Saat hamil, banyak pantangan yang pasti Mams dengar tidak boleh dilakukan saat hamil, terutama pantangan dari orang tua. Banyak mitos seputar kehamilan yang membuat Mama khawatir karena takut menyebabkan masalah pada kandungan.
Katanya Mama jangan minum es karena membuat bayi besar. Atau Mama tidak boleh menjahit selama hamil karena membuat bibir anak sumbing. Namun apakah semua mitos tersebut benar?
Mama biasanya mengetahui mitos-mitos seputar kehamilan dari orangtua dan lingkungan. Mitos-mitos tersebut sering dipercaya, dianggap benar dan dilakukan. Banyak mitos seputar makanan, larangan, tindakan yang tidak boleh dan harus dilakukan, dan jenis kelamin si kecil yang berkembang dan dipercayai secara turun temurun.
Beberapa mitos haruslah dicermati, Mams. Karena tidak semuanya benar. Mama harus mengetahui fakta sebenarnya dibalik mitos seputar kehamilan yang beredar selama ini.
Untuk itu, disini akan dibahas beberapa mitos seputar kehamilan yang sering dianut dan dipercaya oleh beberapa Mams. Fakta dibalik mitos tersebut juga akan kita bahas disini Mama.
Baca Juga: Waspada! Kelainan Ini Sering Terjadi Saat Mama Hamil
Mitos vs Fakta! Bedakan Yuk Mams
Apa saja mitos-mitos yang berkembang selama ini, Mams? Pernahkah Mama mengetahui hal yang benar sebelumnya? Berikut beberapa mitos vs fakta yang akan mengubah persepsi selama ini:
Mitos Tidak Boleh Makan Banyak
Mitos: Mama harus makan banyak karena memakan untuk porsi dua orang, yaitu untuk Mams dan si kecil sekaligus. Namun, apakah hal ini benar?
Faktanya: Saat kehamilan, Mama memang cenderung lebih banyak makan daripada sebelumnya. Namun sebenarnya porsi Mama makan tidak perlu sekaligus makan dengan porsi dua orang. Yang harus diperhatikan adalah gizi makanan. Beberapa jenis makanan diperlukan saat kehamilan untuk perkembangan si kecil. Misalnya ikan sebagai makanan yang mengandung omega untuk perkembangan otak janin.
Kalori yang dibutuhkan biasanya hanya sebanyak 300 kalori per hari. Jadi, tidak perlu berlebihan atau kekurangan asupan makan, ya Mams.
Mitos Selama Hamil Harus Banyak Minum Air Kelapa
Mitos: Meminum air kelapa akan melancarkan proses persalinan dan membuat kulit si kecil putih. Namun, apakah hal tersebut benar?
Faktanya: Air kelapa tidak ada hubungan dengan proses persalinan yang lancar, Mams. Proses persalinan dipengaruhi oleh faktor ibu, faktor si kecil, dan faktor anatomi panggul. Sedangkan kulit si kecil dipengaruhi oleh genetik Mama dan Papa.
Namun air kelapa sangat baik diminum ibu hamil karena berfungsi untuk menghilangkan dehidrasi dan memiliki banyak kandungan mineral, Mams.
Mitos Bila Mama Ngidam Tidak Terpenuhi, Maka Si Kecil Ileran
Mitos: Beberapa Mama pasti sering ngidam saat awal-awal masa kehamilan. Ada Mama yang mengidam mangga asam atau tiba-tiba ingin makan-makanan tertentu. Apabila ngidam yang tidak terpenuhi maka si kecil akan ileran?
Faktanya: Ngidam merupakan proses yang dikaitkan dengan perubahan hormon saat kehamilan. Umumnya saat hamil, indera penciuman dan perasa Mama lebih sensitif. Keinginan memakan makanan tertentu biasanya didorong oleh kebutuhan nutrisi tubuh. Tidak ada hubungan antara ngidam dengan kondisi si kecil ileran ya, Mams.
Ngidam tidak selalu terjadi pada setiap Mama. Perasaan ngidam sendiri bisa dipicu karena faktor psikologis Mama saat hamil. Dengan dorongan psikologis bahwa ngidam ini diperuntukan untuk si kecil, Mama cenderung lebih tersugesti untuk memenuhi keinginan Mama akan hal tertentu.
