Hai Mampaps, apakah Mama dan Papa sudah memantau pertumbuhan si kecil? Apakah berat badan si kecil sesuai dengan usianya? Seharusnya si kecil tumbuh sangat cepat di tahun-tahun pertama kehidupannya loh. Namun pada beberapa anak ada yang mengalami gagal tumbuh dimana si kecil tidak bisa tumbuh mencapai standar pertumbuhan sesuai usianya.
Pemantauan pertumbuhan si kecil merupakan bagian integral dari perawatan kesehatan anak. Jika pertumbuhan si kecil terhambat, lama-kelamaan bisa menyebabkan si kecil menjadi gagal tumbuh atau bahkan dapat berdampak yang lebih serius.
Baca Juga: Anak Mudah Sakit? Kesalahan Mama Papa ini Sering Tidak Disadari menjadi penyebabnya.
Apa itu Gagal Tumbuh (Failed to Thrive)?
Failed to thrive (FTT) adalah suatu keadaan terjadinya pertumbuhan fisik pada bayi dan si kecil yang tidak mampu mencapai batasan yang seharusnya. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), failed to thrive adalah suatu kondisi pada anak yang ditandai oleh kenaikan berat badan yang tidak sesuai, berat badan yang tidak naik, atau bahkan turun dibandingkan pengukuran sebelumnya berdasarkan grafik pertumbuhan.
Penyebab Gagal Tumbuh (Failed to Thrive)
Mampaps, failed to thrive tidak berdiri sendiri seperti sebuah penyakit melainkan gejala dari penyakit yang harus ditelusuri asal penyebabnya. Menurut American Family Physician, failed to thrive dapat disebabkan oleh faktor organik (kondisi medis anak) atau non-organik (terdapat masalah dalam asupan makanan namun tidak ada penyakit atau kondisi medis yang mendasari terjadinya failed to thrive ini).
Penyebab organik antara lain:
- Gangguan nutrisi
- Gangguan sistem saluran pencernaan
- Penyakit infeksi
- Penyakit kardiovaskular
- Penyakit pernafasan
- Penyakit ginjal
- Gangguan endokrin
- Kelainan congenital
- Penyakit susunan saraf pusat
Sedangkan penyebab akibat non organik disebabkan oleh:
- Asupan makanan dibatasi
- Kurang perhatian terhadap makanan anak
- Neglected (anak terabaikan)
- Kemiskinan
- Pemberian ASI/susu formula atau makanan pendamping (MPASI) yang tidak tepat
- Makanan yang diberikan tidak sesuai dengan usianya
- Ketersediaan makanan yang tidak memadai
Baca Juga: Wajib Dicoba! 7 Makanan Yang Mengandung Zat Besi Ini Bisa Terhindar Dari Anemia Pada Anak
Ciri-ciri Gagal Tumbuh (Failed to Thrive)
Failed to thrive awalnya ditandai dengan adanya penurunan berat badan pada si kecil yang tidak diketahui dengan jelas penyebabnya atau kurangnya penambahan berat badan pada bayi dan anak yang akan diikuti dengan pertambahan tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur.
Mampaps, gagal tumbuh biasanya tidak berdiri sendiri sebagai penyakit, gejalanya mesti dievaluasi lebih lanjut, apakah si kecil memiliki gejala-gejala lain yang mengarah pada penyebab gagal tumbuh. Misalnya:
- Nafsu makan yang berkurang
- Mual
- Muntah
- Perut kembung
- Buang air besar cair atau keras
- Hingga gejala lainnya, seperti batuk dalam jangka waktu yang lama, sesak napas, atau mudah lelah.
Cara Mengatasi dan Mencegah (Failed to Thrive)
Dalam upaya mengatasi dan mencegah agar si kecil tidak mengalami gagal tumbuh, Mampaps diharapkan tahu apa penyebab gagalnya si kecil untuk tumbuh. Jika disebabkan masalah nutrisi, Mampaps bisa memperbaiki pola makan atau menyusui si Kecil. Misalnya, menyusuinya lebih sering atau menambah kalori dan cairan untuknya bila dia sudah mengonsumsi makanan pendamping ASI.
Jika si kecil memang mempunyai masalah organik atau terdapat penyakit, sebaiknya Mampaps berkonsultasi dengan dokter agar si kecil cepat mendapatkan penanganan ya.
Pada akhirnya gagal tumbuh yang parah dapat diobati di rumah sakit dengan menggunakan feeding tube untuk memberikan si kecil tambahan makanan.
Sebagai upaya pencegahan agar terhindar dari gagal tumbuh, penting sekali untuk memeriksakan si kecil secara rutin. Baik pemeriksaan oleh dokter anak maupun di posyandu yang rutin diadakan setiap bulannya. Biasakan juga untuk mengisi KMS (Kartu Menuju Sehat). Tujuannya agar Mampaps dapat mengikuti pertumbuhan si kecil, serta bisa lebih waspada bila terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang tidak berjalan optimal seperti semestinya.
Delayed Growth vs Failed to Thrive vs Stunting
Terlambatnya pertumbuhan (delayed growth), Gagal tumbuh (Failed to Thrive) serta Stunting mungkin istilah yang akan sering Mampaps dengar terkait dengan masalah pertumbuhan si kecil. Tiga hal ini saling berkaitan erat ya, Mampaps.
Jika berat badan si kecil terus turun, cepatlah cari pertolongan dan berkonsultasilah. Penurunan berat badan yang berlarut-larut bisa mengakibat si kecil mengalami pertumbuhan terlambat (delayed growth).
Kondisi ini jika dibiarkan, pertumbuhan si kecil bakal berdampak fatal loh Mams. Pada kondisi akut, si kecil akan mengalami gagal tumbuh yang dapat mengakibatkan gizi buruk. Sedangkan dalam kondisi kronis, gagal tumbuh ini menyebabkan stunting.
So Mampaps, periksalah ke dokter jika si kecil memang mengalami susah untuk menaikkan berat badan. Tetap berikan asupan kalori yang sesuai pada usianya, dan selalu pantaulah pertumbuhannya.
Baca Juga: