Saat Si Kecil mulai besar, ia kok makin sulit diatur ya? Apakah Mampaps merasakannya? Biasanya anak mulai sulit diatur saat ia berusia 2 tahun. Pada usia ini, anak sudah bisa merasakan emosi namun seringkali tidak bisa mengkomunikasikan keinginnya dengan baik sehingga terasa lebih sulit diatur. Saat berbicara dengan perlahan-lahan sudah tidak mempan, ada dua pilihan yang Mampaps lakukan agar anak lebih menurut. Pertama, mendidik anak dengan hadiah. Kedua, memberikan hukuman.
Mendidik Anak dengan Hadiah
Banyak Mama Papa yang memilih melakukan opsi pertama, yaitu mendidik anak dengan hadiah. Dengan memberikan hadiah tentu saja selain membuat si kecil bahagia dan menghindari konflik dengan si Kecil ya. Namun apakah mendidik anak dengan hadiah itu selalu berdampak baik? Bagaimana bila Si Kecil jadi hanya mau menurut apabila dapat iming-iming? Yuk Mampaps simak tipsnya!
Baca Juga: Mendidik Anak Disiplin Sejak Kecil? Ini 7 Cara yang Harus Dilakukan!
Manfaat Memberikan Hadiah
Memberikan hadiah pada si Kecil banyak manfaatnya lho, Mampaps. Tidak hanya membuat si Kecil senang, ia juga akan termovitasi untuk berbuat lebih baik lagi. Namun hadiah disini tidaklah harus selalu mahal atau berupa barang. Ciuman, pujian, pelukan atau ekstra waktu untuk menonton acara tv kesukaannya juga bisa menjadi hadiah buat Si Kecil.
Apa saja yang kira-kira manfaat mendidik anak dengan hadiah ini?
Dapat Memotivasi Si Kecil
Hadiah biasanya diberikan tentu saja setelah Mampaps puas atas sesuatu yang dikerjakan oleh si kecil. Hadiah bisa dijadikan alat untuk memotivasi anak agar mencapai sebuah tujuan yang baik, dan bisa mengubah perilaku kearah yang lebih positif. Tidak hanya itu, ternyata memberikan hadiah juga bermanfaat bagi sisi psikologis anak maupun orang tua. Berikan hadiah segera setelah ia melakukan tindakan baik agar si Kecil langsung merasakan efeknya.
Hadiah Bantu Perkembangan Kehidupan Sosial Anak
Mendidik anak dengan hadiah bukan hanya membuatnya senang tapi juga meningkatkan ikatan emosional antara anak dengan orang tua. Pada kenyataannya bahwa dengan memberi dan menerima sesuatu dalam hubungan antar manusia adalah konsep dasar yang harus ditanamkan sejak dini pada anak. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang murah hati dalam kehidupan sosialnya kelak dan akan membantunya meningkatkan kepekaan dan kemampuan dalam bersosialisasi.
Selalu jelaskan pada anak alasan Mama Papa memberikan hadiah kepadanya. Sehingga ia mengerti alasan dibalik perbuatan baik yang perlu dia lakukan dan tidak hanya karena ingin hadiahnya.
Hadiah Merupakan Bentuk Penghargaan pada Anak
Dengan memberikannya hadiah, anak merasa apa yang dia lakukan itu baik dan merasa dihargai. Tunjukkan Mama Papa bangga atas hal baik yang ia lakukan, pasti ia akan senang. Karena pada dasarnya, anak memiliki keinginan untuk membuat Mama Papa nya senang.
Baca Juga: 15 Rahasia Agar Anak Mau Merapikan Mainan
Waspada Efek Lain Dari Pemberian Hadiah!
Si Kecil Akan Ketergantungan Pada Hadiah dan Melakukan Sesuatu Hanya Demi Hadiah
Nah, ini yang paling sering ditakuti banyak orang tua. Dampak dari mendidik anak dengan hadiah tanpa pembatasan, terkadang anak menjadi ketergantungan dengan hadiah. Dia hanya akan melakukan apa yang Mampaps mau dengan tujuan hadiah itu. Sehingga dia akan terbatasi dalam berperilaku positif.