Baca Juga: Ngidam Saat Hamil, Mitos atau Fakta Sih?
Mitos Tidak Boleh Mengkonsumsi Kopi Selama Hamil
Siapa yang tidak suka kopi? Beberapa Mama pasti suka mengkonsumsi kopi terutama saat kehamilan kopi bisa membuat Mama lebih segar.
Mitos: Kopi akan menyebabkan keguguran dan tidak boleh dikonsumsi selama hamil
Faktanya: American College of Obstetricians and Gynecologist menyarankan Mama masih bisa mengkonsumsi kopi. Kopi yang dikonsumsi tidak boleh lebih dari 200 mg kafein. Kopi mengandung kafein yang bersifat diuretic, yang bila tidak diimbangin asupan cairan yang cukup, dapat menyebabkan dehidrasi. Kafein juga dapat menstimulasi asam lambung sehingga dapat menyebabkan Mag.
Namun belum ditemukan bukti yang cukup bahwa kopi dapat menyebabkan keguguran.
Mitos Tidak Boleh Mengkonsumsi Nenas
Mitos: Mengkonsumsi nenas akan menyebabkan keguguran. Hal ini pasti yang sering Mama dengar mengenai konsumsi nenas.
Faktanya: Nenas mengandung bromelain yang dapat menyebabkan perdarahan abnormal, melunakkan leher rahim serta merangsang kontraksi. Konsumsi nenas tidaklah menyebabkan keguguran selama tidak berlebihan dalam mengkonsumsinya. Namun sebaiknya hindari memakan nenas di awal kehamilan.
Akan tetapi nenas mengandung vitamin c yang baik untuk kandungan. Memakan nenas dalam jumlah wajar saat usia kandungan cukup lahir akan sangat baik untuk membantu persalinan.
Mitos Mengkonsumsi Makanan Pedas bikin Bayi Botak
Siapa yang tidak suka makanan pedas. Bagi sebagian besar Mama pasti suka mengkonsumsi makanan pedas.
Mitos: Mams dilarang untuk mengkonsumsi makanan pedas selama hamil karena akan menyebabkan bayi botak. Apakah hal ini benar?
Faktanya: Kebotakan pada bayi disebabkan karena faktor keturunan/genetik. Tidak ada pengaruh antara kebotakan dengan makanan Mama selama kehamilan.
Namun pengaruh makanan pedas akan berdampak pada Mama, biasanya menyebabkan nyeri ulu hati atau diare. Makanan pedas boleh kok dikonsumsi selama tidak berlebihan. Jika Mama tidak mengalami hal tersebut, Mams tetap dapat mengkonsumsi makanan pedas, loh.
Baca Juga: Haruskah Mencukur Rambut Bayi Baru Lahir?
Mitos Tidak Boleh Mengkonsumsi Sushi
Sushi merupakan produk olahan makanan laut yang disantap dalam kondisi mentah.
Mitos: Mama tidak boleh mengkonsumsi sushi selama hamil. Apakah hal tersebut benar, Mams?
Faktanya: Ikan mentah maupun setengah matang pada sushi akan menyebabkan si kecil terinfeksi toksoplasmosis. Makanan laut yang terkandung dalam sushi biasanya juga mengandung lebih banyak merkuri yang berbahaya bagi pertumbuhan janin.
Mama masih bisa mengkonsumsi sushi selama dimasak sampai matang. Mams bisa meminta kepada pihak restoran agar menyajikan sushi dalam keadaan matang.
Mitos Minum Air Dingin Menyebabkan Bayi Besar
Mitos: Minum air dingin dipercaya dapat menyebabkan kehamilan besar, sulit lahir, dan kegemukan.
Faktanya: Air dingin jika dikonsumsi bersama makanan akan memperlambat proses penyerapan makanan di dalam saluran pencernaan, Mams. Terlebih apabila air dingin dikonsumsi bersama gula dan sirup akan menambah permasalahan, seperti diabetes, kegemukan, dan bayi besar. Jadi, bukan air dingin yang menyebabkan kegemukan melainkan tambahan gula dan sirup.
