Kedisiplinan pada anak memang harus dilatih sejak dini, namun menghukum anak dianggap sebagai cara yang tepat agar anak bisa disiplin! Hmmm… Benar nggak ya Mams?
Mams harus tahu nih, ternyata menghukum anak bukan cara yang efektif untuk membuat mereka menjadi disiplin. Menurut pakar psikologi, menghukum justru akan membuat anak mengulangi kesalahannya kembali loh! Lalu, bagaimana sih cara yang tepat agar anak bisa disiplin?
Perbedaan Menghukum Anak dengan Mendisiplinkan Anak
Sangat jelas, menghukum dan mendisiplinkan anak adalah tindakan yang sangat berbeda. Menghukum anak merupakan salah satu tindakan yang akan membuat anak merasa bersalah atas apa yang telah ia lakukan, namun menghukum bukan berarti membuat anak bisa menjadi jera ya! Anak bisa saja mengulangi kesalahan yang sama suatu hari nanti, dan tentunya Mama akan kembali menghukumnya. Selain itu, menghukum anak juga menandakan bahwa Mama tidak setuju dengan apa yang dilakukan anak.
Baca Juga: Menjaga Psikologi Anak Agar Tak Mudah Memarahinya!
Beda halnya dengan mendisiplinkan anak, yang merupakan suatu tindakan untuk mengajarkan anak agar bisa bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan. Disiplin lebih mengarahkan anak pada suatu akibat atas apa yang telah ia lakukan, dengan menjelaskan efek dari perbuatan anak tentu ia akan paham dan tidak akan mengulanginya kembali karena sadar jika ia melakukannya kembali maka akan ada akibat yang ia terima.
Dengan mengajarkan disiplin pada anak, ia akan belajar bertanggung jawab, dapat mengendalikan dirinya sendiri serta patuh dengan apa yang telah Mampaps ajarkan.Bukan hanya itu, mengajarkan disiplin pada anak berarti Mama sudah membentuk karakter mereka sejak kecil.
Sikap Menghukum Anak dan Mendisiplinkan Anak
Menghukum anak dan mendisiplinkan mereka adalah dua cara yang berbeda nih Mams, ada beberapa tindakan yang mungkin akan dilakukan jika Mams menghukum anak seperti:
- Memberikan hukuman fisik seperti; memukul, mencubit, menjewer kuping anak dan beberapa tindakan lain yang menyakiti tubuh anak.
- Memberikan hukuman non fisik seperti; menghina anak, berkata-kata kasar, mempermalukan anak di depan banyak orang dan lainnya.
- Membandingkan anak dengan anak-anak lainnya.
Berbeda dengan mendisiplinkan anak, Adapun Tindakan yang biasa dilakukan seperti:
- Membantu anak untuk sadar dan paham dengan kesalahan yang ia lakukan.
- Menyadari anak agar ia mengakui kesalahan yang telah ia lakukan.
- Mengajarkan anak untuk meminta maaf dari kesalahan yang telah ia lakukan.
- Memberi pemahaman kepada anak atas kesalahan yang telah ia lakukan dan efek apa yang akan ia terima jika melakukannya kembali.
- Mengajarkan anak tentang mana yang benar dan mana yang salah.
- Menerapkan konsekuensi atau kesepakatan saat anak melakukan kesalahan.
Dari kedua tindakan antara menghukum anak dan mendisiplinkan anak sangat jelas berbeda ya Mams, ayo mana yang lebih enak untuk Mams lakukan agar anak disiplin? Tetap tujuan mendisiplinkan anak adalah mengajarkan anak sadar dan paham atas apa yang mereka lakukan tanpa harus melakukan hukuman yang membuat mereka merasa bersalah dan menyesal atau bahkan terkena hukuman fisik.
Baca Juga: 7 Sikap Orang Tua yang Bisa Membunuh Karakter Anak
Dampak Salah dalam Bertindak pada Anak
Mendidik anak menjadi disiplin memang menjadi tanggung jawab bagi setiap orang tua, namun jika kita salah dalam mendidik mereka tentu akan memiliki dampak yang buruk untuk tumbuh kembang anak loh Mams! Seperti menghukum anak secara berlebihan hanya membuat mereka merasa bersalah tanpa tahu solusi apa yang mereka dapatkan atas perbuatannya.
Berikut beberapa dampak jika kita salah dalam mendidik anak:
Hukuman Tdak Ssuai dengan Kesalahan Anak
Saat anak melakukan kesalahan, menghukum anak adalah cara utama yang paling sering dilakukan para orang tua. Terkadang jenis hukuman yang diberikan pada anak lebih berat dari kesalahan yang mereka lakukan, seperti memukul anak atau mengungkit-ungkit kembali kesalahannya. Mams, hal ini bisa berdampak pada psikologis anak loh! Ia akan merasa terus dihantui rasa bersalah jika kesalahannya diungkit kembali.
Tidak Mendengarkan Penjelasan Anak
Banyak orang tua langsung menghukum anak jika apa yang mereka lakukan tidak disetujui tanpa mendengarkan penjelasan anak terlebih dahulu. Nah, jika hal ini terjadi dampak yang bisa diterima anak adalah kurangnya rasa percaya diri anak untuk melakukan sesuatu. Ada baiknya dengarkan penjelasan mereka terlebih dahulu sebelum bertindak ya Mams.
Baca Juga: Kalimat yang Disukai Anak, Ucapkan Yuk Ma Agar Si Kecil Bahagia
Mendisiplinkan Anak di Depan Orang
Apa yang pertama kali Mama lakukan saat anak merebut mainan temannya? Langsung memarahinya di depan orang banyak atau membawanya untuk menjauh dari banyak orang terlebih dahulu?
Kebanyakan dari orang tua akan memarahi anak di depan orang, semoga hal ini bukan termasuk Mama ya? Karena, hal ini akan berdampak serius pada kepercayaan diri anak. Mereka akan akan merasa depresi karena malu telah dimarahi di depan orang.
Mengabaikan Peraturan
Jika Mama telah melakukan kesepakatan untuk menaati aturan maka jangan pernah mengabaikannya ya, karena sekalinya Mama melanggar aturan yang telah dibuat bersama anak tentu suatu saat ia akan ikut melanggarnya. Aturan memang dibutuhkan agar anak bisa disiplin dan patuh dimanapun mereka berada nanti.
Sudah tahukan Mams perbedaan dari tindakan menghukum anak dan mendisiplinkan anak? Yuk, lakukan yang terbaik agar anak bisa patuh, taan dan disiplin dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Semoga bermanfaat.