Seringkali ini terjadi pada Mama Papa yang memberikan hadiah berupa barang. Merasakan mudahnya anak menuruti Mama Papa bila diberikan hadiah, seringkali membuat Mama dan Papa kebablasan memanjakan mereka. Maka dari itu Mampaps harus berhati-hati dalam memberikan hadiah kepada anak.
Baca Juga: 7 Kesalahan Mendidik Anak Laki-Laki yang Sering Tidak Disadari
Bagaimana Agar Pemberian Hadiah Ini Tetap Memberikan Manfaat Positif?
Jangan Terlalu Sering Memberikan Hadiah
Salah satu tips mendidik anak dengan hadiah adalah jangan terlalu sering atau terlalu mudah memberikan hadiah. Jadi sebaiknya berikan hadiah jika dia berhasil melakukan hal baik yang menjadi tujuan itu setelah berkali-kali. Misalkan berikan hadiah jika ia sudah bisa bangun pagi sendiri selama 10 hari. Selain membuat ia berusaha konsisten, hal ini juga akan membentuk sebuah kebiasaan dari tujuan baik tersebut.
Batasi Hadiah Berupa Materi
Jangan terlalu sering memberikan hadiah berbentuk materi. Sebuah pelukan, pujian, ciuman atau tos bisa Mampaps berikan loh untuk si kecil. Dengan memberikan hadiah seperti itu tentu saja akan meningkatkan hubungan antara Mampaps dengan anak. Semakin erat maka akan semakin bahagia.
Kreatif dalam Pemberian Hadiah
Memberikan hadiah yang itu-itu saja bisa membuat si Kecil bosan dan tidak tertarik lagi untuk mengejarnya. Mama Papa harus jeli melihat minat atau kesukaan si Kecil. Bila si Kecil sedang senang naik sepeda, Mama Papa bisa memberikan hadiah dengan memberikan waktu ekstra bermain sepeda. Bila Mampaps termasuk orang tua yang sibuk bekerja, meluangkan waktu untuk menemaninya bermain sepeda di sore hari bisa menjadi hadiah buatnya.
Gunakan Sistem Reward dan Punishment
Agar seimbang dalam menerapkan disiplin, selain pemberian hadiah, Mampaps juga menerapkan sistem hukuman/punishment. Apabila si Kecil tidak mau melakukan hal yang seharusnya dia lakukan, Mampaps akan memberikannya hukuman. Namun perlu diingat, gunakan hukuman yang berkaitan dengan perbuatannya. Misalnya karena dia tidak mau berhenti nonton tv, Mampaps mengurangi waktu ia bermain gadget. Sehingga ia akan memahami konsep ‘konsekuensi’ atau sebab akibat dari perbuatannya.
Jangan Berikan Hadiah untuk Menghentikan Perbuatan Buruknya
Berikan hadiah sebagai penghargaan dari perbuatan baik yang dilakukan si Kecil ya Mams. Jangan berikan hadiah agar dia berhenti melakukan perbuatan buruk yang sedang dilakukannya. Misalnya dia merengek karena tidak mau disuruh berhenti menonton tv. Jangan hentikan rengekannya dengan iming-iming hadiah seperti membelikannya eskrim. Ini akan membuat ia mengulangi perbuatan jeleknya agar diberikan hadiah.
Baca Juga: Mendidik Anak Disiplin, Haruskah Anak Tidur Siang?
Mendidik anak dengan hadiah memang bisa menjadi salah satu cara baik agar anak berperilaku baik. Tetapi jangan terlalu memanjakannya atau memberikan hadiah tanpa suatu didikan moral dan kedisiplinan. Karena keluarga adalah tempat pertama bagi anak untuk berkembang baik itu secara psikologis ataupun intelektualnya ya Mampaps.
Sangat informatif,, terima kasih !1