Mama tetap dapat mengkonsumsi air dingin, hanya dalam batas wajar dan tidak berlebihan.
Mitos Menggaruk Perut Menyebabkan Stretch Mark
Stretch mark sebagian besar terjadi pada Mama yang sedang hamil. Guratan-guratan halus di perut Mama ini kadang tidak menghilang sampai si kecil lahir.
Mitos: Jangan menggaruk perut saat hamil karena menyebabkan stretch mark.
Faktanya: Stretch mark terbentuk karena perubahan ukuran badan Mama secara drastis saat kehamilan. Dimana perubahan ini tidak dapat diimbangi secara cepat oleh pertumbuhan lapisan bawah kulit. Karena hal ini maka akan sering menimbulkan rasa gatal yang membuat Mama otomatis sering menggaruk perut.
Tidak benar menggaruk perut menyebabkan stretch mark ya, Mams. Justru karena stretch mark, Mama akan sering menggaruk perut karena gatal. Namun sebaiknya hindari menggaruk terlalu keras, karena akan menyebabkan lecet pada kulit Mama.
Stretch mark dapat dicegah dengan lotion atau krim yang mengandung alpha-hidroxy acid dan olahraga teratur sehingga mencegah terjadinya stretch mark di perut.
Baca Juga: Selulit Menyerang Setelah Melahirkan? Atasi dengan Ini Saja!
Mitos Berhubungan Intim Selama Hamil Akan Membuat Keguguran
Banyak Mama yang ragu bahkan tidak mau untuk berhubungan intim selama hamil. Selain karena saat kehamilan Mama cenderung lelah dan gairah seksual menurun, salah satunya karena takut berbahaya bagi kehamilan.
Mitos: Mama tidak boleh berhubungan intim sama sekali karena akan menyebabkan keguguran
Faktanya: Janin diperut Mama dilindungi selaput dan air ketuban sehingga aman untuk Mama berhubungan intim selama hamil. Namun ada kondisi tertentu dimana Mama mengalami masalah saat kehamilan seperti flek pendarahan, riwayat melahirkan prematur, yang dapat beresiko pada kehamilan. Saat trisemester pertama, kehamilan juga memerlukan perhatian ekstra. Goncangan atau benturan yang terjadi saat Mama melakukan hubungan intim, bisa berbahaya bagi bayi.
Namun berhubungan intimnya saat bayi sudah cukup lahir di trimester akhir kehamilan justru dapat membantu agar proses persalinan dapat dipercepat. Hal ini dikarenakan sperma mengandung hormon prostaglandin yang dapat menyebabkan kontraksi pada rahim.
Baca Juga: 7 Faktor Penyebab Kelahiran Bayi Prematur
Mitos Jenis Kelamin Ditentukan Oleh Perubahan Kulit Mams
Karena penasaran dengan jenis kelamin bayi, banyak Mams yang mengaitkan perubahan kulit dengan jenis kelamin si kecil.
Mitos: Apabila kulit mama lebih coklat saat hamil, leher dan warna puting menghitam, maka jenis kelamin si kecil laki-laki. Sedangkan jenis kelamin si kecil perempuan saat kulit Mama berwarna terang dan terlihat lebih cantik.
Faktanya : Kulit Mama akan berubah coklat karena pengaruh hormon kehamilan yang meningkat. Meningkatnya hormon progesteron dan MSH (Melanocyte Stimulating Hormon) yang berfungsi mengatur pigmentasi kulit menyebabkan kulit menghitam.
Jadi, kulit yang berubah tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin si kecil, Mams.
Mitos Si Kecil Lahir Dengan Bibir Sumbing Jika Mams Menjahit
Mitos: Cacat lahir, khususnya bibir sumbing sering dikatakan berhubungan dengan kegiatan menjahit yang Mams lakukan. Termasuk Papa dilarang memancing ikan karena luka kail pada mulut ikan akan menyerupai sumbing pada bibir si kecil nantinya.
Faktanya: Bibir Sumbing berkaitan dengan kelainan genetik, obat-obatan yang dikonsumsi tanpa resep dokter, dan efek radiasi. Jadi, tidak ada hubungannya antara bibir sumbing dengan hobi menjahit ya Mams.
