Merencanakan kehamilan merupakan salah satu obrolan penting yang harus dibicarakan oleh pasangan. Kedua belah pihak harus mencapai kesepakatan dalam hal jumlah anak, jarak usia antar anak, maupun usia maksimum istri untuk hamil.
Hal tersebut cukup penting dan berpengaruh pada aspek lain seperti finansial, kesehatan, tempat tinggal, dan sebagainya. Sebagian pasangan memilih untuk tidak terburu-buru dalam hal momongan. Mereka memilih untuk menikmati masa pacaran sambil fokus terhadap karir.
Baca juga: Hendak Melakukan Bayi Tabung? Penting Ketahui Ini Mampaps!
Biasanya, pasangan demikian adalah pasangan yang memiliki karir yang sedang cemerlang. Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan karirnya sehingga memutuskan untuk merencanakan kehamilan pertama ketika usia istri mencapai 30 tahun atau lebih.
Tidak hanya kehamilan pertama, biasanya wanita yang berusia 30 tahun mengalami kehamilan kedua. Melihat kondisi ini, bagaimana pertimbangan kondisi rumah tangga untuk merencanakan kehamilan di usia 30 tahun?
Kehamilan di Usia 30 Tahun
-
Stabilitas keuangan
Di usia 30 tahun, pasangan suami istri biasanya lebih bijak dalam perencanaan finansial. Karir yang sudah cukup matang membuat perencanaan finansial semakin terarah dan visioner. Sebagaimana kita ketahui bahwa bayi memiliki banyak kebutuhan dengan biaya yang cukup fantastis.
-
Stabilitas hubungan
Pada saat usia 30-an, hubungan yang terjalin antara pasangan suami istri sedang dalam masa stabil dan sehat. Kebanyakan pasangan lebih senang menikmati masa awal pernikahan dengan saling mengenal karakter satu sama lain. Saat sudah nyaman dan mengerti akan diri dan suaminya, biasanya Mams akan lebih tenang dan bahagia menambah anggota keluarga yang baru.
Baca juga: Wajib Dicoba Mams! 5 Posisi Seks Agar Cepat Hamil
-
Lebih berpengalaman
Usia 30-an menunjukan kematangan dari sisi wanita. Sebab, ia telah banyak melewati perjalanan hidup, bekerja, mengenal banyak orang sehingga memiliki banyak pengalaman. Biasanya, wanita yang hamil ketika di usia 30-an akan lebih bijaksana dan tenang menanti kehadiran Si Kecil.
-
Memiliki banyak support system
Di saat Mams mengalami kehamilan pertama di usia 30-an, biasanya rekan-rekan sudah memiliki anak balita. Tentunya mereka akan mejadi teman sharing yang menyenangkan dan berpengalaman. Melihat kebiasaan wanita yang lebih nyaman untuk sharing kepada teman dekat, hal ini akan membuat Mams dikelililngi support system yang seusia.
-
Terlihat dan merasa lebih muda
Sebagian besar Mams mengakui bahwa memiliki anak menjadikan mereka merasa lebih cepat tua. Disaat rekan-rekan sudah membawa 2 atau 3 orang anak, Mams akan terlihat lebih muda dengan 1 anak bayi yang masih di gendong.
Baca Juga: Pengaruh Umur pada Kesuburan Wanita
Kelebihan dan Kekurangan Hamil di usia 30 tahun
Kelebihan
- Ekonomi yang matang
- Kondisi emosional yang stabil
- Terasa awet muda
- Kemungkinan memiliki bayi kembar semakin tinggi. Seiring bertambahnya usia, peluang memiliki keturunan kembar juga semakin meningkat.
- Sudah memiliki quality time yang cukup dengan suami
Baca juga: Apakah Mama Cukup Sehat untuk Menjalani Kehamilan?
Kekurangan
- Peluang keguguran. Semakin bertambahnya usia, risiko keguguran dan masalah kesehatan lainnya semakin tinggi. Hal ini akan semakin parah jika Mams memiliki riwayat penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
- Perubahan fisik. Kehamilan di Usia 30 tahun ke atas biasanya membuat bentuk tubuh sulit untuk kembali ke bentuk awal sebelum hamil. Mams harus memikirkan ini secara matang. Namun, hal ini bisa diatasi dengan olahraga rutin dan berkonsultasi kepada pelatih (olahraga).
- Risiko kesehatan semakin tinggi. Kehamilan yang terjadi di usia 30 tahun keatas memiliki tinggi risiko akan adanya komplikasi. Masalah kesehatan yang terjadi dapat berupa kelahiran prematur, preeklampsia, diabetes gestasional, berat bayi lahir rendah, caesar, dan sebagainya. Oleh sebab itu, Mams disarankan untuk melakukan periksa secara rutin mengenai kondisi janin agar dapat mengetahui ada tidaknya komplikasi.
- Jarak usia yang cukup jauh dengan Si Kecil. Salah satu kekhawatiran untuk hamil di usia 30 tahun ke atas adalah jarak usia yang nantinya akan cukup jauh dengan anak. Terlebih lagi jika ini merupakan kehamilan pertama. Mams harus siap ketika di usia 50 tahun, Mams belum bisa menimang cucu.
- Risiko Down-syndrome semakin tinggi. Genetic screening sangat direkomendasikan untuk memberikan gambaran yang akurat tentang genetika bayi dan diagnosis. Mams bisa melakukan tes amniosentesis atau chorionic villus sampling (CVS)
Baca juga: Mencegah Anak Lahir dengan Down Syndrome!
Persiapan yang Perlu dilakukan Untuk Merencanaan Kehamilan di Usia 30 Tahun ke atas
- Melakukan Tes Kesehatan
- Tes kesuburan (Tes Hormon Stimulasi Folikel (FSH), Tes Vitamin D 25-Hidroksi, Tes Estradiol, Tes Anti-Mullerian Hormone (AMH))
- Tes Prenatal
- Rutin berolahraga hingga menjelang persalinan
Pada dasarnya, merencanakan kehamilan merupakan sepenuhnya hak pasangan suami istri. Namun, perlu adanya pertimbangan-pertimbangan untuk dapat merasakan kehamilan dan menjadi orang tua yang bahagia.