Hai Mams, apakah di rumah masih mempunyai si kecil yang masih menyusu? Apakah ada kesulitan selama Mama menyusui?
Proses menyusu pada si kecil dan menyusui pada Mama adalah suatu proses pembelajaran. Seperti halnya merangkak dan berjalan.
Proses menyusui dilakukan paling tidak setiap dua jam sekali dan dilakukan selama 15-30 menit untuk setiap periode karena hal ini sangat memengaruhi keberhasilan menyusui selanjutnya.
Tahukah Mampaps bahwa kegagalan dalam proses menyusui sering disebabkan karena timbulnya beberapa masalah, baik masalah pada Mama maupun pada si kecil.
Pada sebagian Mama yang tidak paham masalah ini, kegagalan menyusui sering dianggap problem pada si kecil saja.
Baca Juga : AWAS! Berpuasa Saat Menyusui Bisa Membuat ASI Berkurang!
Yuk Mampaps kali ini kita akan membahas dan mengupas tuntas masalah-masalah apa saja yang sering muncul saat proses menyusui antara Mams dan si kecil.
1. Masalah pada Mama Saat Menyusui
Tidak selamanya masalah dalam menyusui itu berasal dari si kecil loh Mams. Ternyata masalah berasal dari Mama juga harus diperhatikan.
Permasalahannya timbul dimulai sejak sebelum persalinan (periode antenatal), pada masa pasca persalinan dini, dan pasca masa persalinan lanjut.
Yuk kita lihat apa saja masalah yang bisa berasal dari Mama.
A. Kurang / Salah Informasi
Banyak Mama yang merasa bahwa susu formula sama baiknya atau malah lebih baik dari ASI sehingga cepat menambah susu formula bila merasa bahwa ASI kurang.
Sebagai contoh, Mama yang beranggapan ketika minggu-minggu awal buang air besar si kecil encer dan sering, Mama langsung menghentikan menyusui padahal sifat defekasi yang mendapat kolostrum memang demikian.
Ada juga ASI yang belum keluar pada hari pertama sehingga Mama langsung beranggapan si kecil dianggap perlu diberikan minuman lain.
Padahal si kecil yang baru lahir yang cukup bulan dan sehat mempunyai persediaan kalori dan cairan yang dapat mempertahankannya.
Dan masih banyak contoh-contoh lain yang Mama kurang informasi.
Oleh karena itu penting halnya Mama mengetahui informasi-informasi seputar ASI dan menyusui mulai dari cara pemberian yang tepat, keuntungan, kerugian, sampai pemberian makanan lainnya.
B. Puting Susu Datar / Terbenam
Puting seperti ini sebenarnya tidak selalu menjadi masalah. Mama masih dapat menyusui si kecil. Yang paling efisien untuk memperbaiki keadaan ini adalah isapan langsung bayi yang kuat.
Maka sebaiknya tidak dilakukan apa-apa. Tetapi apabila puting benar-benar tidak bisa muncul, dapat “ditarik” dengan pompa puting susu (nipple puller) atau yang paling sederhana dengan sedotan spuit yang dipakai terbalik. Opsi lain adalah menggunakan penyambung putih (nipple shield) untuk mempermudah bayi menghisap dari puting yang datar.
Umumnya puting datar ini akan terbentuk dengan sendirinya seiring dengan seringnya dihisap bayi. Yang penting adalah posisi pelekatan mulut bayi yang benar pada areola (lingkaran hitam sekitar puting), karena disini lah air susu keluar.
C. Nyeri saat Menyusui (Puting Susu Lecet)
Pada keadaan ini seringkali Mama menghentikan menyusui karena putingnya sakit. Pada keadaan puting susu lecet, yang kadang kala retak-retak atau luka, Mama dapat terus memberikan ASInya.
Olesi puting susu dengan ASI akhir (hind milk), jangan sekali-sekali memberikan obat lain, seperti krim, salep, dan lain-lain tanpa resep dokter. Bila memang sangat diperlukan salep/krim untuk mengobati puting lecet, berikan jeda dari waktu menyusui lalu cuci/bersihkan puting terlebih dahulu sebelum menyusui.
Puting susu yang sakit dapat diistirahatkan untuk sementara waktu kurang lebih 1×24 jam dan biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu sekitar 2×24 jam.
D. Payudara Bengkak
Mama harus dapat membedakan antara payudara penuh, karena berisi ASI, dengan payudara bengkak.
Pada payudara penuh akan terasa berat pada payudara, panas dan keras. Umumnya bila sudah terlalu penuh, ASI akan keluar dengan sendirinya dan tidak ada demam. ASI penuh ini biasanya tidak sakit berkepanjangan, dan akan kempes setelah Mama menyusui bayi atau memompa ASI. Sebaiknya bila Mama akan berada jauh dari bayi dalam waktu cukup lama, selalu siapkan pompa ASI agar Mama bisa mengosongkan payudara.
Pada payudara bengkak / masitis, payudara udem (membesar), sakit, puting kencang, kulit mengkilap walau tidak merah, dan bila diperiksa/isap ASI tidak keluar dan biasanya disertai demam setelah 24 jam.