Baca Juga: 11 hal yang Wajib Mama Ketahui saat Melahirkan Pertama Kali
Mitos Tidak Boleh Memelihara Kucing
Memelihara kucing merupakan hobi sebagian kalangan Mama. Kucing dan anjing merupakan hewan peliharaan populer karena keduanya senang dimanja dan bisa menjadi teman bermain yang menyenangkan.
Mitos: Memelihara kucing menyebabkan sulit hamil dan berbahaya bagi janin.
Faktanya: Mama masih bisa memelihara kucing selama tidak kontak dengan kotoran si kucing. Kotoran kucing biasanya membawa parasit toksoplasmosis, Mams. Apabila terkena, si kecil bisa mengalami kelainan pada otak dan mata, serta bisa lahir kurang bulan.
Jadi, usahakan agar Papa atau keluarga yang lain yang mengurus si kucing ya Mams. Terlebih mengenai membersihkan kotoran si kucing.
Mitos Mama Tidak Boleh Mandi Air Hangat Selama Hamil
Mitos: Mama tidak boleh mandi karena kotoran dari tubuh Mams akan masuk ke dalam kandungan dan mempengaruhi si kecil. Juga mandi air hangat berbahaya bagi bayi.
Faktanya: Si kecil terlindungi dengan selaput ketuban sehingga tidak mungkin kotoran dari tubuh Mama masuk dan mempengaruhi si kecil dalam kandungan. Mandi air hangat cukup aman dan baik untuk Mama karena membantu relaksasi otot.
Namun Mama sebaiknya menghindari berendam dalam bak air panas/sauna, atau mandi dengan air dengan suhu terlalu panas. Suhu panas dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah ibu. Kondisi hipotensi/tekanan darah rendah pada Mama bisa berbahaya bagi janin karena berkurangnya aliran darah bagi janin.
Mitos Mama Tidak Boleh Naik Pesawat
Mitosnya: Mama dan kandungan akan mengalami risiko terkena radiasi dari mesin pemindai dan ketinggian. Apakah hal ini benar, Mams?
Faktanya: Radiasi mesin pemindai dan berada di ketinggian berada dalam jumlah yang rendah sehingga keadaan ini tidak ada hubungannya dengan risiko kandungan Mams akan terkena radiasi.
Namun apabila Mama memiliki kondisi tertentu seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, Mama sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Saat teraman untuk melakukan perjalanan menggunakan pesawat adalah setelah masuk trisemester kedua. Meski tidak berkaitan naik pesawat dengan kehamilan, pada trisemester pertama, resiko Mama mengalami keguguran cukup tinggi. Apabila terjadi masalah dengan kehamilan, saat Mama naik pesawat, masalah ini tidak bisa ditindak lanjuti secara maksimal.
Baca Juga: Posisi Tidur yang Aman untuk Ibu Hamil
Mitos Mama Tidak Boleh Menyetir
Mitos: Mama dilarang menyetir saat hamil. Menyetir akan mengganggu kehamilan Mams dan si kecil. Apakah hal ini benar?
Faktanya: Menyetir tidak akan mengganggu kehamilan Mama selama kehamilan dalam kategori sehat dan tidak berisiko tinggi.
Apabila Mams sedang mengalami morning sickness, kehamilan trimester ketiga, dan dalam perjalanan jauh, hendaknya Mama didampingi oleh Papa ya. Apalagi saat kondisi Mama hamil besar, sabuk pengaman akan membuat Mama merasa tidak nyaman. Selain itu, jarak antara setir dan perut Mama akan beresiko pada tubrukan bila Mama melakukan pengereman mendadak.
Masih banyak lagi mitos-mitos seputar kehamilan yang berkembang di masyarakat. Yang terpenting adalah Mama harus pintar-pintar dan bijaksana mengetahui mitos tersebut benar atau tidak. Konsultasikan selalu kehamilan Mams dengan dokter umum dan dokter spesialis kandungan terdekat ya.
Baca Juga: Ayo Cari Tahu! Pemeriksaan Kehamilan Penting Bagi Mama