Saat memiliki buah hati, sudah pasti mama akan memperoleh banyak nasihat dan petuah dari orang tua, kerabat, dan sanak saudara mengenai beragam hal. Wajar, karena hal itu adalah satu bentuk kepedulian yang sangat besar akan tumbuh kembang si kecil kelak.
Tapi nasihat beragam itu muncul mulai dari yang bisa diterima dengan rasional, sampai pada mitos-mitos yang sebenarnya tak rasional, tapi tetap dilakukan dan berkembang di masyarakat.
Nah, berikut ini beberapa hal yang beredar di masyarakat sebagai sebuah mitos tentang tumbuh kembang si kecil, dan juga fakta yang sebenarnya terjadi.
Mainan Bisa Membuat Bayi Lebih Cerdas
Jadi mitosnya si kecil akan membutuhkan mainan yang canggih untuk menstimulasi otaknya dengan maksimal. Tapi pada faktanya tidak ada bukti bahwa mainan tertentu akan membuat si kecik lebih pintar. Karena seiring bayi belajar menjelajahi lingkungannya, lingkunganlah yang akan menstimulasi dan membantu perkembangan otaknya, jadi mainan yang canggih belum tentu diperlukan ya.
Meski demikian, memang benar bayi tampak memiliki preferensi visual untuk membedakan gambar hitam-putih, jadi Mampaps jangan terlalu berharap bahwa mainan canggih akan meningkatkan kecerdasan mereka.
Baca Juga : Beragam Trik Untuk Membantu Mengasah Kecerdasan Si Kecil
Mengabaikan Si Kecil yang Terlambat Bicara
Tentu saja Mampaps sering mendengar mengenai mitosnya jika si kecil terlambat bicara dan hal ini tidak perlu dikhawatirkan, karena anak-anak biasanya mampu mengatasi masalah ini seiring bertambahnya usia. Nah namun, pada faktanya mendapatkan bantuan dan berkonsultasi pada dokter lebih awal akan jauh lebih baik jika si kecil terlambat berbicara.
Karena Mampaps perlu mengenali perbedaan antara ucapan (kualitas suara), bahasa (isi komunikasi) dan terlambat berbicara secara serius. Intervensi dini dapat membantu menentukan apakah anak tersebut memiliki autisme atau masalah kognitif lainnya. Semua orang tua harus tahu bahwa anak-anak mereka memiliki hak untuk melakukan pemeriksaan sejak dini.
Baca Juga : Ternyata Minum dengan Sedotan Dapat Melatih Anak Berbicara Loh!
Anak Bungsu Akan Lebih Lambat Dalam Berbicara
Urutan kelahiran menurut mitos dapat membuat si kecil terlambat berbicara. Namun faktanya urutan kelahiran ini memang berpengaruh pada kemampuan ia berbicara dan bahasa, namun bukan menjadi penentu.
Intinya mitos tersebut memang harus membuat mampaps waspada terhadap penundaan bahasa, namun juga harus rasional bahwa itu hanya dampak kecil.
Membaca Terlalu Dekat Akan Merusak Mata Anak
Sudah menjadi mitos umum di masyarakat jika memegang buku terlalu dekat dengan mata akan merusak penglihatan anak lebih dini. Tapi faktanya hal ini tidak akan merusak visinya, meski bisa mengindikasikan rabun jauh.
Menurut penelitian, memegang buku dengan jarak yang dekat atau duduk didekat televisi tidak akan menyakiti penglihatan anak, tapi mungkin akan memberi kesan adanya masalah jika si anak berkeras membaca buku atau menonton TV terlalu dekat.
Ukuran Bayi Akan Menjadi Penentu Ukuran Tingginya Saat Dewasa
Saat bayi baru lahir tentu bayi akan diukur dahulu dan mitosnya jika bayi memiliki ukuran yang panjang saat lahir, maka itu akan menjadi prediktor tingginya saat ia dewasa. Tapi, pada faktanya panjang saat lahir tidak bisa menentukan itu, namun pengukuran selanjutnya saat bayi sudah beraktivitas mungkin bisa menjadi penentu.
Karena ada kecenderungan alami dan tinggi orang tua adalah prediktor yang jauh lebih baik dari hanya menebak-nebak di awal ya Mampaps.
Baca Juga : Beragam Trik Untuk Membantu Mengasah Kecerdasan Si Kecil
So, gimana Mampaps, apa masih mau percaya mitos? Apa mama masih bersikukuh membelikan si kecil mainan canggih demi kecerdasan dan kepandaian otak mereka? Atau mama masih mau mengabaikan saat si kecil terlihat mulai terlambat berbicara?
Tentu saja tidak kan Mampaps, karena sebagai orang tua kita wajib memberikan yang terbaik bagi tumbuh kembang si kecil. Tentunya semua dilakukan secara rasional dan sesuai fakta ya.