Hal ini terjadi karena produksi ASI meningkat, terlambat menyusukan dini, perlekatan kurang baik, atau mungkin kurang seringnya ASI dikeluarkan.
Untuk mengurangi bengkak Mama dapat melakukan kompres dan pijat ringan payudara yang bengkak, serta tetap stimulasi payudara dan puting. Yang terbaik adalah sebisa mungkin menyusui bayi. Apabila bengkak tidak berkurang, sebaiknya segera konsultasikan pada ahli laktasi. Biasanya untuk Rumah Sakit Ibu dan Anak memiliki konsultasi laktasi yang siap membantu Mama.
E. Mama yang Bekerja
Alasan pekerjaan seringkali menjadi alasan Mama menghentikan menyusui untuk si kecil.
Sebenarnya ada beberapa cara agar si kecil tetap dapat menyusu seperti :
- Susui si kecil sebelum Mama berangkat bekerja
- ASI dapat dipompa untuk persediaan di rumah
- Pompa payudara di tempat kerja setiap 3 – 4 jam sekali, kemudian ASI dapat disimpan dilemari pendingin dan dapat diberikan kepada si kecil ketika Mama pulang kerja.
- Banyak minum air putih agar ASI Mama tetap berlimpah meski Mama bekerja
Umumnya saat bekerja produksi ASI Mama menyusui karena tidak rutinnya Mama memompa ASI ketika jauh dari si kecil. Meski Mama sibuk bekerja, tetap semangat memompa ya, Mams!
2. Masalah pada Si Kecil
A. Si Kecil Enggan Menyusui
Bila si kecil tiba-tiba enggan atau menolak menyusui, Mama harus cari tahu penyebabnya.
Apakah si kecil menolak dengan rewel akibat si kecil sedang sakit, si kecil kurang nyaman saat menyusu, si kecil bingung puting, atau akibat perubahan rutinitas akibat Mama bekerja. Jangan lupa juga mengecek mulut bagian dalam si kecil, apakah ada luka atau penyebab yang menyebabkan si kecil tidak mau menyusu.
Mama cepat cari tahu penyebabnya dan segera atasi. Yang terpenting ketika si kecil enggan menyusu Mama disarankan agar tetap mengosongkan payudara secara teratur untuk menjaga produksi ASI tetap lancar dan mencegah Mams terkena sumbat ASI.
B. Si Kecil Bingung Puting
Hal ini biasanya terjadi pada si kecil yang sudah mendapatkan susu formula/ASIP menggunakan dot atau diberikan empeng. Sehingga saat si kecil menyusu ASI, reflek menyusu si kecil terpola seperti menyusui menggunakan dot atau empeng. Mekanisme perlekatan mulut si kecil berbeda antara perlekatan dengan payudara yang benar dengan perlekatan dengan dot atau empeng.
Untuk menghindarinya, bila si kecil terpaksa tidak menyusui langsung, disarankan kepada Mama untuk menggunakan cup feeder atau soft cup feeder kecil atau sendok kecil untuk memberikan si kecil ASI perah agar si kecil tidak bingung puting.
C. Si Kecil yang Kembar
Untuk Mama yang mempunyai si kecil yang kembar harus tetap optimis bahwa ASI akan tetap cukup. Mama dapat menyusui dengan football position, susui pada payudara dengan bergantian untuk variasi si kecil. Produksi ASI Mama dirancang tubuh untuk disesuaikan dengan kebutuhan. Meski Mama menyusui bayi kembar, seiring dengan seringnya Mama menyusui si kecil dengan teratur, produksi ASI akan meningkat dengan sendirinya. Kunci utamanya adalah keyakinan Mama untuk bisa menyusui mereka dengan cukup.
D. Si Kecil Sumbing
Si kecil yang menderita sumbing tidak akan mengalami kesulitan menyusui, cukup dengan berikan posisi yang sesuai untuk sumbing palatum molle (langit-langit lunak), dan palatum durum (langit-langit keras).
Dengan Mama tetap menyusui si kecil artinya Mama tetap melatih kekuatan otot rahang dan lidah, memperbaiki perkembangan bicara, serta dapat mengurangi resiko terjadinya gangguan pada telinga atau otitis media.
Bila Mama kesulitan, jangan langsung menyerah ya, Mams. Mama bisa meminta bantuan konselor laktasi agar bisa mendapatkan panduan lebih baik.
E. Si Kecil dengan Lidah Pendek
Mama keadaan ini jarang terjadi, si kecil mempunyai jaringan ikat penghubung lidah dan dasar mulut yang tebal dan kaku, sehingga membatasi gerak lidah.
Oleh keadaan ini, si kecil tidak dapat menjulurkan lidah untuk menangkap puting. Agar si kecil tetap dapat menyusu Mama dapat membantu dengan menahan kedua bibir si kecil segera setelah si kecil dapat menangkap puting dan areola dengan benar.
Baca Juga : 5 Tips Berpuasa Saat Menyusui Yang Wajib Mama Ikuti
So Mams, meskipun terkadang mempunyai masalah-masalah saat menyusui alangkah baiknya jika Mama tetap menyusui si kecil.
Tetapi jika masalah tersebut belum bisa teratasi Mampaps dapat langsung berkonsultasi dengan konselor laktasi.