Saat si kecil memulai MPASI, tentunya pe er Mama untuk membuat berbagai resep MPASI semakin bertambah. Banyak Mama yang berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan MPASI homemade dengan anggapan makanan ini lebih sehat. Tunggu dulu, Mams, ternyata MPASI instan juga belum tentu lebih jelek loh.
Hal ini banyak terkait dengan kandungan zat besi pada MPASI instan yang seringkali lebih baik dari kandungan MPASI homemade. Zat besi ini sangat bermanfaat untuk pembentukan dan perkembangan otak si kecil di 2 tahun pertama.
Mama Papa Harus Tahu
Zat besi yang ada di ASI sangat kecil dibanding kebutuhan si kecil. Untung saja pada usia si kecil 0 – 5 bulan masih ada cadangan zat besi selama kelahiran. Artinya, zat besi harus terpenuhi dari MPASI.
MPASI Homemade dan Instan, Lebih Sehat Mana?
Ketika si kecil mulai MPASI pasti Mampaps sudah menyiapkannya semuanya, mulai dari bahan makanannya, menu apa saja setiap harinya, sampai alat MPASI pun Mampaps siapkan. Tetapi sudah pahamkah Mampaps mengenai kebutuhan gizi yang harus si kecil penuhi setiap harinya?
Si kecil yang sudah masuk usia 6 bulan harus terpenuhi kebutuhan gizinya secara lengkap. MPASI yang baik harus mencukupi kebutuhan makronutrien (karbohidrat, protein, lemak), mikronutrient (vitamin A, D, E, K, C, dan B).
Baca Juga: Sumber Zat Besi Untuk Anak? Seberapa Penting Sih Memberikannya!
MPASI Homemade
Kelebihan MPASI homemade
Pada dasarnya, yang terbaik untuk si kecil adalah MPASI yang dibuat sendiri atau homemade.
- Kandungan gizi dalam bahan makanan bisa diketahui dengan baik, begitu juga dengan berbagai bahan dan bumbu yang digunakan.
- Lebih bertekstur, baik untuk pengenalan makanan
- Si kecil yang terbiasa dengan menu rumahan, akan memiliki peluang yang jauh lebih kecil untuk menjadi “picky eater” atau pilih-pilih makanan.
- Hemat biaya. MPASI homemade umumnya dibuat dari makanan sehari-hari yang dibeli dari pasar dengan harga lebih murah
Kekurangan MPASI homemade
WHO dan UNICEF dahulu juga lebih menekankan pemberian MPASI yang dibuat sendiri di rumah daripada makanan instan yang diproduksi massal. Namun setelah dilakukan banyak penelitian klinis, ternyata banyak bayi tidak memperoleh zat nutrient sesuai yang seharusnya didapatkan bayi.
- Sebagian besar MPASI homemade yang dibuat Mama di rumah, tidak memperhatikan keseimbangan kebutuhan gizi si kecil. MPASI homemade yang seringkali dibuat tanpa pengetahuan tentang kebutuhan gizi, mengandung terlalu banyak karbohidrat dan lemak.
- Bila proses pembuatan tidak benar, sebagian kandungan gizi dapat hilang dalam proses tersebut
- Memerlukan waktu lebih lama dan banyak tenaga untuk membuatnya
Oleh karena itu Mampaps, jika Mampaps lebih pro untuk membuat MPASI dengan buatan sendiri atau homemade sebaiknya ada banyak hal yang perlu dipelajari. Karena jika menu MPASI rumahan ini tidak dibuat dengan tepat, aman, dan higienis justru dapat mengakibatkan si kecil menjadi sakit, kurang gizi, bahkan keracunan.
Baca Juga: MPASI Sesuai Usia Si Kecil
MPASI Instan
Banyak Mampaps yang keliru tentang MPASI instan. MPASI instan dianggap tidak sehat karena kandungannya yang tidak organik, vitamin dan mineral yang bukan berasal dari bahan alami dan adanya pengawet yang akan berbahaya bagi kesehatan si kecil.
Tahukah Mama bahwa badan kesehatan memiliki peraturan sangat ketat terkait produksi makanan si kecil? WHO/UNICEF mengeluarkan Global Strategy for Infant and Young Child Feeding dan mengumumkan bahwa makanan tambahan yang diproses oleh industri makanan dapat digunakan sebagai pilihan para Mampaps dalam memberikan makanan tambahan yang mudah disiapkan, mencukupi kebutuhan nutrisi dan aman. Makanan ini pula sudah diperkaya dengan tambahan suplemen yang menjamin kecukupan mikronutrien si kecil.
Sehingga MPASI instan dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan dunia (WHO). Ketentuan ini meliputi standar keamanan, higienitas dan kandungan nutrisinya.
Pembuatan makanan diatur oleh The Codex Alimentarius Commission, yaitu lembaga yang dibuat oleh FAO dan WHO yang mengatur standar pembuatan makanan dan menjamin keamanan termasuk cara membuat, promosi dan transportasi dan dilindungi oleh pemerintah Internasional.
The Codex Alimentarius mengatur bahwa makanan bayi yang diproduksi massal tidak boleh menggunakan pengawet dan zat aditif yang berbahaya. Yang perlu Mampaps perhatikan saat membeli adalah tanggal kadaluarsa yang masih lama, kemasan masih tersegel, warna dan bentuk makanan tidak berubah atau menggumpal.
Oleh karena itu, untuk Mampaps yang sangat pro dengan MPASI homemade bisa mulai melirik ke MPASI instan. Meski harga cenderung lebih mahal, namun kandungan gizi si kecil bisa lebih terjaga serta lebih mudah dalam penyajiannya.
Mama tidak usah khawatir, dengan mengkonsumsi MPASI instan, si kecil tetap bisa anak cerdas. Bahkan berpeluang lebih sehat dengan terpenuhinya nutrisi mikro yang sering tidak terpenuhi dengan MPASI homemade.
Baca Juga: Tanya Jawab Seputar Pemberian MPASI
Hal yang Harus Diperhatikan
Berikut hal yang harus Mama perhatikan, baik itu untuk pembuatan MPASI homemade maupun MPASI instan.
MPASI Homemade | MPASI Instan |
Bahan baku dan kandungan gizi harus seimbang | Cek label makanan: – Tanggal kadaluwarsa – Kandungan gizi per takaran saji |
Cara pengolahan tanpa menghilangkan kandungan gizi dan higienitas | Cara mengemas dan isi tekstur dan warna harus diperhatikan bila kemasan bocor atau berubah warna dan bentuk |
Cara penyimpanan dan penyajian harus benar untuk menjaga kualitas kandungan dalam makanan | Cara penyajian perhatikan aturan pada kemasan |
Gimana Mampaps, pilih yang homemade atau instan? Apapun pilihan Mampaps yang pasti tetap melihat kecukupan gizi si kecil ya Mampaps.
Baca Juga:
- Wajib Tahu! Cara Menyimpan MPASI Beku di Rumah
- 10 Resep MPASI Roti Tawar Mudah dan Anti Gagal
- 10 Resep MPASI Olahan Telur
- Resep MPASI dari Buah
- Resep MPASI Tempe dan Tahu, Dijamin Si Kecil Suka!
- ASI Perah Untuk Campuran MPASI? Boleh Nih Dicoba!
- Wajib Baca! Sebelum Menerapkan Metode Baby Led Weaning Saat MPASI!