasan yang kuat.
Begitu pun dengan melatih kekuatan tubuh yang didapatkan dari bermain panco dengan teman-temanya, menaiki pohon, atau bergulat. Ditambah dengan kelenturan tubuhnya yang baik, maka anak-anak akan tumbuh sehat dan aktif.
Baca Juga : Si Kecil Mulai Suka Main Bola? Yuk, Pilih Jenis Olahraga Sesuai Usianya!
Semua orang akan mendapatkan keuntungan dari berolahraga, dan anak-anak yang aktif secara fisik pun akan mendapatkan manfaat olahraga anak, seperti otot dan tulang yang kuat, tubuh lebih langsing.
Karena olahraga bermanfaat mengontrol lemak, mengurangi risiko mengalami berat badan berlebih dan terkena diabetes tipe 2, terhindar dari tekanan darah rendah dan kolesterol, serta penampilan fisik lebih menarik.
Jangan manjakan anak dengan berbagai video game atau membebaskannya menonton televisi. Jika anak lama berdiam diri dan sedikit melakukan aktivitas fisik, kemungkinan besar berisiko mengalami obesitas bahkan diabetes.
Berikan batasan sampai berapa lama anak-anak boleh menonton televisi atau bermain game dan ajaklah anak untuk lebih rajin bergerak.
Berapa lama anak boleh berolahraga
Lalu berapa lama sebaiknya anak-anak berolahraga? Untuk anak-anak di atas usia dua tahun sebaiknya berolahraga dilakukan selama satu jam. Sedangkan untuk bayi, tidak dibatasi harus berapa lama namun pastikan sistem motorik tubuhnya berkembang dengan baik.
Lalu kapan sebaiknya mengenalkan olahraga pada si kecil? Sedini mungkin! Namun pilihlah olahraga yang sesuai dengan kemampuan si kecil.
Adapun beberapa jenis olahraga yang cocok untuk balita, yaitu:
- Berlari
- Melempar bola dan lainnya
- Melompat
- Berenang
- Bermain cilkuba
- Senam bayi / Yoga untuk anak
- Sepeda
- Memasukkan bola ke dalam keranjang
Pilihlah jenis olahraga yang menyenangkan dan bukan seperti berolahraga. Misalnya, Mama dan Papa ingin mengajaknya berlari. Buatlah aktivitas berlari ini lebih menyenangkan, misalnya berlari untuk mengejar Mama dan Papa, atau membuat si kecil berlari mengejar kucing peliharaannya.
Masih penasaran dengan apa sih manfaat dari memperkenalkan olahraga pada balita? Ini dia ragam manfaat olahraga untuk balita.
- Mampu memaksimalkan keterampilan motorik balita
- Membantu tumbuh kembang balita
- Mencegah obestitas di masa yang akan datang
- Meningkatkan kemampuan motorik si kecil
- Keseimbangan tubuh si kecil akan lebih baik
Mempererat hubungan Mama, Papa dan Si Kecil
Mengajak si kecil untuk berolahraga juga bisa mempererat hubungan antara Mama, Papa dan si kecil. Mengajak berolahraga si kecil juga tidak hanya memotivasi anak untuk aktif dalam berolahraga, tetapi juga dapat mempengaruhi hampir segala aspek dalam kehidupannya.
Anak-anak menyukai aktivitas fisik, dan ketika orangtua mendukung kegiatan yang mereka sukai, maka anak-anak pun akan lebih gembira. Mama dan Papa dapat memotivasi anak untuk meraih hasil maksimal dalam kehidupannya, termasuk olahraga yang digelutinya.
Baca Juga : Golden Moment Si Kecil, Jangan Sampai Terlewat Meski Mama Berkarir!
Namun, usahakan tidak memaksa anak untuk terus menang dalam kegiatan olahraga yang diikutinya. Ajarkan anak-anak untuk bermain jujur dan menerima kekalahan serta tetap mendukungnya walaupun mereka kalah.
Banyak pelajaran yang dapat diambil dari aktivitas olahraga, di antaranya mengajarkan bagaimana untuk bekerjasama, disiplin, mengejar target, mengatasi kekecewaan dan kejujuran.
Mama dan papa dalam hal ini berperan untuk memberikan pengarahan pada anak untuk tetap tenang, berpikiran positif, dan menerima kenyataan dengan baik, apakah itu kekalahan atau kemenangan.
Baca Juga : Anak Sulit Konsentrasi? Itu Tandanya Kurang Olahraga!
Biarkan anak untuk memilih dan melakukan aktivitas olahraga yang digemarinya. Jika anak menyukai berenang, biarkan anak menggeluti aktivitas tersebut. Suatu hari jika anak ingin berhenti berenang lalu berpindah ke jenis olahraga lainnya, jangan menghalangi keinginannya.
Selalu memberikan dukungan serta kebebasan pada anak, asalkan kegiatan olahraga anak yang positif tersebut dapat membuat anak tumbuh lebih bahagia serta percaya diri sehingga menguntungkan untuk masa depannya.