Menjelang kelahiran, pasti Mampaps sibuk mempersiapkan kehadiran Si Kecil, tidak ketinggalan juga membeli semua perlengkapannya. Terutama jika anak yang dinanti adalah anak pertama, pakaian, tempat tidur, gendongan bayi, dll biasanya serba baru ya, Mams.
Biasanya, dasar pertimbangan Mama membeli perlengkapan adalah karena lucu dan motifnya bagus. Namun sering terlupakan faktor penting dalam membeli perlengkapan, yaitu kenyamanan serta keamanan si Kecil saat digunakan.
Misalnya saat membeli gendongan bayi, banyak Mama yang membeli karena sedang tren, motifnya lucu dan stylish. Padahal gendongan merupakan senjata wajib bagi para orang tua yang dipakai setiap hari. Dengan memakai gendongan, diharapkan mama maupun papa lebih nyaman dan tidak mudah pegal saat mengayun menggendong Si Kecil.
Namun sayangnya tidak semua gendongan bayi maupun cara menggendongnya baik bagi tumbuh kembang Si Kecil. Bahkan jika tidak diperhatikan dengan benar, ada gendongan maupun teknik menggendong yang menghambat pertumbuhan tulang Si Kecil.
Baca juga: Daftar Perlengkapan Bayi Baru Lahir Terbaru 2020!
Oleh sebab itu, gendongan bayi dan teknik menggendong merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh para orang tua. Tahukah Mama kesalahan-kesalahan yang sering digunakan saat memilih gendongan bayi? Yuk simak penjelasannya
4 Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Memilih Gendongan Bayi
1. Membeli Karena Warna dan Corak Menarik
Nah, penting banget nih bagi orang tua baru untuk mengerem keinginan untuk membeli barang hanya karena sekedar lucu. Banyak yang lebih penting dari itu loh, Mams. Mulai sekarang, biasakanlah untuk melihat fungsinya terlebih dahulu sebelum mempertimbangan warna dan corak ya.
Baca juga: Bahayanya Penggunaan Baby Walker untuk Anak
2. Membeli yang Biasa dipakai Kebanyakan Orang
Tanpa mencari tahu lebih lanjut, Mama bisanya akan membeli gendongan bayi seperti yang sering dipakai kebanyakan orang. Padahal, belum tentu gendongan yang mereka pakai adalah yang dianjurkan oleh dokter atau ahli medis. Jadi, sebelum membeli sesuatu (termasuk gendongan), sebaiknya dipelajari dulu dari segi medisnya juga ya, Mams.
Jika Mama hidup di keluarga dengan pemikiran “kolot”, biasanya Mama akan diajarkan penggunaan menggendong dengan kain atau jarik (dalam bahasa jawa). Gendongan kain atau jarik adalah gendongan bayi pada umumnya, yang sebenarnya tidak support M-Shape.
Baca juga: Waspada! Penggunaan Bedak Bayi Berbahaya Untuk Si Kecil
3. Tidak Memperhatikan Posisi Tulang Si Kecil
Melanjutkan poin nomor 2 bahwa sebenarnya gendongan jarik tidak mensupport M-Shape, lalu bolehkah menggendong bayi yang baru lahir dengan posisi M-Shape? Boleh. Justru itulah posisi menggendong yang benar. Asalkan posisi Si Kecil benar dan tepat M-Shape.
Sudahkah Mama paham posisi M-Shape? Posisi M-Shape merupakan posisi dimana paha bayi membuka lalu ditopang dengan body shape panel dari gendongan sehingga lutut akan menjadi lebih tinggi. M-shape yang benar dan tepat membuat kaki anak tidak menggantung. Jika menggantung, tulang belakang akan dipaksa tegak dan hal ini tidak baik bagi tulang Si Kecil.
Mama Papa Harus Tahu
Apa kerugian menggendong bayi baru lahir dengan gendongan jarik? Bayi yang baru lahir memiliki tulang belakang berbentuk lengkungan seperti huruf C (kyphosis). Oleh sebab itu, Si Kecil masih belum kuat untuk menopang tulang belakang. Fase kyphosis akan tegak sempurna secara bertahap hingga usia 12 bulan.Baca Juga: M-Shape cara menggendong yang aman
4. Tergiur dengan Harga Murah
Meskipun seorang ibu memiliki “jiwa menghemat” yang sangat tinggi, namun ternyata harga murah tidak selalu baik, lho. Barang yang biasa dibandrol dengan harga yang cukup tinggi lalu bisa didapat dengan sangat murah bahkan kurang dari 50% harga asli (bukan diskon) biasanya barang tersebut KW atau tiruan.
Nah, apa ruginya membeli barang KW? Dari sisi kualitas tentunya beda jauh ya Mams. Dari segi kesehatan, barang KW biasanya tidak mementingkan posisi ergonomis dari sebuah gendongan bayi. Sehingga yang terjadi biasanya Si Kecil tidak mendapatkan manfaat dari penggunaan gendongan bayi yang digunakannya.
Baca juga: Waspada! Co Sleeping Dapat Menyebabkan Kematian Pada Bayi
Solusi terhadap Kesalahan-Kesalahan Menggendong
1. Terlanjur Salah Membeli Gendongan
Gendongan bayi yang dibeli ternyata tidak M-Support? Atau pernah diberi kado gendongan namun tidak M-Support? Eits, ada solusinya lho Mams, ketika menggunakan gendongan tersebut, mama dapat menambahan jarik sebagai wrap untuk menopang kaki Si Kecil agar tidak menggantung. Agar lebih jelas, yuk lihat gambar di atas.
Baca juga: Posisi Tidur yang Aman untuk Bayi
2. Menggendong Pakai Kain tapi tetap M-Shape
Tetap dipaksa orang tua untuk menggendong dengan menggunakan kain? Siapa takut! Tapi dengan teknik yang benar ya, Mams. Sekarang ini banyak juga lho yang menjual baby wrap. Mama bisa pilih yang instan agar memudahkan dalam penggunaannya.
Baca Juga: 5 Review Gendongan Bayi Terbaik Indonesia 2019! Lengkap dengan Harganya
3. Kebiasaan Menggendong yang Salah (Anak Menghadap Depan)
Masih cukup banyak para orang tua yang menggendong anaknya dengan cara yang salah, salah satunya adalah posisi anak yang menghadap ke depan dan kaki menggantung. Hal seperti ini biasanya disebabkan kurangnya pengetahuan di kalangan masyarakat. Nah solusinya mudah, beri tahu rekan atau siapapun yang salah dalam hal ini ya. Informasi Mama akan sangat berguna bagi anak mereka.
Baca juga: Yuk Pilih Gendongan Bayi yang Pas buat Mama!
Itulah 4 kesalahan yang paling sering dilakukan saat memilih gendongan bayi. Gendonglah Si Kecil dengan sepenuh hati, karena tanpa Mama sadari masa balitanya sangatlah singkat. Menggendong dan mendekap Si Kecil dapat menguatkan bonding antar-keduanya. Semangat menyayangi Si Kecil!